Google
 

01 Desember 2008

[Dokter Umum] Re:Bayi Tidak Mau Minum Asi

Dear Pak Edy,

Pertama selamat untuk Kelahiran putrinya.

Sekarang yang perlu dilakukan , jangan pernah berpikir Asi sedikit,
masukan pikiran positif yaitu asi kita cukup untuk sibayi. Intinya PD
aja.

Dalam menyusui masalah bukan di nipple tapi pada daerah Aerola PD ,
usahakan mulut bayi masuk ke Aerola.

Asi dibuat berdasarkan prinsip supply and demand.
Dimana produksi ASI dihasilkan oleh ibu, disesuaikan dengan kemampuan
dari sibayi, jika diberikan dengan sufor maka
Produksi ASI bisa berkurang kerena tidak ada rangsangan dari dibayi agar
memproduksi aSI, jadi dengan kata lain hentikan Sufor agar ASI dapat
Berproduksi.

Istri bapak bisa diajak ke klinik Laktasi terdekat, di jakarta ada di RS
Corolus atau YPK atau dapat ke puskemas tebet.
nanti disana Ibu, bapak dan bayi akan diajarkan menyusui dengan benar
dan cara cara melakukan Relaktasi kembali.
Atau bapak bisa japri dengan saya jika memerlukan konsultasi secara
rinci.

Berikut ini artikel mengenai ASI:
TIDAK ADA SUSU SEBAIK ASI

Mengapa menyusui yang alamiah itu menjadi seolah-olah hal yang sulit?
Benar-benar pertanyaan sederhana tapi sangat bagus. Bila kita melihat
mamalia (golongan makhluk menyusui) lain seperti kucing atau sapi,
anak-anak mereka tinggal memasukkan puting susu ibunya ke mulut
mereka, menyedot lalu proses menyusui berjalan sedemikian rupa
sebagaimana mestinya.

Kenyataannya pada manusia, saat ini tidak semuanya berjalan semudah
itu. Kira-kira 2-3 dekade yang lampau bila seorang ibu mempunyai
masalah menyusui, maka bantuan akan segera datang dari nenek si bayi,
bibinya atau teman-teman dan tetangga yang saat itu semuanya
menyusui. Mereka akan memberikan nasihat maupun tindakan berdasarkan
pengalamannya masing-masing. Tetapi saat ini hal tersebut boleh
dikatakan jarang terjadi, sangat menyedihkan. Komunitas menyusui saat
ini sudah semakin jarang (dampak negatif ibu bekerja di luar rumah),
maka penolong dan penasihat dalam keluarga menjadi langka.
Sebetulnya yang terpenting adalah niat untuk menyusui dan persiapan
menyusui. Kita tidak boleh terlalu takut untuk gagal, karena memang
semua makhluk menyusui mempunyai susu ( payudara) untuk menyusui
anaknya. Tanamkan kepercayaan diri bahwa kita akan dapat memberi ASI
seperti ibu-ibu kita dahulu. Setelah niat dan percaya diri, kita juga
perlu persiapan. Persiapan menyusui dan motivasinya dapat diberikan
baik oleh suami, keluarga, teman, dokter maupun petugas kesehatan
selama ibu hamil.

Tidak kalah pentingnya perlakuan rumah sakit/rumah bersalin pada saat
persalinan. ). Kebanyakan ibu hanya mendengar tangisan anak, bayi
diperlihatkan kelaminnya pada ibunya dan si bayi yang sudah 9 bulan
ditunggu-tunggu itu "disimpan" di kamar bayi di balik kaca dan
dipertontonkan pada keluarganya. Sungguh tidak manusiawi! Seharusnya
bayi itu segera didekap oleh ibunya dan disusui sedini mungkin. Ibu-
ibu seharusnya meminta haknya untuk segera mendekap dan menyusui
bayinya pada dokternya. Dokter diharapkan lebih aktif memberi
kesempatan untuk rawat gabung pada ibu bersalin.

Pertanyaan tentang cukup tidaknya ASI ibu untuk bayinya ini sangat
baik dan berguna untuk banyak ibu-ibu.

Karena kebiasaan memberi susu botol, maka kita selalu menghitung
berapa cc (mililiter) yang sudah masuk perut anak kita. Pentingkah
itu? Sebenarnya kemampuan seorang bayi untuk menyusu berlainan dan
tidak mungkin disamaratakan, setiap kali menyusu harus sekian cc
untuk bayi berusia 1 bulan, untuk bayi berusia 2 bulan harus sekian
cc, dan seterusnya. Bayi-bayi kecil akan menyusu lebih sebentar
karena cepat lelah, akan tetapi dalam interval yang singkat (kadang-
kadang kurang dari 1 jam) sudah minta menyusu lagi (menangis).
Sementara bayi lebih besar biasanya menyusu lebih kuat/lama dan
interval antara menyusunya lebih lama (sekitar 2-3 jam pada bulan
pertama). Dalam waktu satu minggu kita dapat menilai apakah ASI
mencukupi. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan berat badan bayi.

Pada umumnya dan seharusnya, setiap ibu dapat mencukupi kebutuhan ASI
untuk bayinya (meskipun bayi kembar) asal menyusui dengan baik dan
benar. Adapun cara untuk mengetahui apakah bayi tersebut menyusu
dengan baik dan mendapat cukup ASI adalah sbb:

- Mengenal cara bayi menyusu yang baik: mulut bayi akan terbuka lebar
dengan bibir mengarah keluar. Ia mengisap dengan perlahan dan mantap.
Pada saat mulutnya terbuka lebar dapat dilihat jelas adanya masa jeda
dari mengisap (lihat dagunya yang berhenti mengisap). Setiap jeda
menunjukkan penuhnya mulut bayi oleh ASI, makin lama jeda berarti
makin penuh mulut bayi oleh ASI. Kadang-kadang kita bisa mendengar
bayi menelan ASI, tapi pada umumnya bayi dapat menyusu tanpa
bersuara. Apabila bayi menyusu dengan cara seperti di atas, dapat
dipastikan ia mendapat ASI cukup.

- Apabila bayi mengisap puting dengan bibir terlipat, kurang terbuka,
berdecak dan hisapannya pendek-pendek serta kurang kuat (terkesan
main-main) ia tidak mendapat ASI dengan baik atau ia memang sudah
kenyang dan hanya membutuhkan kehangatan.

- Memerhatikan pergerakan pencernaan bayi. Pada hari pertama sampai
hari ketiga biasanya bayi mengeluarkan mekonium (tinja yang berwarna
hijau pekat atau hitam seperti tar). Setelah hari ketiga tinja
menjadi lebih encer dan berwarna kuning. Makin banyak ASI yang
dikonsumsi, maka tinjanya makin encer, warnanya kekuningan seperti
mustard dan baunya "ringan" serta bayi tidak mengejan, tetapi kadang-
kadang warnanya agak jingga (oranye) atau kehijauan. Sedangkan tinja
bayi yang minum susu formula akan lebih kental, warna lebih coklat
dan baunya "keras", bayi sering mengejan untuk buang tinja. Bayi yang
cukup ASI dalam 3-4 hari setelah lahir telah mempunyai tinja seperti
di atas. Bila tinja masih hijau atau hanya coklat, kemungkinan besar
ia tidak cukup mendapat ASI.

- Memerhatikan bayi berkemih. Bila bayi mengompol sedikitnya 6 kali,
banyak, membasahi popok (tidak sekedar lembab) dalam 24 jam, dapat
dipastikan bahwa ia mendapat cukup ASI. Dalam beberapa hari setelah
dilahirkan air kencing bayi berwarna jernih/bening (sementara air
kencing bayi yang diberi susu formula lebih kuning dan lebih pekat).
Sayang sekali sekarang ibu-ibu jarang memakai popok kain, dan banyak
memakai disposable diapers bahkan yang daya serapnya tinggi. Hal ini
menyulitkan pemantauan jumlah air kencing bayi.
Dalam 2-3 hari pertama kadang-kadang kencing bayi berwarna merah
jambu atau kemerahan, hal ini tidak berarti ia dehidrasi atau tidak
cukup ASI, tetapi jadikanlah tanda bahwa bayi harus dipastikan
mendapat ASI yang lebih baik .

Keadaan-keadaan di bawah ini sering dijadikan/dikira merupakan tanda
ASI tidak cukup, padahal tidak benar:

1.Payudara terasa tidak kencang. Setelah minggu pertama, sering
payudara tidak sekencang minggu pertama. Hal ini oleh karena payudara
tidak bengkak lagi (biasanya payudara bengkak hari ke- 3 hingga ke-
5) dan telah beradaptasi dengan kebutuhan bayi. Ibu-ibu yang kurang
percaya diri dan tidak mengetahui tanda-tanda bayinya cukup ASI
sering mengira ASInya tidak mencukupi dan segera memberikan susu
formula. Justru ibu yang teratur menyusui tidak akan merasa
payudaranya bengkak.

2.Bayi yang banyak tidur tidak mencerminkan kenyang oleh ASI. Justru
bayi yang "terlalu baik", tidur terus, harus dicurigai kurang
mendapat ASI. Sebaliknya bayi yang sering menangis tidak selalu
mencerminkan lapar terus dan ibu tidak harus panik untuk segera
memberinya susu formula. Kebanyakan bayi memang menangis bila ia
lapar, namun menangis bisa karena sebab lain, seperti popoknya basah,
kedinginan, ingin digendong atau kolik.

3.Bayi terlalu sering menyusu, tidak mencerminkan ASI kurang.
Frekuensi dan lamanya menyusu pada tiap bayi tidak sama, untuk
seorang ibu, menyusui 2 jam sekali mungkin dirasakan jarang,
sementara untuk ibu lain yang bayinya lebih besar dan kuat
menyusunya, 3 jam sekali merupakan hal yang wajar. Demikian pula
lamanya menyusui bisa 30 menit, bisa hanya 10 menit.

Sumber <http://www.pikiran-/> http://www.pikiran-
rakyat.com/cetak/1004/24/hikmah/kesehatan.htm




<http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/message/18775;_ylc=X3oDMTJyb2
YyMTJuBF9TAzk3MzU5NzE1BGdycElkAzgyMDQ0MDkEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDYxMTA0BG1zZ0

lkAzE4Nzc1BHNlYwNkbXNnBHNsawN2bXNnBHN0aW1lAzEyMjc5NTAzODU-> Bayi Tidak
Mau Minum Asi


Posted by: "kobam 666" <mailto:kobam666@yahoo.co.id?Subject=
Re%3ABayi%20Tidak%20Mau%20Minum%20Asi> kobam666@yahoo.co.id
<http://profiles.yahoo.com/kobam666> kobam666


Fri Nov 28, 2008 7:36 pm (PST)

Dok, putri saya usia 2 bulan, tp sejak usia 0,5 bulan, sampai sekarang,
tidak mau lagi minum ASI (Netek), jadi digantikan dgn susu formula.
Dok saya mohon solusinya supaya produksi ASI lancar, dan Putri kami
kembali Netek ke ibunya.
terimakasih atas jawabannya.

ttd.
Edy




Please consider the environment before printing this email - SAVE PAPER


[Non-text portions of this message have been removed]


------------------------------------

[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:dokter_umum-digest@yahoogroups.com
mailto:dokter_umum-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
dokter_umum-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: