mb mia.. saya hanya ingin komentar dari segi kepraktisan. kalo memang bisa
langsung kenapa merepotkan diri? .. banyak ibu yg bekerja kalo bisa membawa
anak ke ktr or kalo yg rumahnya dekat kantor setiap istirahat bisa menyusui
langsung disamping di peras pagi dan sorenya.
dapat diterima apa bila mb bekerja, namun ketika dirumah/ sudah pulang
baiknya asi lagsung diberikan keanak.
betul sekali, mb belum pernah merasakannyanya, jd bisa bilang tdk akan
memberikan lgsung, tp ketika mb mengalaminya apakah niatan utk pumping masih
ada?
kita lihat saja nanti ;)
2010/7/19 Mus Wae <muswae@yahoo.co.id>
>
>
> Salam,
> Saya sangat sependapat dengan Dr(Naturopathy), Ir. Donny Hosea MBA, PhD.
> Saya tidak mengerti mengapa ada orang seperti Mbak Mia yang belum punya
> pengalaman menyusui anak tetapi sangat yakin dengan teori seperti itu. Coba
> dibagikan kepada kita teori-teori yang ada baca itu dan sumbernya agar dapat
> kita kupas di sini. Saya beragama Islam, dan di dalam ajaran Islam, menyusi
> anak itu sampai dua tahun baru disapih. Karena ayat tersebut diturunkan
> ketika belum ada teknologi pumping, maka pengamalannya tentu saja ASI
> diberikan melalui puting susu ibunya (secara alamiah). Saya punya pengalaman
> kektika putera kedua saya lahir mengalami cacat bawaan (phalatosisis, maaf
> kalo salah tulis). Langit-langitnya terbelah dari tengah ke belakang
> sehingga membelah anak tekaknya. Untung tidak terus ke depan sehingga putera
> saya itu tidak sumbing. Dengan kondisi demikian, bayi saya itu tidak bisa
> menyedot langsung ASI dari puting ibunya. Harus menggunakan alat pemerah
> ASI. Apa yang terjadi? Tiga hari kemudian, ASI isteri saya mengering dan
> tidak
> bisa dipompa lagi. Saya sangat sedih tetapi pasrah menerima takdir Allah.
> Anak saya akhirnya diberi susu formula. Namun akibatnya, pencernaannya
> rawan. Hampir tiap bulan mengalami panas dan berlangganan ke klinik. Puncak
> parahnya, ia opname satu minggu dan panasnya tidak turun-turun. Akhirnya
> dirujuk ke RSU Sardjoto. Setelah sempat mengalami pemeriksaan intensif,
> diketahui anak saya sudah kebal terhadap antibiotik karena seringnya diberi
> obat kimia itu jika panas.
>
> Nah, itu baru effek phisiknya. Belum lalgi effek psichisinya (sentuhan
> emosionalnya). Sejak
> SD ia mengalami ketidakseimbangan emosi dan tidak suka berteman dengan anak
> sebaya. Ia hiperaktif dan saya sempat berfikir bahwa anak saya authis dan
> lemah IQ. Syukur setelah saya konsultasikan ke Yayasan Tumbuh Kembang Anak,
> ia tidak authis dan tidak lemah IQ, hanya butuh bimbingan khusus. Akhirnya
> saya terpaksa memindahkannya ke sekolah yang menerima murid berkebutuhan
> khusus. Alhamdulilllah ia tamat SD dengan nilai 24.80. Timbul masalah, ke
> SMP manakan ia akan saya masukkan? Akhirnya Allah mempertemukan saya dengan
> sebuah sekolah SMIT Alam Yogyakarta (SALyo). Tapi tentu saja biayanya tidak
> semurah jika ia di SMP umum.
>
> Jadi, kesimpulannya, Mbak Mia, pikir-pikirlah dulu sebelum mengambil
> keputusan yang anda niatkan itu. Dan belum tentu suami anda kelak setuju
> dengan keputusan tersebut. Saya doakan, inysa Allah Anda mendapat petunjuk
> dari Tuhan dengan petunjuk yang terbaik. Amiiin. Semoga cepat menikah dan
> lancar!
>
> Salah sahabat,
> Mustari.
>
> --- Pada Ming, 18/7/10, Dr(Naturopathy). Ir. Donny Hosea MBA. PhD <
> puyuh23@indo.net.id <puyuh23%40indo.net.id>> menulis:
>
> Dari: Dr(Naturopathy). Ir. Donny Hosea MBA. PhD <puyuh23@indo.net.id<puyuh23%40indo.net.id>
> >
>
> Judul: Re: [Dokter Umum] menyusui ASI dengan pumping
> Kepada: dokter_umum@yahoogroups.com <dokter_umum%40yahoogroups.com>
> Tanggal: Minggu, 18 Juli, 2010, 7:06 PM
>
>
>
>
> Hello Mia,
>
> Quote:
>
> Saya sangat tidak menerima alasan bahwa dengan menyusui langsung dari dada
> ibu akan ada ikatan emosi yang kuat,karena banyak bukti yang mematahkan
> teori itu.
>
> Bukti apakah yg tdk menjabarkan emosi yg terkait n kuat?
>
> Apakah ketika sang baby mengisap susu dari anda, anda tdk merasakan
>
> bahwa susu anda sedang diisap? mungkinkah?
>
> Apakah ketika diisap tersebut tdk ada pikiran, rasa n sentuhan terjadi
>
> antara bibir putra atau putri anda dg tubuh anda?
>
> Tolong bayangkan n pikirkan, jangan mengikuti apa yg ditulis oleh
>
> manusia manusia yg belum pernah merasakan sentuhan tetapi menulis tdk
>
> ada bukti ikatan emosional dlm sentuhan tersebut.
>
> Bayangkan ketika anak anda lapar n anda bisa memuaskan kelaparanya dg
>
> memberikan nya susu dari kelenjar anda tersebut, apakah bukan merupakan
>
> emosi tetapi hanya sekedar pabrikan makanan buat anak anda??
>
> Bayangkan ketika anak anda takut, kuatir n merasa sendiri, lalu sebagi
>
> bu anda mendekapkan didada anda n ia dg rakusnya meminum dari dada anda
>
> n anda merasakan bahwa anda menghilangkan rasa kuatir, takut akan
>
> kesendirian sehingga menjadi tenang dari isakan n tangis nya apakah itu
>
> bukan ikatan emosional antara anda n putra atau putri anda yg masih
>
> membutuhkan ikatan, bimbingan, pegangan n hubungan perlindungan dari
>
> anda sebagai mana ia terlindung ketika berada dlm kandungan anda.
>
> Apakah itu bukan emosianal yg kuat anda pemberi perlindungan n yg
>
> dilindungi sehingga merasa dilindungi dg baik?
>
> Se logis2 nya anda, saya tdk mengerti kalau anda menyatakan hal tersebut
>
> bukan ikatan emosional yg kuat.
>
> Bayangkan anak anda sedang sakit mislanya n menjadi tenang karena di tau
>
> Ibunya tdk akan membuat ia sengsara atau celaka n memebrikan hasil
>
> produksi terbaik dlm kelenjar tubuhnya yg sekaligus sebagai produk
>
> antibody terbaik sehingga ia dg lahapnya menyedot dari dada anda, apakah
>
> itu tdk termasuk ikatan emosional yg kuat yg menyembuhkan?
>
> Bagimana anda bisa merasakan temperatur tubuh anak anda dg senuhan
>
> bibirnya didada anda dimana hasilnya tubuh anda dg serta merta memicu
>
> produksi anti body agar membantu anak anda bila anda bersentuhan dg alat
>
> sedot n anak anda bersentuhan dg botol susu n dot plastik atau silicone?
>
> Apakah jauh lebih baik anak anda sejak dini diberikan bahan kima penurun
>
> panas tubuh sambil menikmati hasil produksi tubuh anda yg ada karena ia
>
> lahir dg memberikannya secara perantaraan botol, sedotan n dot tanpa
>
> ikatan batin sama sekali dg pengertian, pokoknya saya sdh memberikan
>
> susu saya buat kamu, terserah kamu mau minum atau tdk?
>
> Ataukah akan lebih bermanfaat bila ada sentuhan antara anda n anak anda
>
> sehingga tubuh anda pun dapat berekasi dg bantuan berbagai hromnon tubuh
>
> n membantu anak anda memperbaiki kehidupanya?
>
> Jangan terlalu naif n merasa bahwa anda hanya pabrikan susu, n terserah
>
> bagaimana caranya agar susu bisa sampai ke mulut sang anak.
>
> jangan juga berpikir bahwa dg menyusui kemudian akan merusak tubuh anda,
>
> karena justru tanpa ikatan atau dg bantuan alat itulah tubuh anda
>
> menjadi rusak.
>
> Sederahana saja, isapan anak adalah berirama n penuh gaya dg emosional
>
> yg penuh seolah melakukan pijatan ringan pada dada anda; sementrara alat
>
> sedot hanya menyedot agar susu nya keluar n bisa ditampung utk dimasukan
>
> ke botol;
>
> Maka hasilnya karena kurangnya pijatan otot pada kelenjar menjadi kendur
>
> n mengakibatkan kekenduran lanjut ketika nantinya air susu berhenti
>
> diproduksi,. inilah yg mengahsilkan kerusakan pada otot dada anda.
>
> semoga bila anda mau membaca n menimbangnya.
>
> Sallam,
>
> Mia wrote:
>
> > Selamat pagi.Saya belum menikah tapi saya sudah berencana untuk
> memberikan ASI eksklusif untuk anak saya kelak. Namun, saya berencana untuk
> memberikan ASI dengan pumping,dan tidak langsung dari payudara saya.Saya
> sangat tidak menerima alasan bahwa dengan menyusui langsung dari dada ibu
> akan ada ikatan emosi yang kuat,karena banyak bukti yang mematahkan teori
> itu. Pertanyaannya saya
>
> > 1. Berapa lama ASI bisa disimpan di botol kaca?
>
> > 2. Berapa banyak maksimal rata2 bayi baru lahir menyusu?
>
> > 3. Saudara sy menggunakan botol kaca bekas minuman vitamin,apa itu boleh?
>
> > Terima kasih atas jawabannya.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > ------------------------------------
>
> >
>
> --
>
> "Absolutely Drug less Health Care solution Organization"
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
[Non-text portions of this message have been removed]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar