Google
 

02 September 2008

Re: [Dokter Umum] PUASA DI USIA HAMIL MUDA

Ass wr wb

Sebenarnya puasa dilihat dari sisi makan hanyalah sekedar
merobah jadwal makan saja bukan menghentikan supaya
nuitrisi berkurang. Istri punya bayi umur 2 bulan.
Alhamdulillah belum ada keluhan, justru dirinya merasa
enjoy sekali menyusui sambil puasa. Saat makan sahur dia
makan nasi dan Susu menyusui begitu juga dengan
berbuka puasa makan nasi, buah2an dan juga segelas susu,
kemudian tengah malam makan lagi dan minum susu lagi serta
buah2an. Jadi menurut saya puasa bukanlah suatu halangan
baik disaat hamil atau menyusui. Begitu juga dengan anak
kami yang pertama istri saya puasa dalam keadaan hamil tua
(8 bulan). Alhamdulillah tidak ada masalah, masalah puasa
saya pikir mungkin lebih kepada keihklasan kita.

Mohon maaf

Wss


On Wed, 03 Sep 2008 08:21:37 +0700
Irma Handayani <irma@ukabima.or.id> wrote:
> selamat pagi ardi koko,
>
> selamat yaa atas kehamilan istri Anda.
>
> intinya adalah apakah puasa bagi wanita yang sedang
>hamil dianjurkan
> atau setidaknya aman dilakukan tanpa membahayakan
>kesehatan ibu dan bayi
> yang sedang dikandungnya?
>
> Ada beberapa pertimbangan mengenai dianjurkan atau
>tidaknya seorang
> wanita yang sedang hamil berpuasa di bulan Ramadan.
>Pertama yang perlu
> kita ketahui apakah manfaat puasa Ramadan untuk
>kesehatan badan?
> Kajian-kajian ilmiah telah membuktikan bahwa puasa
>selama bulan Ramadan
> tidak menyebabkan malnutrisi atau gangguan asupan kalori
>karena tidak
> ada pembatasan jumlah dan jenis-jenis makanan yang
>diperlukan pada saat
> sahur maupun berbuka puasa.
>
> Yang kedua puasa di bulan Ramadan dilakukan dengan rasa
>ikhlas bukan
> paksaan. Hal ini ternyata memengaruhi hipotalamus
>manusia. Sebagai
> perbandingan pada orang yang melakukan diet ketat untuk
>mengurangi berat
> badan, pusat lipostat di hipotalamus akan mengompensasi
>keadaan ini
> dengan menambah kembali berat badan pada saat program
>diet dihentikan,
> berbeda dengan penurunan berat badan yang dilakukan
>secara bertahap.
> Dengan pengontrolan sendiri dan penurunan berat badan
>secara bertahap
> dengan cara mengubah kebiasaan atau perilaku makan
>seperti pada bulan
> Ramadan, hal ini tidak menyebabkan hal-hal yang
>merugikan, malahan
> diharapkan akan menyebabkan perubahan permanen yang
>menguntungkan.
>
> Jadi, bolehkah seseorang wanita hamil menjalankan puasa
>meskipun tidak
> diwajibkan bagi wanita Muslimah yang sedang hamil maupun
>menyusui untuk
> menjalankan ibadah puasa? Ini bukan hal yang mudah untuk
>disikapi.
> Kehamilan bukan merupakan kelainan atau penyakit,
>kehamilan merupakan
> kondisi fisiologis yang dapat dialami oleh setiap
>wanita, jadi apabila
> tidak ada masalah kesehatan pada ibu maupun pada janin,
>maka ibadah
> puasa tidak menjadi kendala. Beberapa ahli berpendapat
>bahwa keringanan
> yang diberikan Allah SWT tidak menghendaki kerusakan
>bagi siapa pun,
> apalagi bayi yang ada di dalam kandungan sehingga hal
>ini merupakan
> suatu kemudahan.
>
>Firman Allah dalam dalam surat Al-Baqarah (2):184
>"....dan bagi
> orang-orang yang tidak sanggup melakukannya, maka ia
>wajib membayar
> fidyah, yaitu memberi makan satu orang miskin..." Pada
>ayat di atas
> disebutkan bahwa orang-orang yang tidak sanggup berpuasa
>wajib membayar
> fidyah sebagai pengganti puasanya. Fidyah adalah memberi
>makan seorang
> miskin sesuai dengan makanan yang dimakan oleh pembayar
>fidyah.
>
> Dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir ada penjelasan dari para
>sahabat bahwa
> yang dikategorikan sebagai orang-orang yang tidak
>sanggup berpuasa
> adalah wanita hamil dan menyusui bila mereka takut diri
>dan bayinya akan
> mengalami bahaya. Oleh karena itu, untuk menjaga
>keselamatan fisik
> wanita hamil dan menyusui, mereka dibenarkan tidak
>berpuasa Ramadan dan
> sebagai gantinya mengeluarkan fidyah. Besarnya fidyah
>sesuai dengan
> biaya yang dikeluarkan untuk biaya makan dan minumnya
>setiap hari.
>
> Sebaiknya dengan pertimbangan segala kondisi, wanita
>hamil pada
> trimester (tiga bulan) pertama boleh tidak menjalankan
>ibadah puasa
> karena pada trimester pertama terjadi organogenesis
>(pembentukan
> bagian-bagian organ janin termasuk otak) dan biasanya
>pada trimester
> pertama sering terjadi gangguan mual dan muntah sehingga
>asupan cairan
> dan kalori bisa terganggu.
>
> Bila usia kehamilan mencapai trimester kedua dan ketiga
>(bulan ke empat
> sampai dengan sembilan), seorang wanita hamil dapat
>berpuasa dengan
> catatan bahwa kesehatan dirinya dan bayinya dalam
>kondisi yang baik dan
> puasa dilakukan sebaiknya setelah berkonsultasi dengan
>dokter atau
> dokter ahli kebidanan dan kandungan yang menangani dan
>melakukan
> pengawasan.
> Kemungkinan gangguan pertumbuhan pada janin bukan
>disebabkan oleh karena
> asupan makanan yang kurang, melainkan lebih disebabkan
>oleh karena
> dehidrasi yang diakibatkan oleh karena tidak minum
>selama kurang lebih
> 12-13 jam.
>
> Lalu, bagaimana sebaiknya cara seorang wanita hamil yang
>ingin berpuasa?
> Yang pertama dan yang terpenting adalah berkonsultasi
>dengan dokter ahli
> kebidanan dan kandungan Anda yang tentunya telah
>mengetahui riwayat
> kesehatan dan kehamilan yang pastinya akan berbeda dan
>sangat spesifik
> untuk tiap-tiap wanita hamil dan juga bagaimana kondisi
>janin di dalam
> kandungannya. Apabila ditemukan adanya penyulit lain
>seperti diabetes,
> hipertensi, atau kelainan sistem pencernaan, ibu
>sebaiknya tidak
> menjalankan ibadah puasa. Demikian juga apabila
>diketahui terdapat
> gangguan pertumbuhan janin, sebaiknya ibu tidak
>melaksanakan ibadah
> puasa. Bagi wanita hamil yang menjalankan puasa, prinsip
>bahwa nutrisi
> yang harus masuk adalah nutrisi yang baik harus
>dipertahankan.
>
> Diet pada masa ini sangat diperlukan untuk menunjang
>kebutuhan nutrisi
> yang optimal bagi seorang ibu dan bayinya. Apa dan
>seberapa banyak yang
> ibu makan merupakan hal yang sangat penting untuk
>diperhatikan.
> Kecukupan semua zat yang sangat diperlukan untuk menjaga
>kesehatan,
> beberapa asupan gizi yang penting untuk diperhatikan
>adalah:
> 1. Zat besi. Vitamin C akan meningkatkan absorpsi zat
>besi dari
> sumber-sumber makanan yang mengandung zat besi seperti;
>hati, daging
> sapi, daging ayam, kacang-kacangan, dan bayam.
> 2. Asam folat. Penting untuk pertumbuhan janin,
>sumbernya dari
> sayur-sayuran yang berwarna hijau, hati, limpa, telur,
>dan daging.
> 3. Kalsium. Sumber kalsium yang penting didapatkan dari
>produk susu,
> ikan, tahu, brokoli, kacang-kacangan, dsb.
> Ibu hamil juga harus memerhatikan konsumsi air, seorang
>wanita hamil
> harus minum sekurang-kurangnya 2 liter setiap harinya
>untuk menghindari
> timbulnya masalah yang tidak diinginkan.
>
> Beberapa hal yang dianjurkan untuk diperhatikan selama
>berpuasa adalah
> menghindari konsumsi lemak, gula, garam, dan kafein yang
>berlebihan,
> sedapat mungkin mengonsumsi makanan yang masih segar
>tanpa bahan
> pengawet.
>
> Makanlah makanan yang rendah lemak dan kurangi makanan
>yang diproses
> dengan cara digoreng. Sedapat mungkin makan buah-buahan
>dan
> sayur-sayuran yang cukup.
> Seorang wanita hamil tanpa komplikasi kehamilan maupun
>komplikasi medis
> perlu pula menjalankan olah raga, tentunya dengan
>melakukan konsultasi
> sebelumya. Tujuan berolah raga adalah untuk
>mempertahankan tingkat
> kesehatan tubuh dan menambah stamina fisik dalam
>menghadapi persalinan.
>
> Ketosis (yang terjadi dalam kondisi tubuh yang
>kelaparan) karena puasa
> pada wanita hamil trimester ketiga terjadi apabila puasa
>lebih dari 16
> jam. Apabila ibu mengalami kelaparan, keton yang
>diproduksinya akan
> melewati plasenta yang digunakan oleh janin sebagai
>sumber pengganti
> sumber energi. Jika terdapat tanda-tanda bahwa puasa
>menyebabkan
> gangguan baik pada kesehatan ibu maupun janin, sebaiknya
>puasa segera
> dihentikan karena hal tersebut tidak bertentangan dengan
>ajaran agama.
>
> semoga bermanfaat, terima kasih,,..
>
> cheers,
> irma
>
> On Tue, 2008-09-02 at 00:19 -0700, ardi koko wrote:
>> Dear All,....
>> Dengan hormat,
>> Mohon pencerahanya pada senua dokter yang ada di milis
>>ini,
>> Istri saya saat ini sedang hamil kira-kira 3 bulan dan
>>kondisi fisik
>> istri saya saat ini sering mengalami gejala
>>mual,pusing,lemas,sering
>> ngantuk,susah makan dan sesekali kadang muntah.
>> pertanyaannya :
>>
>> 1. Menurut segi kesehatan, Boleh kah dengan kondisi
>>seperti ini istri
>> saya menjalankan ibadah puasa ?
>> 2. Bagaimana dengan perkembangan janin istri saya jika
>>dia berpuasa di
>> bulan rhamadan ini ?
>> 3. Adakah Makanan khusus/tertentu yang harus di konsumsi
>>istri saya
>> selama berpuasa dalam kondisi hamil ini ?
>> 4. Adakah makanan tertentu atau minuman yang tidak boleh
>>di kosumsi
>> selama berpuasa dalam keadaan hamil ?
>> 5. Tindakan apa sajakah yang harus saya jalankan agar
>>kesehatan istri
>> dan janin saya terjaga sampai dengan lahirnya bayai
>>tersebut ?
>>
>> Mohon kiranya para dokter yang ada di milis ini membantu
>>memberikan
>> solusi pada apa yang sedang saya alami ini.
>> Atau bagi para Bapak/Ibu yang sudah mempunyai pengalaman
>>seperti hal
>> yang saya alami.
>> Atas segala perhatian dan bantuan saya ucapkan banyak
>>Terima kasih
>> ditunggu jawabanya.
>>
[Non-text portions of this message have been removed]


============================================================================================================================


------------------------------------

[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:dokter_umum-digest@yahoogroups.com
mailto:dokter_umum-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
dokter_umum-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: