Penyebab kematian nomor satu wanita Indonesia
Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah penyebab kematian nomor
satu yang sering terjadi pada perempuan di Indonesia. Namun informasi
mengenai hal ini belum banyak diketahui karena kanker serviks sering
tidak menimbulkan gejala atau keluhan sehingga perempuan datang ke
dokter dalam kondisi yang sudah terlambat.
"Sekitar 80 persen kasus kanker leher rahim terjadi pada perempuan
yang hidup di negara berkembang. Di Indonesia, terdapat 90-100 kasus
kanker leher rahim per 100.000 penduduk," kata Menteri Negara
Pemberdayaan Perempuan Meutia Farida Hatta Swasono di Jakarta, Kamis
(18/12).
Menurut spesialis kebidanan, ahli kanker dan kandungan dari Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia Dr Laila Nuranna, SpOG(K), 99,7
persen kanker serviks disebabkan oleh HPV Onkogenik. H PV 16 dan 18
merupakan penyebab utama pada 70 persen kasus kanker serviks di dunia.
Setiap perempuan tanpa memandang usia dan latar belakang berisiko
terkena kanker leher rahim. Tingginya kasus di Negara berkembang ini
antara lain disebabkan oleh terbatasnya akses screening dan
pengobatan, sehingga mayoritas penderita yang datang berobat sudah
dalam kondisi kritis dan penyakitnya sudah dalam stadium lanjut.
Padahal diketahui bahwa penyakit kanker serviks ini dapat dicegah
melalui screening dan vaksinasi. Vaksinasi untuk perempuan yang belum
pernah melakukan hubungan seksual, sedangkan screening atau papsmear
sebaiknya dilakukan perempuan yang sudah pernah berhubungan seksual.
Menurut Meutia Hatta, kondisi di atas memperlihatkan kenyataan bahwa
ternyata banyak perempuan di Negara berkembang, termasuk Indonesia
kurang mendapatkan informasi dan akses pelayanan terhadap penyakit
ini. Perempuan yang terkena kanker serviks tentu kualitas hidupnya
akan menurun. Padahal kemungkinan besar mereka masih memiliki
tanggungjawab ekonomi dan social terhadap keluarga dan masyarakat.
Sementara itu, saat ini kualitas hidup perempuan Indonesia masih jauh
tertinggal dibandingkan laki-laki. Rendahnya kualitas hidup perempuan
ini antara lain disebabkan oleh kurangnya perhatian masyarakat dan
pemerintah pada aspek kesehatan. Penyakit kanker serviks akan menambah
panjang deretan masalah yang dihadapi dalam upaya meningkatkan
kualitas hidup perempuan Indonesia.
Meskipun kanker serviks hanya terjadi pada perempuan, namun laki-laki
berperan dalam penyebarannya. Lelaki yang pernah berhubungan seksual
dengan perempuan penderita kanker leher rahim bisa menularkan kepada
perempuan lain melalui hubungan seksual. Oleh Karena itu laki-laki
perlu dilibatkan dalam pencegahan kanker serviks.
Untuk itu hari Kamis (18/12) Meutia Hatta meresmikan Perempuan Peduli
Kanker Serviks (PPKS) untuk menyebarluaskan informasi mengenai
penyakit tersebut termasuk cara-cara pencegahannya. "Kita perlu
pikirkan bagaimana pelayanan papsmear dan imunisasi HPV dapat
terjangkau dan terlayani bagi semua perempuan baik di pedesaan dan
perkotaan sampai ke tingkat perempuan yang paling rentan, dengan
memperhatikan berbagai latar belakang social budaya masyarakat," kata
Meutia Hatta.
Usai meresmikan PPKS, Meutia Hatta turut membagikan brosur dan leaflet
mengenai kanker serviks dan upaya pencegahannya kepada sejumlah
pemakai jalan di Jalan Thamrin Jakarta.
Source: Kompas.com
Salam,
[Non-text portions of this message have been removed]
------------------------------------
[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
mailto:dokter_umum-digest@yahoogroups.com
mailto:dokter_umum-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
dokter_umum-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar