Renungan Malam Idul Fitri : Kasih dan Keadilan Tuhan
Ditulis oleh: Vincent Liong
Tempat, Hari & Tanggal: Jakarta, Senin, 29 September 2008
Tujuan dibuatnya agama-agama dan berbagai ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan ranah kemanusiaan adalah; untuk membebaskan manusia dari gangguan-gangguan manusiawi manusia, baik yang dibawa sejak lahir dan yang tumbuh dalam perjalanan hidup si manusia.
Yang dibawa sejak lahir misalnya iri dan dengki Yang tumbuh dalam perjalanan hidup si manusia misalnya trauma dan berbagai kemelekatan pada hal-hal di sekitar dirinya.
Sayangnya dalam mempelajari agama dan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan ranah kemanusiaan, manusia menyalahartikan tujuan tersebut dengan menganggap bahwa; bilamana telah mengerti dan menguasai agama dan berbagai ilmupengetahuan tersebut, maka ada suatu kepastian bahwa dirinya telah terbebas dari gangguan-gangguan manusiawi manusia.
Kondisi merasa memiliki kepastian bahwa dirinya telah terbebas dari gangguan-gangguan manusiawi manusia, membuat manusia merasa memiliki hak untuk memenuhi dorongan rasa keadilan dengan menghakimi pihak lain; sebagai yang benar terhadap pihak yang salah, sebagai yang sadar terhadap yang belum sadar. Masalah yang serupa, yaitu 'merasa diperlakukan tidak adil' (dorongan keadilan) juga tumbuh di pihak yang merasa diperlakukan tidak adil, oleh mereka yang merasa memiliki kepastian bahwa dirinya telah terbebas dari gangguan-gangguan manusiawi manusia. Baik di pihak pelaku maupun penderita mengalami kondisi yang sama.
Dulu saya sendiri selalu menuntut keadilan karena merasa diri saya diperlakukan tidak adil, saya bisa melihat kekurangan di pihak yang telah memperlakukan saya tidak adil tanpa bisa melihat ke diri saya sendiri.
Sesuatu dapat disebut adil bilamana; siapa yang diberi kebebasan lebih dituntut lebih dan siapa yang diberi kebebasan kurang dituntut kurang, keadilan juga dihubungkan dengan prilaku yang sama di hadapan hukum yang adalah kesepakatan yang dibuat bersama. Bilamana Tuhan Yang Esa itu adil kepada saya dengan menimbang segala baik dan buruk saya tentunya saya hanya pantas terbuang dengan tinggal di kolong jembatan. Untungnya Tuhan Yang Esa itu maha pengasih.
Orang menuntut keadilan dan diberi keadilan akan menemukan bahwa menurut takaran yang adil dirinya hanya pantas terbuang dengan tinggal di kolong jembatan. Orang yang menyadari bahwa dirinya masih terikat dengan gangguan-gangguan manusiawi manusia dan merasa tidak memiliki nilai apa-apa bilamana dinilai dengan aturan keadilan, maka dia bisa menikmati dan mensyukuri kasih Tuhan Yang Esa, yang tidak mengadili tetapi mengasihi. Kita sebagai manusia hanya hidup berdasarkan belas kasihan Tuhan tanpa memiliki nilai atas hak keadilan apa-apa.
Tuhan Yang Esa itu seorang tuan yang bijaksana. Seorang yang bijaksana tahu kapan harus berlaku kasih dan kapan harus berlaku adil.
------------------------------------
[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
mailto:dokter_umum-digest@yahoogroups.com
mailto:dokter_umum-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
dokter_umum-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar