Kiki,
dibagian dada kita ada banyak organ n saling berkorelasi dlm kerja n
dilindungi oleh belahan Tulang rusuk agar tdk rusak bila terbentur dari luar
Bayangkan betapa pintarnya sang pencipta kita yg membuat kita dari
tanah tetapi menempatkan tulang yg melindungi organ2 penting n halus
didlam nya.
Berbicara ttg rasa sesak napas, maka rasa ini bisa di akumulasi oleh
kedua organ penting yg ada dibalik tulang rusuk yaitu jantung n paru2.
nah yg anda jabarkan semuanya adalah sebagaian yg berkorelasi dg paru
(jadi artinya belum semuanya), n belum menyentuh ttg korelasi dg jantung
anda, yg tentu saja dlm penjabaran perlu dilihat bukan hanya si jantung
atau si paru2 saja tetapi juga perlu melihat pada tekanan sekat rongga
dada yg kemudian berkorelasi dg bagain pencernaan anda, lalu tekanan
darah anda yg disamping berkorelasi dg pencernaan juga berkorelasi dg
sejumlah pembuluh darah yg beredar dlm tubuh anda.
Saya mencatat bahwa anda bekerja selama 4 tahun di bagian purchasing, n
tdk ada satu pun informasi ttg di bagian itu ada apa saja yg bisa anda
lihat, apa saja yg bisa anda hirup, apa saja yg bisa anda minum dg
kemungkinan terkontaminasi.
Saya contohkan:
Dinding anda terbuat dari asbestos, demikian pula dg plafon ruangan
anda, maka tanpa sadar sebenarnya partikel asbestos ikut terlempar
bersama dg air conditioning n kemueidan hinggap di air minum yg tdk
bertutup, ataupun terbuka sementara n masuk ketubuh anda melalui system
pencernaan anda, selanjutnya juga asbestos ikutan n bercampur dlm udara
n masuk melalui system pernapasan tubuh anda.
Secara akumulatif ini kemeudian memebrikan efek bagi tubuh anda baik
dari sisi kercunanya, maupun sisi partikel endapan pada saluran pernapasan.
Bila didning n plafon di cat dg cat tembok yg menggunakan bahan aktif
pelarut formalin, maka bertambah satulah racun yg ikutan menggangu tubuh
anda n tentu saja hormonal tubuh anda.
Nah waktu 2 trahun sebenarnya cukup lama dlm developing keracunan n
partikel, n baru anda rasakan.
Tentu saja bila kurang tidur, kemampuan tubuh menajdi lebih kurang n itu
menjadikan anda bisa merasakan gejala jauh lebih banyak dibandingkan
kemempuan anda bila cukup memperbaiki cel2 tubuh anda yg teroksidatif dg
baik (tidur berkwalitas)
jadi Bagimana menyikapi gejala ini?
ya muali dari diri anda snediri, mendeteksi apa yg anda amsukan ke tubuh
anda, kemeudian lingkungan dimana anda berada, n barulah kita menuju
kepada pemeriksaan lab utk menentukan apakah benar kecurigaan kita dg
apa yg ada cukup beralasan.
N perbaiki yg merusak tadi.
Salam,
On 5/8/2012 3:26 PM, Kiky wrote:
> Selamat sore dok,
>
> Perkenalkan saya kiki usia 24 Tahun.Perempuan,single, berat badan 42kg dan tinggi 150cm. Saya bekerja diperusahaan swasta sejak 4 th. yang lalu dibagian Buyer (purchasing)didaerah Jakarta.
>
> Sudah sejak 2 tahun yang lalu saya menderita susah napas. Setiap kali saya bernapas berasa berat, apalagi jika badan merasa kecapekan atau kurang tidur. Untuk mengatasi hal ini biasanya saya olesi minyak angin dibagian dada dan hidung saya. Atau saya minum air putih. Jika makan pun saya merasa berat untuk bernapas. Ayah saya pernah menderita seperti ini namun setelah di rontgen negatife tbc/paru2.Infonya hanya karena lemak yang berlebih.Dan dikeluarga saya pun tidak ada history penyakit Asma. Saya paling anti dengan hewan2 berbulu.
>
> Mohon informasinya, kemungkinan ini gejala apa ya dok? atau jika saya mesti melakukan tes secara medis, tes apa saja yang perlu saya lakukan.
>
> Mohon bantuannya..
>
> Terimakasih,
>
> Kiki
>
>
>
> ------------------------------------
>
--
-- We care human as human not as sickness object. --.
"Absolutely Drug less Health Care solution Organization" ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar