---------- Forwarded message ----------
From: Leliana Meka <leliana_meka@yahoo.co.uk>
Date: Tue, 15 Dec 2009 09:53:35 +0000 (GMT)
Subject: TRS: Stroke
To: henny.meka@gmail.com
----Email Diteruskan----
Dari: leliana_meka@yahoo.co.uk
Kepada: Undisclosed-Recipient@yahoo.com
Email Keluar: Sel, 15 Des 2009 05:15 ICT
Judul: Stroke
Stroke
Stroke merupakan penyakit neurologi yang utama. Stroke merupakan
penyebab kematian nomor tiga (setelah penyakit jantung dan kanker),
namun merupakan penyebab kecacatan nomor satu. Stroke terjadi akibat
gangguan pembuluh darah di otak.
Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa ada 3 juta warga
Amerika yang terkena penyakit penbuluh darah (penyakit jantung,
stroke, dan pembuluh darah tepi) dan 150.000 diantaranya meninggal
setiap tahunnya. Kejadian stroke berulang umum pula dijumpai, 33%
pasien stroke yang selamat akan mengalami stroke ulang dalam waktu 5
tahun.
Stroke dapat terjadi karena seseorang individu yang sehat
memiliki faktor risiko stroke. Faktor risiko stroke ada yang dapat
dikendalikan dan ada pula yang tidak dapat dikendalikan.
Faktor risiko stroke yang tidak dapat dikendalikan adalah usia,
jenis kelamin, ras, riwayat keluarga, dan riwayat stroke sebelumnya.
Kelompok usia lanjut dan laki-laki lebih mudah terkena stroke,
demikian pula seseorang dengan riwayat keluarga stroke.
Faktor risiko stroke yang dapat dikendalikan adalah hipertensi,
diabetes, merokok, kolesterol darah yang tinggi, trigliserida darah
yang tinggi, obesitas dsb.
Pemahaman akan faktor risiko stroke yang dapat dikendalikan ini
penting. Pengendalian faktor risiko stroke ini akan menurunkan risiko
seseorang untuk terkena stroke. Tekanan darah yang terkendali di bawah
130/80 mmHg akan menurunkan risiko seseorang untuk terkena stroke.
Berhenti merokok akan menurunkan pula risiko terkena stroke.
Kolesterol yang tinggi juga merupakan faktor risiko untuk
terkena stroke. Pertanyaan kritis yang muncul adalah 'Bagaimana
hubungan antara kolesterol darah yang tinggi dan stroke?' dan
'Bagaimana upaya pengendalian kolesterol untuk mencegah stroke?'
Mengenal kolesterol
Kolesterol merupakan substansi lemak, yang secara normal
dibentuk di dalam tubuh. Kolesterol dibentuk di hati dari lemak
makanan. Kolesterol memainkan banyak peran penting dalam fungsi sel
tubuh (antara lain produksi hormon).
Kolesterol darah dapat dibagi menjadi 2 bagian utama: kolesterol
LDL (Low Density Lipoprotein) yang dikenal sebagai 'kolesterol jahat'
dan kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) yang dikenal sebagai
'kolesterol baik'. LDL membawa kolesterol dari hati ke sel, dan HDL
berperan membawa kolesterol dari sel ke hati.
Kadar kolesterol LDL yang tinggi akan memicu penimbunan
kolesterol di sel, yang menyebabkan munculnya atherosclerosis
(pengerasan dinding pembuluh darah arteri) dan penimbunan plak di
dinding pembuluh darah. Hal ini dihubungkan dengan penngkatan risiko
penyakit akibat gangguan pembuluh darah (misalnya: penyakit jantung
koroner, stroke, gangguan pembuluh darah terpi).
Kadar kolesterol darah yang tinggi dapat disebabkan oleh
berbagai faktor. Faktor-faktor penyebab kadar kolesterol yang tinggi
adalah genetik, diet tinggi lemak, kelebihan berat badan, kurangnya
aktivitas fisik, dan merokok. Merokok meningkatkan kadar kolesterol
LDL dan menurunkan kadar kolesterol HDL. Kadar kolesterol LDL yang
tinggi dapat pula disebabkan oleh konsumsi alkohol atau obat-obatan
(misalnya: steroid atau pil kontrasepsi) .
Hubungan kolesterol dan stroke
Kolesterol merupakan faktor risiko stroke yang secara konsisten
dilaporkan dari berbagai hasil penelitian. Kolesterol LDL yang tinggi,
kolesterol HDL yang rendah, dan rasio kolesterol LDL dan HDL yang
tinggi dihubungkan dengan peningkatan risiko terkena stroke. Hal ini
akan diperkuat bila ada faktor risiko stroke yang lain (misalnya:
hipertensi, merokok, obesitas).
Hubungan antara kolesterol dan stroke tergambarkan pula dalam
berbagai penelitian terapi kolesterol. Keberhasilan terapi penurunan
kadar kolesterol darah akan menurunkan risiko stroke dan penyakit
jantung sebesar 60%. Penurunan kadar koleserol darah akan menghambat
proses atherosclerosis (pengerasan diniding pembuluh darah arteri).
Perkembangan atherosclerosis dapat dihambat pada sebagian besar
pasien yang menjalani terapi selama 2 tahun. Kadar kolesterol darah
yang tidak terkendali akan meningkatkan risiko stroke. Pasien berusia
40 tahun-an yang memiliki kadar kolesterol LDL tinggi akan memiliki
risiko sebesar 52% untuk mengalami serangan jantung dan stroke pada
usia diatas 50 tahun (Lang, 2005).
Kadar kolesterol darah yang tinggi tidak memberikan gejla yang
spesifik. Hal ini menyebabkan kadar kolesterol darah yang tinggi juga
dijuluki sebagai 'the silent killer'. Pasien datang berobat ketika
telah muncul komplikasi pembuluh darah. Proses atherosclerosis tetap
berjalan tanpa ada keluhan pasien.
Pengendalian kadar kolesterol
Pengendalian kadar kolesterol menuju angka yang normal akan
sangat bermanfaat untuk menurunkan risiko stroke dan penyakit jantung.
Target penurunan kadar kolesterol adalah sebagai berikut:
1. Kadar kolesterol darah total dibawah 200 mg/dl
2. Kadar kolesterol darah LDL dibawah 130 mg/dl (pada individu
tanpa riwayat penyakit jantung koroner), atau dibawah 100 mg/dl (bila
pernah terkena penyakit jantung, merokok, menderita hipertensi,
diabetes).
3. Kadar kolesterol HDL diatas 35 mg/dl
4. Kadar trigliserida dibawah 250 mg/dl.
Pengendalian kadar kolesterol darah sesuai target dicapai dengan
perubahan pola hidup dan terapi obat. Perubahan pola hidup yang
dianjurkan meliputi penurunan berat badan, banyak makan serat,
konsumsi buah dan sayuran, berhenti merokok, olah raga, dan pembatasan
konsumsi lemak berlebih.
Bila target penurunan kolesterol darah belum juga tercapai,
pasien dapat berkonsultasi ke dokter untuk memperoleh terapi
obat.
Banyak diantara kita yang belum tahu kadar kolesterol darahnya.
Kadar kolesterol darah yang tinggi sering tidak bergejala. Pertanyaan
yang muncul adalah 'Sudahkah Anda tahu kadar kolesterol darah Anda?'.
Pengendalian kadar kolesterol merupakan upaya pencegahan stroke yang
efektif. Ingatlah selalu bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati
------------------------------------
[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
dokter_umum-digest@yahoogroups.com
dokter_umum-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
dokter_umum-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar