Jakarta, Hampir 80 persen penduduk di seluruh dunia
pernah mengalami nyeri pinggang. Memang tidak semua nyeri pinggang
berbahaya, tapi bila berlangsung lebih dari 2 bulan, nyeri pinggang
tidak bisa dianggap biasa.
Nyeri pinggang adalah kondisi umum
yang dialami banyak orang dan biasanya dipicu aktivitas fisik seperti
melakukan pekerjaan berat, jarang berolahraga, obesitas (kegemukan) dan
gaya hidup yang tidak sehat.
Nyeri pinggang terbagi atas akut dan
kronik. Nyeri pinggang akut biasanya kurang dari 6 minggu dan
kebanyakan disebabkan oleh cedera olahraga, melakukan aktivitas
sehari-hari atau mengangkat beban yang berat.
Sementara nyeri
pingga kronik berlangsung lebih dari 2 bulan dan rasa nyerinya
seringkali memberat seiring waktu. Nyeri pinggang ini harus mendapat
perhatian serius karena kemungkinan terkait dengan suatu penyakit seperti radang, infeksi atau osteoporosis.
"Banyak
orang yang tidak menanggapi nyeri pinggang secara serius karena
gangguan tersebut diasosiakan dengan nyeri akibat melakukan aktivitas
sehari-hari dan akan hilang dalam waktu tertentu. Nyeri pinggang dapat
berakibat serius jika tidak ditangani dengan benar dan jika dibiarkan
berlarut-larut dapat menyebabkan pembengkokan tulang belakang," ujar Dr.
Muki Partono, Sp.OT, dokter ahli bedah tulang dari RS Puri Indah, saat
ditemui dalam acara Media Gathering RS Puri Indah di Hotel Ritz Carlton,
Jakarta, Kamis (11/8/2011).
Dr. Muki menuturkan ada banyak hal yang dapat menyebabkan nyeri pinggang, antara lain dapat berasal dari:
Daerah lumbal (bagian bawah punggung yang menyangga berat badan)
1. Tulang, seperti peregangan tulang pinggang, patah kompresi akibat osteoporosis
2. Sendi, seperti gangguan kongenial (bawaan), gangguan akibat proses degeneratif dan peradangan yang terjadi pada sendi
3. Bantalan, seperti bantalan tulang yang sudah aus
4. Saraf, seperti iritasi saraf karena pergeseran mekanis atau peradangan saraf
5. Otot atau ligamen.
Daerah non-lumbal
1. Usus
2. Gangguan ginjal, seperti infeksi ginjal, batu ginjal dan pendarahan pada ginjal akibat trauma
3. Infeksi
4. Tumor
5. Peptic ulcer (infeksi lambung)
6. Terkait dengan kehamilan, terjadi akibat tekanan mekanis pada tulang pinggang dan pengaruh dari posisi bayi dalam kandungan
7. Masalah dengan organ reproduksi wanita, seperti endometriosis, kista ovarium, kanker ovarium, tumor jinak rahim.
Untuk nyeri pinggang ringan, penderita dapat melakukan olahraga
seperti berenang, yoga dan pilates dengan konsentrasi di area tulang
belakang, menggunakan korset secara tepat atau dengan menjalani pola
hidup sehat.
Namun, untuk kasus-kasus berat dan mengganggu
kualitas hidup, prosedur operasi adalah solusi terakhir yang dilakukan
sebagai upaya penyembuhan.
Jika sebelumnya pembedahan dilakukan
secara konvensional dengan sayatan yang besar, saat ini sudah tersedia
pembedahan dengan metode minimal invasive, yaitu melalui Micro Discectomy per Endoscopy (MDE).
"MDE
adalah tindakan bedah pada kelainan penekanan saraf tulang belakang
dengan menggunakan kamera dengan sayatan minimal kira-kira 1 ruas jari
(1-1,5 cm). Salah satu metode MDE adalah sistem endospine dimana sayatan
lebih kecil, pendarahan operasi minimal, perawatan di rumah sakit hanya
satu hari dan tidak memerlukan alat bantu," jelas Dr Muki.
Redaksi: redaksi[at]detikhealth.com
Salam Hangat,
Venny/Felix
[Non-text portions of this message have been removed]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar