Google
 

31 Oktober 2013

RE: Re: [Dokter Umum] Penderita stroke dan kelelahan

 

Salam sehat

Ibu saya juga menderita stroke sejak Februari 2013.

Stroke bagian tubuh kanan.

Alhamdulillah, skrg sdh bs jalan lancar.

Hanya saja, ibu kehilangan fungsi bicara dan memori jangka pendek.

Sudah 6 bulan ini ibu terapi rehab medik di RSU.

Tapi belum ada perkembangan berarti.

Ibu masih kesulitan mengeja, mengingat, bahkan mengingat nama anak2nya.

Mhn sharenya.

maturnuwun terima kasih. 



---In dokter_umum@yahoogroups.com, <dokter_umum@yahoogroups.com> wrote:

Cek in dulu aja kedokter. 
Klo jantung biar ga terlambat. Klo bukan ya sukur alhamdulillah

On 25 Okt 2013, at 14:36, Yusak Santoso <yusak8822@...> wrote:

 
Dokter,

Saya  mau menanyakan tentang mama saya yang sakit stroke pendarahan 1,5 tahun yang lalu.
Kemarin saat mama saya latihan fisioterapi, terapis nya bilang mungkin ada sesuatu dengan jantung mama saya.
Karena belum mulai latihan jalan tapi sudah seperti kelelahan. Napas nya seperti pendek-pendek seperti habis berlari.
Dalam posisi duduk, napasnya bisa mengoyangkan badan saat menghirup dan melepaskan.
Memang sudah sekitar 2 bulan mama saya libur latihan fisioterapisnya karena sesuatu hal.

Yang saya mau tanyakan:
Seperti apa gejala jantung lemah itu?
Apakah perut membuncit juga gejala jantung lemah? Bila iya, seperti apa penjelasannya?
Apakah konsumsi CoQ10 bisa membantu memperkuat otot jantung ya Dok?

Mohon pencerahannya.
Terima kasih banyak.



Best Regards
Yusak
Send your big files using Dropbox

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (3)
Recent Activity:
[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]
.

__,_._,___

25 Oktober 2013

[Dokter Umum] tanya batuk yang gatal

 

Yth Rekan dokter

Mau tanya kalau batuk yg di leher gatall bangett serasa di kilik2 oleh bulu ayam, sehingga batuk tak henti2 membuat muka merah, air mata keluar sehingga capek. itu kenapa ya? saya ke dokter saya dapat obat Aerius desloratadine 5 mg tapi 1 hari 1 apa mungkin obat keras?
untuk batuk gatal model gini dengan obat batuk expectoran tidak mempan ? dan apakah harus dengan antibiotik juga?

Kalau batuk kering/dahak saya pernah tau. Tapi batuk yg gatal ini sudah semiggu itu pencetusnya apa pak dokter

terima kasih




























































__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (11)
Recent Activity:
[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]
.

__,_._,___

Re: [Dokter Umum] Penderita stroke dan kelelahan

 

Cek in dulu aja kedokter. 
Klo jantung biar ga terlambat. Klo bukan ya sukur alhamdulillah

On 25 Okt 2013, at 14:36, Yusak Santoso <yusak8822@yahoo.com> wrote:

 

Dokter,

Saya  mau menanyakan tentang mama saya yang sakit stroke pendarahan 1,5 tahun yang lalu.
Kemarin saat mama saya latihan fisioterapi, terapis nya bilang mungkin ada sesuatu dengan jantung mama saya.
Karena belum mulai latihan jalan tapi sudah seperti kelelahan. Napas nya seperti pendek-pendek seperti habis berlari.
Dalam posisi duduk, napasnya bisa mengoyangkan badan saat menghirup dan melepaskan.
Memang sudah sekitar 2 bulan mama saya libur latihan fisioterapisnya karena sesuatu hal.

Yang saya mau tanyakan:
Seperti apa gejala jantung lemah itu?
Apakah perut membuncit juga gejala jantung lemah? Bila iya, seperti apa penjelasannya?
Apakah konsumsi CoQ10 bisa membantu memperkuat otot jantung ya Dok?

Mohon pencerahannya.
Terima kasih banyak.



Best Regards
Yusak
Send your big files using Dropbox

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (2)
Recent Activity:
[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]
.

__,_._,___

[Dokter Umum] Penderita stroke dan kelelahan

 

Dokter,

Saya  mau menanyakan tentang mama saya yang sakit stroke pendarahan 1,5 tahun yang lalu.
Kemarin saat mama saya latihan fisioterapi, terapis nya bilang mungkin ada sesuatu dengan jantung mama saya.
Karena belum mulai latihan jalan tapi sudah seperti kelelahan. Napas nya seperti pendek-pendek seperti habis berlari.
Dalam posisi duduk, napasnya bisa mengoyangkan badan saat menghirup dan melepaskan.
Memang sudah sekitar 2 bulan mama saya libur latihan fisioterapisnya karena sesuatu hal.

Yang saya mau tanyakan:
Seperti apa gejala jantung lemah itu?
Apakah perut membuncit juga gejala jantung lemah? Bila iya, seperti apa penjelasannya?
Apakah konsumsi CoQ10 bisa membantu memperkuat otot jantung ya Dok?

Mohon pencerahannya.
Terima kasih banyak.



Best Regards
Yusak
Send your big files using Dropbox

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]
.

__,_._,___

21 Oktober 2013

Re: [Dokter Umum] imunisasi campak

 

Dear Dr. Donny Hosea

sekali lagi saya ucapkan terimakasih atas informasinya..

ada dua penjelasan dokter yg bertolak belakang dg kondisi yg sedang kami alami.

pertama tidak perlu pengulangan
kedua jika mmr sudah maka tdk perlu imunisasi campak

hal yg kami alami, MMR tidak/belum, maka imunisasi campak perlu.
merujuk ke pernyataan pertama, ini artinya pengulangan, maka jadinya tidak perlu.

sudah saya rundingkan kembali dengan istri, dan istri cenderung ingin mengikut sertakan kembali dengan merujuk ke daftar imunisasi terbaru tsb.

sekali saya ucapkan terimakasih atas informasi dan sharingnya.

salam
yusrizal


2013/10/21 Dr.(Naturopathy) Ir. Donny Hosea MBA. PhD. Acs <puyuh23@indo.net.id>
 

Hello,

Daftar immunisasi terbaru bisa di baca/ download di: http://idai.or.id/wp-content/uploads/2013/02/Jadwal_Imunisasi_IDAI2011.pdf

Kalau menurut pengetahuan saya, selama kontaminant tdk memberikan dampak bagi anak2, n lingkungan hidup anak mengembangkan system immum nya, maka tdk perlu dilakukan immunisasi; (Jangan sembarang terpengaruh iklan ttg product yg bisa menaikan system immun, pada hal bisa saja justru menurnkan system kekebalan tubuh karna tdk compatible n mengkonsusmikanya)
tetapi menurut sop idai, bila mmr belum diberikan maka campak perlu diberikan ketika di sd, sebaliknya bila mmr sdh diberikan, maka tdk perlu diberikan campaknya.
Jadi:


pertama sudah diberikan pada saat usia 6-9 bulan, apakah perlu pengulangan ?
 tdk perlu

kedua, jika memang belum pernah diberikan, berarti sebaiknya diikutkan dalam program imunisasi ini ?
MMR sudah = tdk perlu.

Terus terang ke3 anak saya yg sekarang dah dewasa, hanya sekali dicecoki dokter anak dg polio, sisanya tdk ada lagi imunisasi.
semuanya dijaga agar tdk terkontamiansi.
Makan, n minum dijaga.

Yg penting, bila ingin immunisasi kan, perhatikan kondisi anak sebelumnya agar cukup sehat, tdk ada infeksi apapun, kondisi tubuh tdk dlm kondisi down (capek, kurang tidur, kurang minum, mabuk, sakit perut, kurang darah, dll). Sehingga dg demikian system tubuh anak bisa mengantisipasi masuknya sang kuman utk segera bekerja

Salam,



On 10/21/2013 7:42 PM, yus rizal wrote:
dear Dr. Donny Hosea,
mohon maaf atas kesalahan penulisan nama..

ini ibunya baru pulang, dan setelah dibicarakan kembali ternyata yg waktu itu terkena cacar air, bukan campak.

kami cek ulang kembali buku kesehatannya, tp sangat sulit mengidentifikasi apakah sudah pernah diberikan imunisasi campak atau belum.
Kalau menurut jadwal, imunisasi campak diberikan pada saat usia 6 -9 bulan, dan sy sepertinya yakin kalau diusia tsb sudah diberikan imunisasinya, hanya saja sedikit sulit mengidentifikasi di buku kesehatannya.

artinya ada dua kemungkinan.
pertama sudah diberikan pada saat usia 6-9 bulan, apakah perlu pengulangan ?
kedua, jika memang belum pernah diberikan, berarti sebaiknya diikutkan dalam program imunisasi ini ?

mohon tanggapan dokter..

terimakasih
salam
Yusrizal





2013/10/21 Dr.(Naturopathy) Ir. Donny Hosea MBA. PhD. Acs <puyuh23@indo.net.id>
 

Sorry,
My name: Dr. Donny Hosea n bukan Conny Hosea
Harap diperhatikan karna salah nama lain artinya,

Yg penting adalah mengembangkan Immunitas putri anda agar mencapai kesempurnaan yg sebnaik mungkin.
Terima kasih,
Salam,



On 10/21/2013 6:50 PM, yus rizal wrote:
dear Dr. Conny Hosea dan dr. Astrawinata G

terimakasih banyak atas sharing informasinya mengenai masalah ini.
semakin mantab keputusan yg akan kami ambil untuk kedua putri kami dengan tidak mengikut sertakan di program imunisasi disekolahnya

salam
yusrizal


2013/10/21 Dr.(Naturopathy) Ir. Donny Hosea MBA. PhD. Acs <puyuh23@indo.net.id>
 

Hello Rizal,

menarik utk dibahas pertanyaan anda ini:


apakah ada efek samping jika tetap hendak diikutkan imunisasinya ?

pertanyaanya:

sebegitu pentingkah immunisai sehingga harus dilengkapi?
Apa fungsi n cara kerja immunisasi?
Kenapa sdh memiliki immunitas tetap berniat mengikuti / mengumpan tubuh dg bahan immunisasi tersebut?
Sebegitu magis kah immunisasi sehingga bila tdk di immunisasi anda akan menjadi kurang yakin n takut terserang?

Skarang mari kita jawab  beberapa pertanyaan diatas.

Utk itu kita ambil pengertian dulu, apakah immunisasi itu?

Secara umum, imunisasi ya n tdk bisa di jabarkan dg melihat pada  kesehatan Anda atau yg mau diberikan immunisasi tersebut, usia, gaya hidup dan pekerjaan.
Faktor ini kita sebut dlm bahasa Ingris sebagai factor HALO.

Apakah itu HALO?

H = Health beberapa kondisi kesehatan atau faktor dapat membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit dapat dicegah dengan vaksin . Misalnya , kelahiran prematur , asma, diabetes , jantung, paru-paru , limpa atau kondisi ginjal , kehamilan , sindrom Down dan HIV akan berarti Anda dapat mengambil manfaat dari imunisasi tambahan atau lebih sering di immunisasi tertentu.

Ingat bahwa disini factor utama adalah mencegah, bukan menyelesaikan masalah, n bila sesorg sdh pernah mengalami serangan kuman yg sama dg yg dilemahkan didalam vaccine, maka fungsi vaccine dapat dikatakan sebagai sdh tdk ada;
Kenapa karena serangan dg kuman yg dilemahkan belum atau mungkin sdh tdk mampu mengganggu fungsi immunitas tubuh lagi, sebab ybs sdh pernah sembuh n memiliki kekebalan dg kuman yg jauh lebih sakti dari kuman di botol vaccsine.

A = Age; pada usia yang berbeda Anda membutuhkan perlindungan dari penyakit dapat dicegah dengan vaksin yang berbeda . Sebagai contoh, Jadwal Program Imunisasi Nasional Australia menetapkan imunisasi yang dianjurkan untuk bayi , anak-anak, orang tua dan orang-orang lain yang beresiko , seperti orang2 Aborigin dan Torres Strait Islander . Jadi bukan utk semua org n harus 100%, biar jadwal sdh lewat musti n harus diikuti.

L = Life style atau  Gaya Hidup - pilihan gaya hidup dapat berdampak pada kebutuhan imunisasi . Perjalanan ke luar negeri , perencanaan keluarga , aktivitas seksual , merokok , dan bermain olahraga kontak yang dapat mengekspos Anda langsung ke darah orang lain , sedemikian juga dg perawatan pertumbuhan misalnya dilantai, dg kontaminat2 yg bertebaran dari sendal, lantai, sampah, binatang dlsb, akan memberikan  arti bagi Anda bila bisa mendapatkan manfaat dari imunisasi tambahan tetapi perlu di evaluasi kesehatan yg akan menerima imminasi tersebut apakah dalam kedaan cukup sehat utk menerima immunisasi tersebut

O = Occupation :  Pekerjaan - Anda mungkin memerlukan imunisasi tambahan atau lebih sering jika Anda bekerja dalam pekerjaan yang mengekspos Anda terhadap penyakit dapat dicegah dengan vaksin atau menempatkan Anda ke dalam kontak dengan orang yang lebih rentan terhadap masalah dari dicegah dengan vaksin penyakit seperti bayi atau anak kecil , wanita hamil , orang tua , dan orang-orang dengan kondisi kesehatan kronis atau akut . Pekerja di perawatan manula , anak , kesehatan , layanan darurat atau perbaikan dan pemeliharaan saluran air limbah perlu mendiskusikan kebutuhan imunisasi mereka dengan dokter mereka

Jadi immunisasi atau vaccsine sebagai langkah utk merangsang kekebalan tubuh menjabarkan suatu serangan kuman snaagt bergantung pada kehidupan anda n keluarga didlam lingklup kehidupan yg anda jalani, dan bukan hanya itu, bila sebenarnya tubuh sdh terlatih utk menyikapi serangan dg cepat tanggas, maka pemberian kuman yg dilemahkan justru mengkaburkan pengindentifikasi kuman tersebut.
Sehingga ketika kuman yg sebenarnya menyerang dg kekuatan 100%, tetapi karna tubuh pernah menerima erengan boongan/ jadi2an dg immunsasi yg hanya berkisar 30-40 % maka persiapan tubuh setelah identifikasi penyerangan hanya disiapakan peralawanan sebesar data base base penyerangan waktu lampau, itulah yg menyebabkan kenapa org yg sdh di immunisasi masih bisa terkena serangan karna intensitasnya yg jauh lebih besar.

Jadi Immunisai bukan magis/ obat/ benteng, sehinga harus diberikan meskipun sdh lewat jadwalnya karena yg diberikan adalah produk yg dilemahkan agar tubuh sadar bahwa ada jenis penyerangan kuman seperti itu n tau bagaimana mengantisipasikanya.

Jadi tetap saja system tubuh anda jauh lebih berperan dibandingkan sang immunisasi tersebut.

So seperti kata dr. Astrawinata G. Bila sudah pernah kena campak, berarti sudah kebal terhadap virusnya. Tidak perlu ikut imunisasi juga tidak apa2. karna yg didapart oleh anak anda adalah kuman dlm kapasitas penuh, n tubuhnya si anak sudah tau n BERHASIL SEMBUH dari SERANGAN PENUH sang kuman, yg artinya si anak sdh lebih sakti dari si kumanya n dg sendirinya lebih sakti dari si immunisasi.

Efek lurus mungkin tdk ada apa2, efect samping tergantung bahan pembuatan sang kuman yg dilemahkan tersebut.

Salam,



On 10/21/2013 12:48 PM, yus rizal wrote:
terimakasih dok..
apakah ada efek samping jika tetap hendak diikutkan imunisasinya ?

salam
yusrizal


2013/10/21 Astrawinata Guatama <astra.wg@gmail.com>
 

Bila sudah pernah kena campak, berarti sudah kebal terhadap virusnya. Tidak perlu ikut imunisasi juga tidak apa2. Semoga membantu.

Best Regards,
Astrawinata G.

On 21 Oct 2013 11:13, "yus rizal" <tristansoft@gmail.com> wrote:
 
selamat pagii..

di SD anak saya akan diadakan imunisasi campak dari puskesmas wilayah sekolahnya, untuk anak kelas 1..

seingat saya, anak saya dulu, saya lupa persisnya umur berapa, memang belum imunisasi campak, tetapi sudah pernah terkena campak..
Alhamdullillah tidak parah parah amat, hanya sekitar 7 sampai 10 titik cacar.
justru waktu itu yg agak parah malah ibunya, 3 orang yg terkena waktu itu beserta kakaknya yg juga belum imunisasi campak.
sekarang usia si adek 6 + dan si kakak 10 +.

kira kira apakah perlu saya mengikutkan si adek dalam imunisasi campak ini disekolahnya, mengingat memang pihak sekolah juga tidak mengharuskan untuk ikut, hanya berupa pemberitahuan dan himbauan.
mohon sharingnya..

terimakasih
yusrizal




--

-- We care human as human not as sickness object

 "Absolutely Drug less Health Care solution Organization"


__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (10)
Recent Activity:
[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]
.

__,_._,___

Re: [Dokter Umum] imunisasi campak

 

Hello,

Daftar immunisasi terbaru bisa di baca/ download di: http://idai.or.id/wp-content/uploads/2013/02/Jadwal_Imunisasi_IDAI2011.pdf

Kalau menurut pengetahuan saya, selama kontaminant tdk memberikan dampak bagi anak2, n lingkungan hidup anak mengembangkan system immum nya, maka tdk perlu dilakukan immunisasi; (Jangan sembarang terpengaruh iklan ttg product yg bisa menaikan system immun, pada hal bisa saja justru menurnkan system kekebalan tubuh karna tdk compatible n mengkonsusmikanya)
tetapi menurut sop idai, bila mmr belum diberikan maka campak perlu diberikan ketika di sd, sebaliknya bila mmr sdh diberikan, maka tdk perlu diberikan campaknya.
Jadi:
pertama sudah diberikan pada saat usia 6-9 bulan, apakah perlu pengulangan ?
 tdk perlu
kedua, jika memang belum pernah diberikan, berarti sebaiknya diikutkan dalam program imunisasi ini ?
MMR sudah = tdk perlu.

Terus terang ke3 anak saya yg sekarang dah dewasa, hanya sekali dicecoki dokter anak dg polio, sisanya tdk ada lagi imunisasi.
semuanya dijaga agar tdk terkontamiansi.
Makan, n minum dijaga.

Yg penting, bila ingin immunisasi kan, perhatikan kondisi anak sebelumnya agar cukup sehat, tdk ada infeksi apapun, kondisi tubuh tdk dlm kondisi down (capek, kurang tidur, kurang minum, mabuk, sakit perut, kurang darah, dll). Sehingga dg demikian system tubuh anak bisa mengantisipasi masuknya sang kuman utk segera bekerja

Salam,


On 10/21/2013 7:42 PM, yus rizal wrote:
dear Dr. Donny Hosea,
mohon maaf atas kesalahan penulisan nama..

ini ibunya baru pulang, dan setelah dibicarakan kembali ternyata yg waktu itu terkena cacar air, bukan campak.

kami cek ulang kembali buku kesehatannya, tp sangat sulit mengidentifikasi apakah sudah pernah diberikan imunisasi campak atau belum.
Kalau menurut jadwal, imunisasi campak diberikan pada saat usia 6 -9 bulan, dan sy sepertinya yakin kalau diusia tsb sudah diberikan imunisasinya, hanya saja sedikit sulit mengidentifikasi di buku kesehatannya.

artinya ada dua kemungkinan.
pertama sudah diberikan pada saat usia 6-9 bulan, apakah perlu pengulangan ?
kedua, jika memang belum pernah diberikan, berarti sebaiknya diikutkan dalam program imunisasi ini ?

mohon tanggapan dokter..

terimakasih
salam
Yusrizal





2013/10/21 Dr.(Naturopathy) Ir. Donny Hosea MBA. PhD. Acs <puyuh23@indo.net.id>
 

Sorry,
My name: Dr. Donny Hosea n bukan Conny Hosea
Harap diperhatikan karna salah nama lain artinya,

Yg penting adalah mengembangkan Immunitas putri anda agar mencapai kesempurnaan yg sebnaik mungkin.
Terima kasih,
Salam,



On 10/21/2013 6:50 PM, yus rizal wrote:
dear Dr. Conny Hosea dan dr. Astrawinata G

terimakasih banyak atas sharing informasinya mengenai masalah ini.
semakin mantab keputusan yg akan kami ambil untuk kedua putri kami dengan tidak mengikut sertakan di program imunisasi disekolahnya

salam
yusrizal


2013/10/21 Dr.(Naturopathy) Ir. Donny Hosea MBA. PhD. Acs <puyuh23@indo.net.id>
 

Hello Rizal,

menarik utk dibahas pertanyaan anda ini:


apakah ada efek samping jika tetap hendak diikutkan imunisasinya ?

pertanyaanya:

sebegitu pentingkah immunisai sehingga harus dilengkapi?
Apa fungsi n cara kerja immunisasi?
Kenapa sdh memiliki immunitas tetap berniat mengikuti / mengumpan tubuh dg bahan immunisasi tersebut?
Sebegitu magis kah immunisasi sehingga bila tdk di immunisasi anda akan menjadi kurang yakin n takut terserang?

Skarang mari kita jawab  beberapa pertanyaan diatas.

Utk itu kita ambil pengertian dulu, apakah immunisasi itu?

Secara umum, imunisasi ya n tdk bisa di jabarkan dg melihat pada  kesehatan Anda atau yg mau diberikan immunisasi tersebut, usia, gaya hidup dan pekerjaan.
Faktor ini kita sebut dlm bahasa Ingris sebagai factor HALO.

Apakah itu HALO?

H = Health beberapa kondisi kesehatan atau faktor dapat membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit dapat dicegah dengan vaksin . Misalnya , kelahiran prematur , asma, diabetes , jantung, paru-paru , limpa atau kondisi ginjal , kehamilan , sindrom Down dan HIV akan berarti Anda dapat mengambil manfaat dari imunisasi tambahan atau lebih sering di immunisasi tertentu.

Ingat bahwa disini factor utama adalah mencegah, bukan menyelesaikan masalah, n bila sesorg sdh pernah mengalami serangan kuman yg sama dg yg dilemahkan didalam vaccine, maka fungsi vaccine dapat dikatakan sebagai sdh tdk ada;
Kenapa karena serangan dg kuman yg dilemahkan belum atau mungkin sdh tdk mampu mengganggu fungsi immunitas tubuh lagi, sebab ybs sdh pernah sembuh n memiliki kekebalan dg kuman yg jauh lebih sakti dari kuman di botol vaccsine.

A = Age; pada usia yang berbeda Anda membutuhkan perlindungan dari penyakit dapat dicegah dengan vaksin yang berbeda . Sebagai contoh, Jadwal Program Imunisasi Nasional Australia menetapkan imunisasi yang dianjurkan untuk bayi , anak-anak, orang tua dan orang-orang lain yang beresiko , seperti orang2 Aborigin dan Torres Strait Islander . Jadi bukan utk semua org n harus 100%, biar jadwal sdh lewat musti n harus diikuti.

L = Life style atau  Gaya Hidup - pilihan gaya hidup dapat berdampak pada kebutuhan imunisasi . Perjalanan ke luar negeri , perencanaan keluarga , aktivitas seksual , merokok , dan bermain olahraga kontak yang dapat mengekspos Anda langsung ke darah orang lain , sedemikian juga dg perawatan pertumbuhan misalnya dilantai, dg kontaminat2 yg bertebaran dari sendal, lantai, sampah, binatang dlsb, akan memberikan  arti bagi Anda bila bisa mendapatkan manfaat dari imunisasi tambahan tetapi perlu di evaluasi kesehatan yg akan menerima imminasi tersebut apakah dalam kedaan cukup sehat utk menerima immunisasi tersebut

O = Occupation :  Pekerjaan - Anda mungkin memerlukan imunisasi tambahan atau lebih sering jika Anda bekerja dalam pekerjaan yang mengekspos Anda terhadap penyakit dapat dicegah dengan vaksin atau menempatkan Anda ke dalam kontak dengan orang yang lebih rentan terhadap masalah dari dicegah dengan vaksin penyakit seperti bayi atau anak kecil , wanita hamil , orang tua , dan orang-orang dengan kondisi kesehatan kronis atau akut . Pekerja di perawatan manula , anak , kesehatan , layanan darurat atau perbaikan dan pemeliharaan saluran air limbah perlu mendiskusikan kebutuhan imunisasi mereka dengan dokter mereka

Jadi immunisasi atau vaccsine sebagai langkah utk merangsang kekebalan tubuh menjabarkan suatu serangan kuman snaagt bergantung pada kehidupan anda n keluarga didlam lingklup kehidupan yg anda jalani, dan bukan hanya itu, bila sebenarnya tubuh sdh terlatih utk menyikapi serangan dg cepat tanggas, maka pemberian kuman yg dilemahkan justru mengkaburkan pengindentifikasi kuman tersebut.
Sehingga ketika kuman yg sebenarnya menyerang dg kekuatan 100%, tetapi karna tubuh pernah menerima erengan boongan/ jadi2an dg immunsasi yg hanya berkisar 30-40 % maka persiapan tubuh setelah identifikasi penyerangan hanya disiapakan peralawanan sebesar data base base penyerangan waktu lampau, itulah yg menyebabkan kenapa org yg sdh di immunisasi masih bisa terkena serangan karna intensitasnya yg jauh lebih besar.

Jadi Immunisai bukan magis/ obat/ benteng, sehinga harus diberikan meskipun sdh lewat jadwalnya karena yg diberikan adalah produk yg dilemahkan agar tubuh sadar bahwa ada jenis penyerangan kuman seperti itu n tau bagaimana mengantisipasikanya.

Jadi tetap saja system tubuh anda jauh lebih berperan dibandingkan sang immunisasi tersebut.

So seperti kata dr. Astrawinata G. Bila sudah pernah kena campak, berarti sudah kebal terhadap virusnya. Tidak perlu ikut imunisasi juga tidak apa2. karna yg didapart oleh anak anda adalah kuman dlm kapasitas penuh, n tubuhnya si anak sudah tau n BERHASIL SEMBUH dari SERANGAN PENUH sang kuman, yg artinya si anak sdh lebih sakti dari si kumanya n dg sendirinya lebih sakti dari si immunisasi.

Efek lurus mungkin tdk ada apa2, efect samping tergantung bahan pembuatan sang kuman yg dilemahkan tersebut.

Salam,



On 10/21/2013 12:48 PM, yus rizal wrote:
terimakasih dok..
apakah ada efek samping jika tetap hendak diikutkan imunisasinya ?

salam
yusrizal


2013/10/21 Astrawinata Guatama <astra.wg@gmail.com>
 

Bila sudah pernah kena campak, berarti sudah kebal terhadap virusnya. Tidak perlu ikut imunisasi juga tidak apa2. Semoga membantu.

Best Regards,
Astrawinata G.

On 21 Oct 2013 11:13, "yus rizal" <tristansoft@gmail.com> wrote:
 
selamat pagii..

di SD anak saya akan diadakan imunisasi campak dari puskesmas wilayah sekolahnya, untuk anak kelas 1..

seingat saya, anak saya dulu, saya lupa persisnya umur berapa, memang belum imunisasi campak, tetapi sudah pernah terkena campak..
Alhamdullillah tidak parah parah amat, hanya sekitar 7 sampai 10 titik cacar.
justru waktu itu yg agak parah malah ibunya, 3 orang yg terkena waktu itu beserta kakaknya yg juga belum imunisasi campak.
sekarang usia si adek 6 + dan si kakak 10 +.

kira kira apakah perlu saya mengikutkan si adek dalam imunisasi campak ini disekolahnya, mengingat memang pihak sekolah juga tidak mengharuskan untuk ikut, hanya berupa pemberitahuan dan himbauan.
mohon sharingnya..

terimakasih
yusrizal




--
We Care

-- We care human as human not as sickness object

 "Absolutely Drug less Health Care solution Organization"

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (9)
Recent Activity:
[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]
.

__,_._,___