Chantix, obat yang dianggap mampu membuat si perokok berhenti merokok, memiliki
tingkat kesuksesan 44%
Tapi Chantix atau di Indonesia di jual dengan nama dagang Champix ( Varenicline
) memiliki efek samping yang dahsyat, hingga bisa membuat penggunanya bunuh diri
di kemudian hari.
Ini dia beritanya
Home Pengobatan Rasional Pengobatan Rasional Bahaya Obat Anti Merokok-
Bahaya Obat Anti Merokok-
Written by Azril Kimin
Jul 20, 2008 at 06:57 PM
Kalau orang Indonesia menilai kecanduan merokok sebagai hal biasa -
malah dianggap macho, tidak demikian halnya dengan orang negara maju seperti AS
dan Eropa. Mereka menganggap merokok sebagai penyakit, dan karena itu harus
dienyahkan sebagaimana layaknya penyakit lainnya. Karena itu pabrik farmasi
berlomba-lomba menciptakan obat yang dapat menghentikan kecanduan merokok.
Dengan harapan, kalau berhasil menemukan obat yang betul-betul manjur, milyaran
dolar pasti masuk sebagai keuntungan pabrik Farmasi.
Harapan itu tampaknya nyaris menjadi kenyataan. Pada 10 Mei 2006, pabrik
farmasi AS Pfizer bergembira karena FDA meloloskan obat anti merokok temuannya
untuk diedarkan. Menurut Pfizer, tingkat keberhasilan penggunaan obat pada
pencandu sekitar 44 prosen, jauh lebih tinggi dari obat anti merokok pabrik lain
seperti Zyban. Beberapa bulan kemudian Chantix yang berisi varenicline
tartrate marak dipasarkan di AS dan Uni Eropa dan puluhan negara lainnya.
Di Indonesia Chantix juga dipasarkan Pfizer, tapi dengan nama dagang Champix
(Varenicline).Obat ini kelihatannya gencar dipasarkan, tidak hanya melalui
promosi ke kalangan dokter, tapi juga ke masyarakat lewat situs rancangan
Pfizer: www.stopmerokok.com/
Berkat promosi yang gencar, Chantix laku keras di AS. Menurut majalah
Fortune, hingga November 2007 sudah 4 juta warga AS diberi resep chantix untuk
menghilangkan kebiasaan merokok. Di samping itu nilai penjualan chantix di
seluruh dunia telah mencapai 883 milyar dolar untuk tahun 2007 dan telah
digunakan 6,5 juta orang (New York Time, 22 Mey 2008) . Pfizer memperkirakan
obat ini dalam beberapa tahun akan menjadi obat unggulan (blockbusters), tak
ubahnya seperti viagra dan lipitor, yang selama ini telah memberikan keuntungan
milyaran dolar kepada Pfizer. Dan yang penting, obat baru ini diharapkan dapat
mengganti turunnya pendapatan dari penjualan Lipitor setelah habis masa
patennya tak lama lagi. Di samping itu pasar chantix tak kalah luas dari
lipitor. Bukankah banyak sekali warga AS dan warga dunia yang sadar merokok amat
berbahaya bagi kesehatan tetapi sangat sulit melepaskan diri dari ketagihan
nikotin itu. Dan mereka mau membuang uang banyak agar lepas dari ketagihan
nikotin.
Pada mulanya banyak harapan pada obat baru ini walau biaya pengobatan dengan
chantix amat mahal, sekitar 500 US dolar untuk 1 seri pengobatan (165 tablet).
Cara pakainya juga agak merepotkan. Untuk mengobati pecandu rokok, Chantix harus
diminum selama 12 minggu. Tablet Chantix ditelan sekali sehari selama 3 hari,
selanjutnya dua kali sehari. Jika setelah 1 seri pengobatan dijalani kebiasaan
merokok tidak hilang juga, seri pengobatan yang 12 minggu itu diulang sekali
lagi.
Bagaimana Chantix bekerja?
Bila kita merokok, nikotin akan diserap dan masuk ke dalam aliran darah dan
selanjutnya menuju otak. Di otak terdapat reseptor tempat nikotin mendarat.
Reseptor yang telah berisi nikotin akan mengirimkan pesan ke sisi lain otak
untuk mengeluarkan zat kimia dopamin, yang selanjutnya memberikan rasa senang
dan nyaman. Namun keadaan ini berlangsung dalam waktu singkat. Otak pecandu
memerlukan suplai nikotin lagi agar dopamin kembali keluar untuk membuat tubuh
nyaman. Dan hal ini dapat diatasi bila si pecandu menghisap rokok kembali.
Bila perokok berat menelan Chantix, varenicline tartratenikotin dengan sigap
mendahului menduduki reseptor nikotin sehingga kesempatan nikotin bersatu dengan
reseptornya berkurang yang selanjutnya berimbas penurunan pengeluaran dopamin.
Akibatnya tidak ada lagi perasaan nyaman setelah batang-batang rokok diisap.
Efek Samping Tak Kalah Berbahaya.
Laris manis penjualan Chantix di Amerika Serikat mulai terhambat sejak FDA
mengeluarkan data efek samping baru chantix yang cukup serius pada 2 Pebruari
2008.
Menurut FDA, setelah dipasarkan, diketemukan efek samping yang tadinya tidak
begitu terpantau. Berdasarkan data yang terkumpul, banyak terjadi perubahan
perasaan dan perilaku pengguna , yang dimanifestasikan sebagai perasaan cemas,
nervous, perasaan depresi, serta hadirnya keinginan untuk bunuh diri pada
pengguna chantix. Efek samping itu muncul tidak saja pada saat pengobatan
berjalan, tapi juga pada saat pasien mulai menghentikan pengobatan.
Menurut wartawan Judith Graham (Chicago Tribun, 18 Juni 2008), sampai Juni 2008,
40 orang telah bunuh diri dan 400 kasus ingin bunuh diri diduga keras berkaitan
denga pemakaian obat Chantix.
Di antara korban adalah musisi Dallas yang terkenal, Carter Albrecht. Sebelumnya
Carter dikenal santun. Namun setelah menggunakan Chantix, ia sering mengeluhkan
banyaknya mimpi-mimpi halusinasi. Tak lama kemudian, tiba-tiba saja ia melakukan
kekerasan terhadap teman wanitanya - yang kemudian diakuinya bahwa tindakan
tersebut dilakukan karena bingung - tidak lagi mengenal siapa dirinya. Malam
selanjutnya Carter Albrecht ditembak mati tetangganya karena memasuki rumah
tetangganya bak pengganas. Peristiwa ini terjadi pada September 2007.
Karena takut efek samping ini membahayakan dunia penerbangan, Otoritas
penerbangan Amerika, FAA (Federal Aviation Administration) pada 21 Mei 2008
melarang pilot dan petugas Air Traffic Control menggunakan Chantix untuk
menghentikan kebiasaan merokok, mengingat efek samping gangguan mental yang
telah diumumkan FDA. Rupanya mereka kuatir perubahan perilaku pilot dapat
menimbulkan kecelakaan penerbangan yang fatal seandainya ada pilot bunuh diri
kala menerbangkan pesawat.
Hiruk pikuk efek samping penggunaan chantix ini rupanya menyenggol ranah politik
pula. Ini lantaran diikut sertakannya ratusan prajurit Amerika Serikat yang
yang menderita stress dan trauma sepulangnya dari Irak dan Afganistan pada
program penghentian merokok menggunakan chantix. Bukan manfaat yang didapat,
depresi merekapun semakin berat. Banyak kecaman dari anggota kongres AS kepada
otoritas yang mengurus para veteran tersebut. Kok tega-teganya prajurit tersebut
dijadikan kelinci percobaan dengan obat baru yang efek sampingnya akan lebih
memperparah kondisi mental mereka. (Azril Kimin)
________________________________
From: "kmjp47@indosat.net.id" <kmjp47@indosat.net.id>
To: dokter_umum@yahoogroups.com
Sent: Wed, October 6, 2010 5:38:15 PM
Subject: RE: [Dokter Umum] Stop merokok
Obat tersebut (Chantix?) memang mematikan selera untuk
merokok dengan relatif cepat tetapi harganya masih mahal
untuk rakyat Indonesia, selain juga oleh FDA AS masih
dipersoalkan efek samping yang berupa depresi. Jadi harus
dengan pengamatan cermat oleh dokter yang memebrikan.
KM
----Original Message----
From: gtr.squad@gmail.com
Date: 05/10/2010 14:22
To: <dokter_umum@yahoogroups.com>
Subj: RE: [Dokter Umum] Stop merokok
Hello
Sekedar sharing saja tempo dulu kantor saya pernah
melakukan program stop smoking bekerjasama dengn Pf***r
Kalo tidak salah nanti diberikan obat (menurut mereka obat
ini akan menutup saraf tertentu sehingga keinginan merokok
itu hilang dengan sendirinya)
Selama ikut program masih di perbolehkan merokok…
Salam
ge
From: dokter_umum@yahoogroups.com [mailto:
dokter_umum@yahoogroups.com] On Behalf Of yusuf
Sent: Monday, October 04, 2010 3:15 PM
To: dokter_umum@yahoogroups.com
Subject: Re: [Dokter Umum] Stop merokok
Berhenti merokok berasal dari diri sendiri, tidak ada
faktor luar yang bisa membantu, kalau niat musti bisa
Singa Bongsor 806®Yang suka lari-lari kecil
-----Original Message-----
From: "Nurul Indriati" <curly_fairy@yahoo.com <mailto:
curly_fairy%40yahoo.com> >
Sender: dokter_umum@yahoogroups.com <mailto:dokter_umum%
40yahoogroups.com>
Date: Mon, 4 Oct 2010 07:07:08
To: <dokter_umum@yahoogroups.com <mailto:dokter_umum%
40yahoogroups.com> >
Reply-To: dokter_umum@yahoogroups.com <mailto:dokter_umum%
40yahoogroups.com>
Subject: [Dokter Umum] Stop merokok
Hai dok..
Suami saya perokok berat. Ada keinginan untuk berhenti
merokok tp sepertinya susah krn sudah merokok sejak smp.
Ada ga sih dok klinik untuk berhenti merokok? Atau
sebaiknya ke dokter sp internist atau THT?
Kl ada saya mau minta rekomendasi klinik, rs atau dokter
yg bisa bantu suami saya berhenti merokok.
Thanx before
Warm Regards
Nurul
[Non-text portions of this message have been removed]
[Non-text portions of this message have been removed]
[Non-text portions of this message have been removed]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar