pak Anggoro,
maaf kalau ini sudah dijawab,
Sekedar sharing, saya bukan dokter tapi saya penderita dispepsia yang disebabkan oleh GERD sejak 10 bulan lalu.
Pada kondisi saya (rasanya saya pernah memposting email tentang GERD disini), tidak disertai batuk hebat, hanya batuk kecil di malam hari tapi lebih hebat pada sesak nafas dan nyeri / panas di dada kiri, leher terasa ditekan / dicekik pada umumnya terjadi pada waktu malam atau habis makan. Saat ini sudah jauh lebih baik masih kadang mual dan panas sedikit di dada dan tenggorokan.
Tapi beberapa referensi yang saya baca dan sharing pengalaman dengan beberapa teman sependeritaan, memang ada yang symptom nya adalah batuk hebat sehingga sampai salah pengobatan dikira radang tenggorokan biasa.
Luka, nyeri, panas, batuk hebat sepanjang pengetahuan saya (dari penjelasan dokter dan internet) disebabkan asam lambung berlebih dan sphingter esophagus longgar yang menyebabkan asam naik sampai ke esophagus.
Banyak referensi di internet dengan kata kunci GERD atau acid reflux atau dispepsia (dyspepsia)
Terapi adalah dengan 'sangat' menjaga pola makan dan 'tidak lelah' selain mengkonsumsi obat dokter.
Obat yang bapak tanyakan, sementara belum ada jawaban dari dokter bisa search di internet saja. Saya dulu mengkonsumsi inpepsa, mucosta dan nexium (mungkin contain-nya sama kecuali untuk abtibiotika saya tidak ada).
Semoga membantu
salam,
dyah
--- On Sat, 7/24/10, ==anggoro=> <anggoro46@gmail.com> wrote:
From: ==anggoro=> <anggoro46@gmail.com>
Subject: [Dokter Umum] WTA Dyspepsia
To: dokter_umum@yahoogroups.com
Date: Saturday, July 24, 2010, 7:33 AM
selamat malam dokter umum...
saya bermaksud menanyakan mengenai penyakit dyspepsia. istri saya
tanggal 24 juli tadi siang pergi berobat. ini adalah kunjungan yang ke
3 kalinya ke klinik dalam bulan juli ini. awalnya istri saya mengeluh
batuknya tidak kunjung sembuh. pada kunjungan pertama tanggal 7 juli
sudah diberikan obat & antibiotik. namun karena batuknya tidak kunjung
sembuh, maka pada tanggal 13 juli kembali ke klinik yang sama dan
diberikan obat batuk cair dan antibiotik lagi. namun karena sampai
tadi pagi juga belum membaik kondisinya (batuk tetap hebat, pilek, dan
untuk menelan makanan agak susah) maka hari ini saya kembali
mengantarkan istri saya ke klinik yang sama. oleh dokter yang hari ini
praktek, setelah diperiksa dan dicheck riwayat pengobatannya, dokter
menyimpulkan bahwa batuk yang diderita istri saya bukan disebabkan
faktor dari luar, namun karena ada bagian pencernaannya yang
bermasalah. di bagian perut ditekan dan istri saya bilang sakit waktu
ditanya gimana rasanya. oleh dokter disampaikan bahwa apabila asam
lambung berlebih (maaf kalo kurang pas istilahnya) dan karena asam
bersifat gas maka akan bergerak keatas menuju kerongkongan. hal inilah
yang menyebabkan batuk dan radang pada istri saya. setelah pengobatan
dan konsultasi dari dokternya (jelas dokternya menjelaskan, cukup
simpel dan tidak pelit ilmu) akhirnya dibuatkan resep dan oleh dokter
tidak diberikan antibiotik lagi karena dalam 2 kali kunjungan
sebelumnya sudah diberikan antibiotik.resep yang diberikan adalah :
1. propepsa syr (sebelum makan 3X)
2. protop (sebelum makan 2X)
3. pankreoplat (sesudah makan 3X)
4. obat racikan batuk pilek radang (sesudah makan 3X)
melalui millis ini saya bermaksud menanyakan (second opinion):
1. apakah dyspepsia itu?
2. benarkah dyspepsia dapat menyebabkan batuk dan radang yang hebat?
3. bagaimana menjaga kondisi badan penderita dyspepsia..
terimakasih dan maaf apabila terlalu panjang...salam
--
Regards
===
...may the force be with you...
[Non-text portions of this message have been removed]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar