Rekan Jonathan, Maaf,
informasi ini meskipun terkesan logis, tapi sudah banyak sanggahan (HOAX),
Doug Copp ini scam berat. Dia mengklaim memiliki banyak pengalaman yang
sebenarnya tidak dimiliki. Kasus dia beberapa waktu lalu mencuat di
media-media di Amerika karena tengah menjadi investigasi pemerintah federal
atas penipuan yang dia lakukan untuk mendapatkan dana yang disalurkan kepada
korban 9/11. Coba saja google namanya, pasti akan banyak muncul beritanya
dari media yang berbeda. Soal Segitiga Kehidupan yang dia buat ini, banyak
yang tidak absah, meskipun banyak juga yang benar secara basic. Red Cross
mengeluarkan statement untuk denounce teori Segitiga Kehidupan ala Copp dan
ARTI-nya ini.
dari :
2 June 2006
Segitiga Kehidupan� Atau Kematian?
Posted under:
* Debunking
at 15:34
Setelah musibah Gempa Yogyakarta (dan Gempa Nias terdahulu) terjadi, ada sebuah surat berantai yang banyak beredar di milis-milis. Surat berantai ini berjudul kurang lebih �Segitiga Kehidupan -Bagaimana Menyelamatkan Diri Dari Gempa�. Intinya jika terjadi gempa berlindunglah di samping benda yang berukuran besar, dan jangan berlindung di bawah sesuatu. Isi lengkap dari email itu bisa dilihat misalnya di milis IndoFirstAid.
Tetapi apakah melakukan hal tersebut ketika gempa terjadi adalah ide yang bagus?
Pesan tersebut merupakan terjemahan dari email berantai serupa yang ditulis dalam Bahasa Inggris, judul aslinya adalah �Triangle of Life�. Penulisnya adalah Doug Copp, seseorang yang mengaku sebagai pimpinan dari the American Rescue Team International (ARTI), sebuah organisasi tim penyelamat yang paling berpengalaman di dunia.
Taktik �Drop, Cover, and Hold On� adalah sebuah taktik standar yang umum diajarkan ke penduduk daerah-daerah yang rawan gempa di Amerika Serikat. Beberapa daerah di Amerika Serikat melatih siswa sekolah untuk melakukan taktik ini sebagai persiapan menghadapi bencana gempa. Sedangkan Doug Copp pada dasarnya mengatakan bahwa �Drop, Cover, and Hold On� adalah taktik yang berbahaya, dan menganjurkan taktik �Triangle of Life�.
Rocky Lopes, Ph.D, dari Palang Merah Amerika Serikat mengatakan bahwa taktik �Drop, Cover, and Hold On� menyelamatkan jiwa, dan bukan sebaliknya.
We contend that �Drop, Cover, and Hold On� indeed SAVED lives, not killed people. Because the research continues to demonstrate that, in the U.S., �Drop, Cover, and Hold On!� works, the American Red Cross remains behind that recommendation. It is the simplest, reliable, and easiest method to teach people, including children.
The American Red Cross has not recommended use of a doorway for earthquake protection for more than a decade. The problem is that many doorways are not built into the structural integrity of a building, and may not offer protection. Also, simply put, doorways are not suitable for more than one person at a time.
Walaupun demikian, Rocky Lopes juga berpesan bahwa taktik �Drop, Cover, and Hold On� cocok untuk daerah Amerika Serikat sesuai dengan standar pembuatan bangunan yang dianut Amerika Serikat. Dan taktik ini belum tentu sesuai dengan kondisi pada negara lain.
Pesan dari Marla Petal, Ph.D. �peneliti di Institus Penelitian Gempa Bumi, Universitas Bogazi�i, Turki� bernada lebih keras lagi: Douglas Copp - Worse Than Urban Legend: Dangerous Advice! And Now For Some Good Advice for Earthquake Safety.
In case you don�t have time to read all of Linthicum�s articles, I think it fair to summarize that she tracked sources across the country and across the world. The pithiest quotes:
* NY Fire Dept Chief John Normal, in charge of the rescue and recovery effort calls Copp�s claims of heroism at ground zero �a fraud� and �a bald-faced liar�.
* Chase Sargent, Virginia Beach VA fire battalion chief and FEMA task force member �Anybody who�s legitimate in this business knows who this knucklehead is�
* T. H. Lang, publisher of Albuquerque Journal - began to detect that Copp�s story �sounded arrogant, braggadocio. It was astoundingly preposterous.�
* Stephen Lentz, New Mexico Archeologist was writing a screenplay about Copp, but says �he didn�t do anything�, that he �blackened his face by rubbing soot on it, so he would look like he had been in a dangerous place�. Lentz now likens him to a circus promoter and says, �I think basically he was a fraud and a bombast�.
* Ron Hadani, volunteer who Copp said would vouch for him said of what he observed, �it was not serious rescue work�
Marla Petal yang berasal dari Turki �tempat dimana Cobb melakukan �percobaan� yang selalu disebut-sebut tersebut� juga mengatakan:
No less gullible than the rest Turkish rescue volunteers of AKUT and many others in the media gravitated to Copp�s sensationalist claims. In Turkey, following the devastating 1999 Kocaeli earthquake, this led to disinformation on a massive scale. Based on Copp�s so-called �evidence�, mass media outlets publicized the advice to �get down next to a refrigerator�, �get out of your carand get down by it�, �assume a fetal position� and �make a big box of books or newspaper� to crouch down next to in case of earthquake.
For those of us who are researchers and public educators in the field of earthquake mitigation and preparedness, Copp�s advice is plainly dangerous. But now that Doug Copp has gotten your attention about earthquake safety, I�d like to address some of the claims he makes that may have piqued your curiosity - because it�s always good to hone our ability to think critically - and there are things you can and should do to be safer from earthquakes.
Albuquerque Journal juga pernah membuat sebuah serial artikel tentang Doug Copp dan klaim-klaimnya: New Mexican�s Claims of Ground Zero Rescue Work Called Into Question.
Self-proclaimed rescue guru Doug Copp�s mission to ground zero was considered so important that he had clearance to be flown to New York even though all civilian air traffic in the United States had been grounded. Once there, he says he assumed a pivotal role and sustained devastating injuries while wading through the �toxic soup� in search of survivors and victims, and was awarded nearly $650,000 for his injuries. But there is little evidence Copp performed real rescue work, and it is doubtful that he deserves compensation.
Dan bebrapa jawaban dlm blog:
37
mungkin penjelasan secara �mekanika teknik� (sok serius nih) bisa membantu.
Benda akan tegar kalau membentuk segitiga, dengan demikian bentuk paling tegar adalah piramid. kalau bentuknya kotak /kubus, justru tidak tegar. Ini mungkin yang harus menjadi perhatian bila berlindung di bawah meja. Struktur bentuk kubus dari meja sebenarnya tidak tegar secara mekanika, terutama bila pada ujung kaki meja yang menopang daun meja tidak ada segitiga siku pengganjal.
Saya kira bentuk segitiga menjadi lebih aman, namun dengan berbaring di sisi sofa justru akan beresiko tertimpa langsung reruntuhan.
mungkin akan lebih aman �membuat sendiri� segitiga perlindungan dengan menyandarkan sesuatu (kursi/balok) pada benda lain (kursi/balok) sehingga membentuk sebuah �lorong segitiga� dimana seseorang bisa berlindung di dalamnya.
Cuman, � kalau sedang gempa apa masih terpikir seperti itu? Insting/refleks paling masuk akal adalah berlindung di kolong meja atau lari keluar. Saya kira dengan berlindung di kolong, peluang selamat meningkat lebih tinggi daripada bengong�
44
#37, mungkin bener juga dibikin segitiga sengaja, tapi bikinnya jgn pas gempa dong, mana sempet�.
dibikin saja bangunannya collapsible secara deterministik. Jadi kalau atap collaps, yang collaps selalu sisi yang tertentu, di sisi yang lain sudah pasti terbentuk segitiga tsb. jadi waktu gempa tinggal merapat ke dinding tertentu saja. Bagus lagi kalau struktur ini dibuat kontinu sehingga membentuk lorong keluar bangunan.
Ide lain: bangunan dibikin super rigid, jadi gak collapse, tapi masih bisa ketindihan perabot hehehe.
Ide lain lagi: bangunan dibikin super lentur dan perabotan juga dibikin lentur tapi selalu tetap pada posisinya (dipaku ke dinding/lantai). tinggal orangnya cari perlindungan di tempat empuk kayak kasur. Tapi kalau lenturnya karena bangunan dari kayu, ceritanya laen lagi kalau kebakaran��
18
Hasil baca sepintas, menurut saya justru metode ini (triangle of life) cocoknya di negara berkembang kayak Indonesia. Dimana infrastrukturnya banyak yang asal-asalan. Sedangkan metode �Drop, Cover, and Hold On� cocoknya di US yang standar bangunannya bermutu. Jadi gak ada yang salah dengan email berantai tadi, karena Dougg Coupp mengatakan jika metode kedua yang dipakai (sembunyi di kolong meja salahsatunya) dimana meja ternyata ikut remuk maka fatal jadinya.
Yah, pintar2lah milih metode, disamping terus istighfar dan berdoa menyebut nama Allah, selama gempa berlangsung. Turut berdukacita bagi korban gempa Yogyakarta.
http://priyadi.net/archives/2006/06/02/segitiga-kehidupan-atau-kematian/
atau silahkan google dengan "segitiga kehidupan hoax"
salam,
n-andri-a
2009/10/8 ***Jonathan*** <thelearner138@yahoo.co.id>
>
>
> Sangat Berguna...
>
> ============
> Doug Copp, Kepala Penyelamat dan Manajer Bencana dari American Rescue
> Team International(
> ARTI) menemukan bahwa,
>
> * Secara sederhana, saat bangunan runtuh, langit-langit akan runtuh
> menimpa benda atau furniture sehingga menghancurkan benda-benda ini dan
> menyisakan ruangan kosong di sebelahnya.
>
> * Ruang kosong ini disebut "Segitiga Kehidupan".
>
> * Semakin besar bendanya, semakin kuat benda tersebut dan semakin kecil
> kemungkinannya remuk.
>
> * Semakin sedikit remuk, semakin besar ruang kosongnya, semakin besar
> kemungkinan untuk orang yang menggunakannya selamat dari luka-luka.
>
> --- AMATI ---
>
> ---TIPS DALAM KESELAMATAN GEMPA BUMI---
>
> 1. Hampir semua orang yang hanya "menunduk dan berlindung" pada saat
> bangunan runtuh meninggal tertimpa runtuhan. Orang yang berlindung di
> bawah suatu benda akan remuk badannya.
>
> 2. Kucing, anjing dan bayi biasanya mengambil posisi meringkuk secara
> alami. Itu juga yang harus anda lakukan pada saat gempa. Ini adalah
> insting alami untuk menyelamatkan diri. Anda dapat bertahan hidup dalam
> ruangan yang sempit. Ambil posisi di samping suatu benda, di samping
> sofa, di samping benda besar yang akan remuk sedikit tapi menyisakan
> ruangan kosong di sebelahnya.
>
> 3. Bangunan dari kayu adalah tipe konstruksi yang paling aman selama
> gempa bumi. Kayu bersifat lentur dan bergerak seiring ayunan gempa. Jika
> bangunan kayu ternyata tetap runtuh, banyak ruangan kosong yang aman
> akan terbentuk. Disamping itu, bangunan kayu memiliki sedikit
> konsentrasi dari bagian yang berat. Bangunan dari batu bata akan hancur
> berkeping-keping. Kepingan batu bata akan mengakibatkan luka badan tapi
> hanya sedikit yang meremukkan badan dibandingkan beton bertulang.
>
> 4. Jika anda berada di tempat tidur pada saat gempa terjadi,
> bergulinglah ke samping tempat tidur. Ruangan kosong yang aman akan
> berada di samping tempat tidur.
> Hotel akan memiliki tingkat keselamatan yang tinggi dengan hanya
> menempelkan peringatan di belakang pintu agar tamu-tamu berbaring di
> lantai di sebelah tempat tidur jika terjadi gempa.
>
> 5. Jika terjadi gempa dan anda tidak dapat keluar melalui jendela atau
> pintu, maka berbaringlah meringkuk di sebelah sofa atau kursi besar.
>
> 6. Hampir semua orang yang berada di belakang pintu pada saat bangunan
> runtuh akan meninggal. MENGAPA?
> Jika anda berdiri di belakang pintu dan pintu tersebut runtuh ke depan
> atau ke belakang anda akan tertimpa langit-langit di atasnya. Jika pintu
> tersebut rubuh ke samping, anda akan tertimpa.
> Dalam kedua kasus tersebut, anda tidak akan selamat!
>
> 7. Jangan pernah lari melalui tangga.
> Tangga memiliki "moment frekuensi" yang berbeda(tangga akan berayun
> terpisah dari bangunan utama). Tangga dan bagian lain dari bangunan akan
> terus menerus berbenturan satu sama lain sampai terjadi kerusakan
> struktur dari tangga tersebut. Orang-orang yang lari ke tangga sebelum
> tangga itu rubuh akan terpotong-potong olehnya.
> Bahkan jika bangunan tidak runtuh, jauhilah tangga. Tangga akan menjadi
> bagian bangunan yang paling mungkin untuk rusak. Bahkan jika gempa tidak
> meruntuhkan tangga, tangga tersebut akan runtuh juga pada saat
> orang-orang berlarian menyelamatkan diri. Tangga tetap harus diperiksa
> walaupun bagian lain dari bangunan tidak rusak.
>
> 8. Berdirilah di dekat dinding paling luar dari bangunan atau di sebelah
> luarnya jika memungkinkan. Akan lebih aman untuk berada di sebelah luar
> bangunan daripada di dalamnya.
> Semakin jauh anda dari bagian luar bangunan akan semakin besar
> kemungkinan jalur menyelamatkan diri anda tertutup.
>
> 9. Orang-orang yang berada di dalam kendaraan akan tertimpa jika jalanan
> di atasnya runtuh dan meremukan kendaraan.
> Korban dari gempa bumi San Fransisco semuanya bertahan di dalam
> kendaraan mereka dan meninggal. Mereka mungkin dapat selamat dengan
> keluar dari kendaraan dan berbaring di sebelah kendaraan mereka.
> Semua kendaraan yang hancur memiliki ruangan kosong yang aman setinggi 1
> meter di sampingnya kecuali kendaraan yang tertimpa langsung oleh kolom
> jalan tol.
>
> 10. Doug Copp menemukan pada saat ia merangkak di bawah kantor
> perusahaan koran dan kantor lain yang menyimpan banyak kertas bahwa
> kertas tidak memadat. Ruangan kosong yang besar ditemukan di sekitar
> tumpukan kertas-kertas. Demikian semoga bermanfaat. Bila anda temukan
> info ini bermanfaat, mohon luangkan waktu sejenak untuk sebarkan info
> ini ke sebanyak mungkin orang. Tak terhitung nyawa yang dapat
> terselamatkan dari info ini. Terima Kasih Ali Nurkan Rashady
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
[Non-text portions of this message have been removed]
------------------------------------
[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
mailto:dokter_umum-digest@yahoogroups.com
mailto:dokter_umum-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
dokter_umum-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar