Google
 

02 September 2008

Re: [Dokter Umum] [ O O T ] apakah sistem kedokteran di indonesia salah? -curhat-

Dalam sumpah Hipokrates kita tidak boleh membeda-bedakan pasien menurut suku, ras agama, jenis kelamin etc.Saya bisa menerima kalau memang itu adalah pilihan pasien yg memilih dokter berdasarkan jenis kelaminnya (di kota2 besar sudah banyak SpOG wanita) jika kondisinya memungkinkan (jumlah dokter wanitanya mencukupi). Tetapi jika ada aturan baku yg mengharuskan pasien wanita ke dokter wanita dan pasien pria ke dokter pria..saya tidak setuju.
Utk masalah spt yg anda sampaikan itu adalah oknum, saya yakin jumlahnya sedikit dibandingkan yang betul2 melaksanakan pekerjaan secara Profesional (bukankah sudah ada MKEK utk masalah spt ini).Saya setuju utk mencegah Moral Hazard..tetapi bukan dengan aturan pemisahan pasien spt itu, biarlah pasien yg memilih, bukankah pasien mempunyai hak untuk itu??
Salam
dr Krist Wibowo


--- On Tue, 9/2/08, ariyanto winedar <ari_ftje01@yahoo.co.id> wrote:
From: ariyanto winedar <ari_ftje01@yahoo.co.id>
Subject: [Dokter Umum] [ O O T ] apakah sistem kedokteran di indonesia salah? -curhat-
To: dokter_umum@yahoogroups.com
Date: Tuesday, September 2, 2008, 9:22 PM


numpang curhat karena ada beberapa kebimbangan antara

tuntutan pekerjaan dengan masalah agama...

dalam dunia kedokteran mungkin biasa mendengarkan,

mengetahui atau melihat hal-hal yang sebenarnya

dilarang oleh agama...

karena statusnya sebagai anggota medik yang hendak

mengobati pasiennya... tapi setelah dipikir-pikir

apakah itu bisa menjadi alasan kita bila besok ditanya

pertanggungjawabann ya oleh yang Menciptakan kita

semua...

kesalahan sistem yang memperbolehkan pasien wanita

diperiksa oleh dokter pria maupun sebaliknya, yach

ambil contoh kenapa doktet kandungan kok rata-rata

laki-laki, padahal notabenenya laki-laki tidak

melahirkan, tidak merasakan kehamilan... kenapa tidak

ada pemisahan (istilahnya) antara pasien pria di rawat

oleh dokter pria dan pasien wanita diperiksa oleh

dokter wanita, andai memang keadaan darurat mungkin

bisa jadi pertimbangan, asal itu bukan alasan untuk

memudahkan saja. manusia tidak luput dari kesalahan,

tapi jangan kesalahan itu kita sengaja lakukan, kita

tau sadar bahwa itu salah, dan kita lakukan itu

mungkin lebih dari setengah umur kita hidup ( andai

kita bekerja umur 25 tahun - 60 tahun, berarti kita

bisa menanggung kesalahan yang disengaja selama 35

tahun ) apa hati kita sudah dibutakan, telinga kita di

tulikan...mungkin sebaiknya kita harus membuat suatu

sistem yang baik, seperti kalau bagi kita yang

shalat,,,baik wanita dan pria dipisahkan.. .sama halnya

jika kita ingin kekamar mandi,,,itu harus

dipisahkan.. .

suatu ketika pas ada operasi beberapa residen

membicarakan hal-hal yang menjurus2 kearah yang bisa

disebut pelecehan terhadap wanita ( keadaan itu wanita

sedang dibius karena ingin menjalankan operasi, tetapi

wanita tersebut belum terbius total dan masih bisa

mendengarkan pembicaraan antara residen residen tsb,

si wanita mengeluh ke dokter dan cukup tahu ternyata

ada saja residen atau mungkin oknum2 dokter yang

seperti itu )

kadang kepikiran kenapa dengan kita semua,

demi kebaikan kita sebagai umat manusia yang tidak

pernah luput dari kesalahan-kesalahan ...

____________ _________ _________ _________ _________ _________ _


[Non-text portions of this message have been removed]


------------------------------------

[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:dokter_umum-digest@yahoogroups.com
mailto:dokter_umum-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
dokter_umum-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: