Salam,
Saya sangat sependapat dengan Dr(Naturopathy), Ir. Donny Hosea MBA, PhD.
Saya tidak mengerti mengapa ada orang seperti Mbak Mia yang belum punya pengalaman menyusui anak tetapi sangat yakin dengan teori seperti itu. Coba dibagikan kepada kita teori-teori yang ada baca itu dan sumbernya agar dapat kita kupas di sini. Saya beragama Islam, dan di dalam ajaran Islam, menyusi anak itu sampai dua tahun baru disapih. Karena ayat tersebut diturunkan ketika belum ada teknologi pumping, maka pengamalannya tentu saja ASI diberikan melalui puting susu ibunya (secara alamiah). Saya punya pengalaman kektika putera kedua saya lahir mengalami cacat bawaan (phalatosisis, maaf kalo salah tulis). Langit-langitnya terbelah dari tengah ke belakang sehingga membelah anak tekaknya. Untung tidak terus ke depan sehingga putera saya itu tidak sumbing. Dengan kondisi demikian, bayi saya itu tidak bisa menyedot langsung ASI dari puting ibunya. Harus menggunakan alat pemerah ASI. Apa yang terjadi? Tiga hari kemudian, ASI isteri saya mengering dan tidak
bisa dipompa lagi. Saya sangat sedih tetapi pasrah menerima takdir Allah. Anak saya akhirnya diberi susu formula. Namun akibatnya, pencernaannya rawan. Hampir tiap bulan mengalami panas dan berlangganan ke klinik. Puncak parahnya, ia opname satu minggu dan panasnya tidak turun-turun. Akhirnya dirujuk ke RSU Sardjoto. Setelah sempat mengalami pemeriksaan intensif, diketahui anak saya sudah kebal terhadap antibiotik karena seringnya diberi obat kimia itu jika panas.
Nah, itu baru effek phisiknya. Belum lalgi effek psichisinya (sentuhan emosionalnya). Sejak
SD ia mengalami ketidakseimbangan emosi dan tidak suka berteman dengan anak sebaya. Ia hiperaktif dan saya sempat berfikir bahwa anak saya authis dan lemah IQ. Syukur setelah saya konsultasikan ke Yayasan Tumbuh Kembang Anak, ia tidak authis dan tidak lemah IQ, hanya butuh bimbingan khusus. Akhirnya saya terpaksa memindahkannya ke sekolah yang menerima murid berkebutuhan khusus. Alhamdulilllah ia tamat SD dengan nilai 24.80. Timbul masalah, ke SMP manakan ia akan saya masukkan? Akhirnya Allah mempertemukan saya dengan sebuah sekolah SMIT Alam Yogyakarta (SALyo). Tapi tentu saja biayanya tidak semurah jika ia di SMP umum.
Jadi, kesimpulannya, Mbak Mia, pikir-pikirlah dulu sebelum mengambil keputusan yang anda niatkan itu. Dan belum tentu suami anda kelak setuju dengan keputusan tersebut. Saya doakan, inysa Allah Anda mendapat petunjuk dari Tuhan dengan petunjuk yang terbaik. Amiiin. Semoga cepat menikah dan lancar!
Salah sahabat,
Mustari.
--- Pada Ming, 18/7/10, Dr(Naturopathy). Ir. Donny Hosea MBA. PhD <puyuh23@indo.net.id> menulis:
Dari: Dr(Naturopathy). Ir. Donny Hosea MBA. PhD <puyuh23@indo.net.id>
Judul: Re: [Dokter Umum] menyusui ASI dengan pumping
Kepada: dokter_umum@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 18 Juli, 2010, 7:06 PM
Hello Mia,
Quote:
Saya sangat tidak menerima alasan bahwa dengan menyusui langsung dari dada ibu akan ada ikatan emosi yang kuat,karena banyak bukti yang mematahkan teori itu.
Bukti apakah yg tdk menjabarkan emosi yg terkait n kuat?
Apakah ketika sang baby mengisap susu dari anda, anda tdk merasakan
bahwa susu anda sedang diisap? mungkinkah?
Apakah ketika diisap tersebut tdk ada pikiran, rasa n sentuhan terjadi
antara bibir putra atau putri anda dg tubuh anda?
Tolong bayangkan n pikirkan, jangan mengikuti apa yg ditulis oleh
manusia manusia yg belum pernah merasakan sentuhan tetapi menulis tdk
ada bukti ikatan emosional dlm sentuhan tersebut.
Bayangkan ketika anak anda lapar n anda bisa memuaskan kelaparanya dg
memberikan nya susu dari kelenjar anda tersebut, apakah bukan merupakan
emosi tetapi hanya sekedar pabrikan makanan buat anak anda??
Bayangkan ketika anak anda takut, kuatir n merasa sendiri, lalu sebagi
bu anda mendekapkan didada anda n ia dg rakusnya meminum dari dada anda
n anda merasakan bahwa anda menghilangkan rasa kuatir, takut akan
kesendirian sehingga menjadi tenang dari isakan n tangis nya apakah itu
bukan ikatan emosional antara anda n putra atau putri anda yg masih
membutuhkan ikatan, bimbingan, pegangan n hubungan perlindungan dari
anda sebagai mana ia terlindung ketika berada dlm kandungan anda.
Apakah itu bukan emosianal yg kuat anda pemberi perlindungan n yg
dilindungi sehingga merasa dilindungi dg baik?
Se logis2 nya anda, saya tdk mengerti kalau anda menyatakan hal tersebut
bukan ikatan emosional yg kuat.
Bayangkan anak anda sedang sakit mislanya n menjadi tenang karena di tau
Ibunya tdk akan membuat ia sengsara atau celaka n memebrikan hasil
produksi terbaik dlm kelenjar tubuhnya yg sekaligus sebagai produk
antibody terbaik sehingga ia dg lahapnya menyedot dari dada anda, apakah
itu tdk termasuk ikatan emosional yg kuat yg menyembuhkan?
Bagimana anda bisa merasakan temperatur tubuh anak anda dg senuhan
bibirnya didada anda dimana hasilnya tubuh anda dg serta merta memicu
produksi anti body agar membantu anak anda bila anda bersentuhan dg alat
sedot n anak anda bersentuhan dg botol susu n dot plastik atau silicone?
Apakah jauh lebih baik anak anda sejak dini diberikan bahan kima penurun
panas tubuh sambil menikmati hasil produksi tubuh anda yg ada karena ia
lahir dg memberikannya secara perantaraan botol, sedotan n dot tanpa
ikatan batin sama sekali dg pengertian, pokoknya saya sdh memberikan
susu saya buat kamu, terserah kamu mau minum atau tdk?
Ataukah akan lebih bermanfaat bila ada sentuhan antara anda n anak anda
sehingga tubuh anda pun dapat berekasi dg bantuan berbagai hromnon tubuh
n membantu anak anda memperbaiki kehidupanya?
Jangan terlalu naif n merasa bahwa anda hanya pabrikan susu, n terserah
bagaimana caranya agar susu bisa sampai ke mulut sang anak.
jangan juga berpikir bahwa dg menyusui kemudian akan merusak tubuh anda,
karena justru tanpa ikatan atau dg bantuan alat itulah tubuh anda
menjadi rusak.
Sederahana saja, isapan anak adalah berirama n penuh gaya dg emosional
yg penuh seolah melakukan pijatan ringan pada dada anda; sementrara alat
sedot hanya menyedot agar susu nya keluar n bisa ditampung utk dimasukan
ke botol;
Maka hasilnya karena kurangnya pijatan otot pada kelenjar menjadi kendur
n mengakibatkan kekenduran lanjut ketika nantinya air susu berhenti
diproduksi,. inilah yg mengahsilkan kerusakan pada otot dada anda.
semoga bila anda mau membaca n menimbangnya.
Sallam,
Mia wrote:
> Selamat pagi.Saya belum menikah tapi saya sudah berencana untuk memberikan ASI eksklusif untuk anak saya kelak. Namun, saya berencana untuk memberikan ASI dengan pumping,dan tidak langsung dari payudara saya.Saya sangat tidak menerima alasan bahwa dengan menyusui langsung dari dada ibu akan ada ikatan emosi yang kuat,karena banyak bukti yang mematahkan teori itu. Pertanyaannya saya
> 1. Berapa lama ASI bisa disimpan di botol kaca?
> 2. Berapa banyak maksimal rata2 bayi baru lahir menyusu?
> 3. Saudara sy menggunakan botol kaca bekas minuman vitamin,apa itu boleh?
> Terima kasih atas jawabannya.
>
>
>
> ------------------------------------
>
--
"Absolutely Drug less Health Care solution Organization"
[Non-text portions of this message have been removed]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar