Ketahui Mitos dan fakta seputar stroke ,Saturday, 18 February 2012
Mitos dan Fakta seputar STROKE
Disadur oleh : Fritz Sumantri Usman SpS,FINS
Salah satu hal yang menyebabkan program penanggulangan stroke mengalami hambatan , adalah karena cukup banyaknya mitos mitos seputar stroke itu sendiri , baik pada fase pencegahan, pengobatan ataupun rehabilitative . Berikut ini adalah beberapa dari mitos tersebut , dan tidak lupa kami ungkapkan fakta yang sebenarnya :
Mitos : stroke tidak dapat dicegah
Fakta : hal ini salah besar , karena stroke adalah suatu penyakit yang dapat dicegah , setidaknya
dikurangi resiko timbulnya , melalui penatalaksanaan yang tepat dan cermat
Mitos : stroke pasti menyebabkan kelumpuhan
Fakta : ngga juga lah , tidak hanya kelumpuhan atau kelemahan , itupun harus SATU SISI tubuh ,
namun gejala stroke juga dapat seperti lidah pelo, mulut mencong , tidak bisa bicara,
tida bisa menelan .
Mitos : stroke tidak dapat disembuhkan
Fakta : kalo begitu namanya putus asa, enggak lah
.stroke bisa koq disembuhkan . Bahkan bila
diberikan terapi yang tepat selama golden time period nya belum lewat, maka outcome
yang dihasilkan akan sangat baik.
Mitos : beberapa etnis tertentu di Indonesia, memiliki resiko terkena stroke yang lebih besar
Fakta : kalau percaya hal diatas, itu namanya SARA . Yang benar kadangkala persoalan etnis itu
menyangkut pola makan . beberapa daerah tertentu amat gemar menyantap bahan
bahan makanan yangsecara langsung ataupun tidak langsung akan meningkatkan salah
satu factor resiko stroke .
Mitos : stroke hanya menyerang orang tua
Fakta : big No No
.sekarang ini sudah banyak usia akhir 30 an atau awal 40 an yang terserang
stroke . Bahkan pasien penulis termuda yang terserang stroke sampai dengan tulisan ini
dibuat ( februari 2012 ) berumur
9 tahun.
Mitos : minum obat stroke kan harus seumur hidup
.nanti kena ginjal dong
Fakta : inget inget aja nih ya , serangan stroke selanjutnya jauh lebih berbahaya disbanding
serangan stroke sebelumnya
jadi pilih mana ginjal apa stroke
ya
nggak dua duanya
sih , namun yang pasti di tangan seorang dokter yang baik , resiko terkena gangguan
ginjal akibat minum obat jangka panjang akan dapat dicegah.
Mitos : penderita stroke merasakan nyeri di sekujur tubuhnya
Fakta : tidak juga harus seperti itu , sebenarnya disebagian besar serangan stroke, tidak
didapatkan sensasi nyeri tersebut.
Mitos : usaha rehabilitasi untuk memulihkan kondisi pasca serangan stroke hanya dapat
dilakukan dalam beberapa bulan pasca serangan .
Fakta : eh
.siapa bilang
tetep usaha seumur hidup
Mitos : kalau terjadi serangan stroke , cepat berikan 1-2 tusukan kecil di telinga atau ujung jari
Fakta : ya ampyuuunn
kasian bener deh itu penderita , udah terserang stroke disakiti pula lagi.
Nggak begitu , yang bener cepet bawa ke RS yang fasilitasnya komplit
.jangan
musyawarah dulu apalagi di biarin berhari hari
.cape deehhhh
Mitos : pemeriksaan kepala yang penting untuk penderita stroke hanyalah CT scan
Fakta : sekarang udah banyak pilihan , namun yang pasti seorang penderita stroke tidak cukup
hanya diperiksa dengan CT scan . Perlu dilihat pembuluh darah nya juga , maka jangan
takut untuk diperiksa pembuluh darah otak secara angiografi ( cerebral DSA ) atau TCD
Mitos : pemasangan cincin untuk memperlebar pembuluh darah yang menyempit hanya ada di
Jantung
Fakta : No..No..No
, saat ini seorang subspesialis Neurologi Intervensi sudah dapat memasang
cincin di pembuluh darah yang menuju otak , baik itu yang berlokasi di leher maupun di
otak dengan resiko yang amat minimal. Hal tersebut bertujuan untuk menurunkan
secara signifikan resiko terjadinya stroke berulang.
Semoga , dengan membaca tulisan ini ( dan tulisan tulisan lainnya di situs ini ) pembaca jadi lebih mengerti perihal stroke.
Salam !
Posted by Fritz at 17:13
pesan ini dibuat oleh Pokdi Neurologi Intervensi PP Perdossi .
Fritz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar