trima kasih infonya... it helps me so much...
regards
yasri
Pada 12 Februari 2010 17:36, maysarahabdullah
<maysarahabdullah@
>
>
> ____________
> Dear all,
> Sekedar sharing informasi dari detik.com mengenai pemanis buatan Aspartame
> yang sering diisukan tidak aman dan bisa membahayakan kesehatan...
> Semoga bermanfaat..
> Buat Om Moderator thanks ya...
> Keep Sharing...
> Maymay
> ------------
> Kamis, 11/02/2010 17:40 WIB
> Tak Perlu Khawatir, Pemanis Buatan Aspartame Aman Buat Tubuh
> Nurul Ulfah - detikNews
>
> "Saat ini sedang mewabah pengerusakan otak/sumsum tulang belakang. Jangan
> minum produk (merek-merek minuman yang populer di pasaran-red)
> MENGANDUNG ASPARTAME/racun yg menyebabkan diabetes & bs mematikan."
>
> Benarkah aspartam berbahaya? Jika Anda cermat melihat komposisi beberapa
> produk minuman, Anda akan menemukan kata aspartam di bagian kemasannya.
> Aspartam memang banyak digunakan dalam produk minuman sebagai pengganti gula
> sukrosa.
>
> Di satu sisi, berbagai artikel, pengalaman pribadi dan golongan anti
> aspartam menghubungkan antara konsumsi aspartam dengan masalah kesehatan,
> mulai dari hiperaktif, pengerasan otak hingga impotensi. Di sisi lain, para
> ilmuwan dan peneliti melaporkan bahwa penggunaan aspartam baik-baik saja
> dalam dosis tertentu.
>
> Untuk menanggapi kontroversi aspartam yang membuat teror di masyarakat, ada
> baiknya mengenal aspartam lebih dalam lagi.
>
> Aspartam adalah pemanis buatan yang dihasilkan dari dua jenis asam amino
> dan metil alkohol. Aspartam punya kekuatan manis 160 hingga 220 kali lebih
> tinggi daripada gula sukrosa.
>
> Penggunaan aspartam ditujukan untuk mengurangi jumlah kalori gula dan
> biasanya dipakai pada produk-produk diet atau untuk penderita dengan
> kebutuhan medis tertentu, seperti diabetes.
>
> Gula sebenarnya tidak berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi dalam batas
> wajar. Satu sendok teh gula hanya menyumbang 16 kalori atau sekitar 67
> kilojoule pada energi. Yang menjadi bahaya adalah jika seseorang
> mengonsumsinya dalam dosis berlebihan.
>
> Tidak heran jika seseorang menyukai gula, karena secara genetik manusia
> memang terlahir untuk menyukai yang manis-manis. Untuk itulah pemanis buatan
> dibuat untuk mengantisipasi asupan gula (sukrosa) berlebih yang bisa
> mengakibatkan kerusakan gigi.
>
> Aspartam adalah salah satu pemanis buatan yang dibuat untuk mengatasi
> solusi tersebut. Namun di balik sebuah inovasi, pasti ada kontroversi,
> begitu juga dengan aspartam. Beberapa badan kesehatan hingga saat ini masih
> mengklasifikasikan aspartam sebagai pemanis buatan yang aman.
>
> Menurut American Dietetic Association (ADA), pemanis aspartam aman dalam
> jumlah tertentu seperti yang direkomendasikan Food and Drug Administration
> (FDA). Hasil riset yang dilakukan FDA menyebutkan, aspartam masih dalam
> batas aman untuk manusia jika konsumsi per harinya sebanyak 50 mg/kg berat
> badan.
>
> Sementara itu, European Commission's Scientific Committee on Food (SCF)
> jauh-jauh hari pada tahun 1998 sudah menyatakan bahwa aspartam aman. Namun
> karena banyak isu miring yang menyatakan aspartam berbahaya, maka SCF
> melakukan analisis data terhadap 500 studi tentang aspartam yang pernah ada
> sejak tahun 1998 hingga 2001.
>
> Hasil analisis SCF menunjukkan, aspartam tetap aman dan tidak ada bukti
> kuat yang mengharuskan mereka mencabut pernyataan sebelumnya. Berdasarkan
> Acceptable Daily Intake (ADI), asupan aspartam yang direkomendasikan SCF
> adalah 40 mg/kg berat badan.
>
> Meski semua pakar kesehatan sudah menyatakan aspartam aman, mengapa publik
> masih menganggap aspartam berbahaya?
>
> Hal itu karena salah satu asam amino dalam aspartam adalah phenylalanine
> dan beberapa orang di dunia ini terlahir dengan kondisi genetik yang disebut
> phenylketonuria (PKU).
>
> Penderita PKU tidak bisa memetabolisme asam amino phenylalanine dalam
> tubuhnya. Hal itu membuat penderitanya akan mengalami gejala mual-mual,
> pusing dan lainnya saat mengonsumsi produk yang mengandung aspartam.
>
> Untuk itu sebaiknya produk-produk yang mengandung aspartam diberi label
> 'mengandung phenylalanine' atau 'tidak disarankan untuk penderita
> phenylketonuria' untuk mengingatkan konsumen akan kandungan phenylketonuria
> yang bisa memicu ketidaknyamanan pada penderita PKU.
>
> "Kontroversi ini akan terus terjadi jika publik tidak segera diberitahu.
> Publik harus menghormati studi panjang dan besar yang sudah dilakukan
> badan-badan kesehatan dunia. Mereka semua sepakat menyimpulkan bahwa
> aspartam aman untuk manusia, jadi tak perlu merasa khawatir atau takut
> berlebihan saat mengonsumsi produk yang di labelnya tercantum nama
> aspartam," ujar Dr Ingrid van Heerden seperti dilansir Health24, Kamis
> (11/2/2010).
> (ir/nrl)
> ------------
> ini link langsung ke detik.com nya ya...
> http://www.detiknew
>
> http://www.detiknew
> berita terkait :
> http://health.
>
>
>
[Non-text portions of this message have been removed]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar