Halo Mas ^^
1. SDS adalah sekumpulan gejala (syndrome) akibat "abuse" dari sang
penjaga anak. biasanya terjadi akibat bayi diguncangkan dengan keras
bolak-balik, bisa juga karena terjatuh di kepala duluan. Ini menyebabkan
pecahnya vena otak dan terjadi pendarahan otak, retina dan bengkaknya otak.
2. Gangguan pada bayi tentu ada yang langsung dapat dilihat, dan ada
yang munculnya belakangan sesuai dengan tahapan perkembangannya ^^ ada yang
langsung tidak sadarkan diri akibat tekanan dalam tengkorak yang meninggi,
ada yang butuh waktu sebelum menunjukkan gejala lain. Dan logikanya, setiap
gangguan yang terjadi di otak akan bisa mempengaruhi fungsi normalnya. Jadi
tetap ada kemungkinan epilepsi, susah belajar, dan sebagainya.
3. Sering mendapat guncangan, tentunya harus diketahui berapa dahsyat
guncangannya ^^ semakin besar usia anak, semakin kuat guncangan yang
diperlukan untuk jadi SDS. Kalau hanya diguncang halus (seperti "digetarkan"
karena gemas) boleh jadi tidak masalah. Tapi kalau diguncangkan seperti a
la bartender, ya bahaya Mas ^^. Terapi SDS yang utama adalah mencegah
tekanan dalam tengorak yang meningkat. Ini butuh tindakan bedah tertentu.
Sementara bila ada anak atau saudara yang belum menampakkan gejala,
sebaiknya tidak usah terburu-buru melakukan intervensi. Tunggu sampai anak
nampak ada perbedaan yang nyata dalam perkembangannya (telat ngomong, belum
bisa jalan, susah sekali belajar, dan sebagainya) baru dilakukan tindakan ^^
prinsipnya jangan terburu-buru menjejalkan sang anak dengan pemeriksaan
ini-itu, sesuaikan dengan berapa berat "guncangan" yang telah ia alami dan
kemunculan gejalanya.
Semoga membantu,
Best Regards,
Astrawinata G
From: dokter_umum@yahoogroups.com [mailto:dokter_umum@yahoogroups.com] On
Behalf Of fitriardi afiatimoko Muslim
Sent: 06 Juni 2011 11:43
To: dokter_umum@yahoogroups.com
Subject: [Dokter Umum] Shaken Baby Syndrom
Selamat Siang
Para Pengelola Milis, Dokter Pengasuh, dan Anggota Milis
Langsung saja ke inti pertanyaan, terkait shaken baby syndrom (SDS):
1. Apakah SDS itu (dari tinjauan akademis)?
2. Dikatakan sds dapat menyebabkan berbagai gangguan pada bayi, yaitu
kerusakan
otak, epilepsi, gangguan mental, kesulitan bicara, kesulitan belajar,
kesulitan
koordinasi. APakah ciri2 dari hal tersebut (gangguan) jelas terlihat dalam
jangka dekat atau jangka panjang? kl sudah dapat dilihat secara kasat mata,
apakah ciri2 dalam jangka pendek?
3. Bagi bayi yang sudah terlanjur pernah/sering dapat guncangan, bagaimana
terapinya apabila (belum terlihat/tidak) mengalami SDS?
Sekian pertanyaan dari kami, selaku orang tua yang masih miskin dan haus
pengetahuan terutama mengenai kesehatan dan perkembangan bayi/anak. Mohon
jawaban dari dokter/pengelola milis, karena jawaban sangat dibutuhkan untuk
menjaga optimalisasi perkembangan bayi/anak kami. Semoga jawaban bersumber
dari
tinjauan akademis, dan pengalaman empirik.
Terima kasih atas perhatian dan jawaban yang diberikan.
Best Regards
Fitrardi Afiatmoko
[Non-text portions of this message have been removed]
[Non-text portions of this message have been removed]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar