Kok ceritanya kayak fasciitis necroticans ya? Hehehe....terima kasih banyak
buat postingannya Mas Andi ^^
Best Regards,
Astrawinata G
From: dokter_umum@
Behalf Of Andi K. Yuwono
Sent: 13 Oktober 2009 21:54
To: dokter_umum@
Subject: [Dokter Umum] Ganasnya Bakteri MRSA
Ganasnya Bakteri MRSA
img
Tanya, Korban Keganasan MRSA (droz)
Chicago,, Sebelum terkena bakteri MRSA, Tanya adalah seorang koki
profesional yang sangat menikmati hidupnya. Hidupnya berubah 180
derajat pada Maret 2007 ketika Tanya yang berusia 30-an tahun
meregang nyawa melawan MRSA.
Awalnya, Tanya sedang memotong seledri dan tanpa sengaja jarinya
terluka. Saat itu Tanya berpikir kecelakaan kecil itu adalah hal
biasa, dia hanya membersihkan luka dengan alkohol dan memplesternya
dan kemudian bekerja lagi.
Keanehan terjadi setelah beberapa jam, saat mengangkat panci dirinya
merasakan nyeri yang teramat sangat. Sembilan jam kemudian rasa sakit
itu semakin parah dan dia memutuskan ke rumah sakit. Saat di rumah
sakit Tanya diberi pil dan oleh dokter diminta istirahat di rumah.
Tapi malam hari suhunya melonjak tinggi dia merasakan ada yang tidak
beres dari luka kecil saat memotong seledri. Ternyata bakteri MRSA
telah masuk dan bergerak cepat menggerogoti dagingnya.
Dalam waktu 60 jam jarinya habis dimakan bakteri. Tanya tertular
bakteri pemakan daging dan 9 dokter harus bekerja mati-matian untuk
menyelamatkan hidupnya. Para dokter menyaksikan bagaimana bakteri
mematikan itu melompat dari lengan ke dadanya tepat di depan mata mereka.
Dokter mengamputasi lengan dan bahu kanan, tapi kemudian menyadari
bakteri itu telah menyebar ke payudara kanan. Dokter bedah memutuskan
untuk melakukan pengangkatan penuh karena itu adalah satu-satunya
cara untuk menyelamatkan hidup Tanya.
Beruntung Tanya masih bisa hidup meski dokter harus mengoperasi 9
kilogram daging dan otot untuk membersihkan tubuh dari bakteri. Kini
yang tersisa di tubuh Tanya tidak lebih dari lapisan tipis kulit
untuk melindungi tulang rusuknya dan paru kanan.
"Bahkan cocokan peniti bisa langsung ke paru-paru dan aku bisa mati,"
kata Tanya memperlihatkan rangka tulangnya seperti dikutip dari
doctoroz.com, Kamis (1/10/2009).
Penyakit MRSA masih terdengar asing di telinga masyarakat Indonesia.
Tapi di AS, sudah menyebabkan 19.000 orang meninggal karena
terinfeksi bakteri ini. Seperti apa penyakit MRSA?
MRSA atau methicillin-
satu tipe bakteri Staphylococcus yang ditemukan pada kulit dan hidung
yang kebal terhadap antibiotik.
Setiap tahunnya lebih dari 90.000 warga Amerika Serikat berpotensi
terinfeksi bakteri ini. Jumlah kematian akibat infeksi bakteri MRSA
lebih banyak dibandingkan dengan angka kematian akibat AIDS.
Saat ini diketahui ada dua tipe dari MRSA seperti dikutip dari
Stopmrsanow, Kamis (1/10/2009), yaitu: Healthcare-Associat
(HA-MRSA) yang biasanya ditemukan di rumah sakit dan tempat-tempat
kesehatan lainnya. Serta Community-Associate
baru-baru ini ditemukan penyebarannya pada tempat-tempat umum seperti
tempat fitnes, tempat penyimpanan barang (loker), sekolah dan
perabotan rumah tangga.
Bakteri MRSA biasanya menginfeksi orang atau anak-anak yang memiliki
daya tahan tubuh yang lemah, jika daya tahan tubuhnya tinggi tidak
akan menimbulkan gejala apapun. Bakteri yang dibawa oleh orang
tersebut bisa berpindah ke orang lain dan menyebar dengan mudah
melalui kontak kulit dan menyentuh barang yang sudah terkontaminasi.
MRSA sama seperti bakteri Staphylococcus lainnya, yang terlihat
seperti infeksi kulit, jerawat, ruam, bisul atau gigitan laba-laba.
Infeksi ini biasanya menyakitkan, merah dan bengkak. Infeksi ini bisa
dengan cepat masuk ke dalam tubuh, menimbulkan bengkak yang
menyakitkan. Bakteri ini dapat menembus ke dalam tubuh sehingga
berpotensi menyebabkan infeksi pada tulang, sendi, luka bedah, aliran
darah, jantung dan paru-paru yang bisa mengancam jiwa.
Infeksi MRSA lebih sering menyebar di masyarakat, bahkan diantara
anak-anak dan orang dewasa yang sehat sekalipun. Karena bakteri ini
bisa menyebar dalam jarak yang dekat.
Untuk itu ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah
terinfeksi bakteri MRSA ini, yaitu:
1. Cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air hangat
minimal selama 15 detik.
2. Tutup luka pada kulit dengan perban yang bersih sampai sembuh.
3. Jangan berbagi barang pribadi dengan orang lain, terutama
barang yang berhubungan dengan kontak kulit seperti handuk atau pisau cukur.
4. Cuci barang dengan menggunakan desinfektan (1 sendok makan
desinfektan dilarutkan dalam 1 liter air). Pastikan menggunakan kain
yang bersih untuk menyekanya.
Jika Anda berpikir bahwa Anda atau siapa pun dalam keluarga memiliki
kemungkinan terinfeksi MRSA, segera hubungi ahli kesehatan. Terutama
jika infeksi besar, menyakitkan, hangat jika disentuh atau tidak
sembuh-sembuh dengan sendirinya.
[Non-text portions of this message have been removed]
[Non-text portions of this message have been removed]
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar