Mengkonsumsi Ikan Dapat Tanggulangi Kerusakan Otak
NEW YORK--Orang dewasa yang berusia lanjut yang rutin mengkonsumsi
ikan mungkin memiliki resiko lebih rendah kerusakan otak secara halus
yang memberi sumbangan pada "stroke" dan lupa ingatan --selama ikan
itu tak digoreng, kata beberapa peneliti Senin.
Dalam satu studi yang dilakukan pada 3.660 orang dewasa yang berusia
65 tahun ke atas, beberapa peneliti Finlandia mendapati bahwa mereka
yang memakan lebih banyak ikan menghadapi resiko lebih kecil untuk
memperlihatkan "infarct" otak "diam-diam" tertentu --daerah kecil
jaringan yang telah mati akibat pasokan darah yang tak memadai--pada
pemeriksaan MRI.
Kerusakan jaringan itu dipandang berlangsung secara diam-diam, atau
"subclinical", karena kejadian tersebut tak memperlihatkan gejalan
nyata dan hanya dapat dideteksi melalui pemeriksaan otak. Namun itu
dapat meningkatkan resiko jangka-panjang seseorang untuk terserang
"stroke" atau mengalami lupa ingatan.
Di antara orang dewasa dalam studi saat ini, mereka yang mengatakan
mereka menyantap ikan tuna dan ikan "lain" yang dibakar atau direbus
sedikitnya tiga kali per pekan seperempat lebih kecil dibandingkan
dengan mereka yang jarang makan ikan untuk mengalami "infarct"
subclinical otak pada awal studi.
Pemakan ikan juga memiliki kecenderungan lebih kecil untuk terserang
"infarct" baru selama lima pekan berikutnya.
Namun, tak ada manfaat semacam itu jika orang memakan ikan goreng,
demikian laporan peneliti tersebut di dalam jurnal Neurology.
Meskipun studi itu tak dapat secara pasti menunjukkan alasan bagi
manfaat pada otak, tampaknya asam lemak omega-3 --lemak sehat yang
terutama ditemukan pada ikan berminyak-- memainkan peran utama, kata
Dr. Jyrki K. Virtanen dan rekannya di University of Kuopio.
Ketika para peneliti tersebut memperkirakan konsumsi dua asam lemak
utama omega-3 --EPA dan DHA-- oleh peserta studi, mereka menemukan
hubungan antara konsumsi lebih banyak dan resiko lebih rendah
"infarct" otak secara diam-diam.
Selain itu, kata para peneliti tersebut, kurangnya dampak perlindungan
dari ikan yang digoreng mungk berpangkal dari kenyataan bahwa makanan
seperti burger ikan dan potongan ikan secara khusus dibuat dari ikan
dengan kandungan omega-3 yang rendah.
Secara keseluruhan, temuan tersebut menambah bukti bahwa ikan yang
kaya akan lemak omega-3 --seperti salmon, mackerel dan tuna albacore--
mungkin memiliki "manfaat penting kesehatan", tulis para peneliti itu.
"Temuan sebelumnya telah memperlihatkan bahwa ikan dan minyak ikan
dapat membantu mencegah 'stroke', tapi ini adalah salah satu studi
yang meneliki dampak ikan pada 'infarct' otak secara diam-diam pada
orang lanjut usia yang sehat," kata Virtanen dalam pernyataan tertulis.
"Penelitian lebih lanjut diperlukan mengenai mengapa jenis ikan ini
mungkin memiliki dampak perlindungan, tapi asam lemak omega-3 EPA dan
DHA tampaknya memiliki peran utama," kata Virtanen.
"Infarct" otak secara diam-diam dapat meningkatkan resiko seseorang
akan penurunan kognitif dan "stroke". Sebanyak 30 orang dewasa yang
berusia 65 tahun ke atas yang bebas akan "infarct" diam-diam
diperkirakan setidaknya akan terbebas dalam kurun waktu lima tahun.
American Heart Association menyarankan agar semua orang dewasa
berusaha memakan sedikitnya dua porsi ikan per pekan, terutama ikan
berlemak, demi kesehatan cardiovascular mereka. (ant/fif)
http://www.republika.co.id/launcher/view/mid/19/news_id/2849
------------------------------------
[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
mailto:dokter_umum-digest@yahoogroups.com
mailto:dokter_umum-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
dokter_umum-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar