Hello,
Muntah adalah salah satu cara tubuh menyikapi sesuatu yg berbahaya bagi
tubuh, disamping berbagai kendala yg lainya.
Tdk semua org cocok dg lele, apalagi bila pengolahan lele dilakukan dg
misalnya menggunakan msg.
Jadi ini bukan penyakit bila kondisi anda adal;ah kondisi yg sehat.
Berbeda bila anda makan apa saja (segala macam makanan) lalu makanan yg
masuk langsung di buang keluar lagi, maka perlu disikapi.
Jumlah yg dimakan 1/2, 1/4 atau 1 piring maupun nambah, mungkin tdk akan
menjadi persoalan, tergantung darai penampungan atau besarnya lambung anda.
Tangkupkan kedua telapak tangan anda n isi dg nasi n lauk nya maka
itulah besarnya penerimaan lambung anda kira2.
Nah kalau anda makan kurang dari itu maka berarti tdk penuh, sebaliknya
kalau makanya berlebihan ya bisa menimbulkan berabagi hal tentunya.
Penegasan pertama kali anda muntah menguatkan asumsi bahwa kegakan
menolak makanan yg masuk dilakukan oleh tubuh anda dg memuntahkanya.
Perlu anda ketahui bahwa ikan, baik ikan apa saja, termasuk lele, cukup
rawan terkontaminasi dg logam berat n racun, apalagi kesadaran penjual,
sangat sedikit terhadap kemanusiaan, sangat banyak penjual berprinsip,
membeli dg harga murah n menjual dg keuntungan sebesar2nya.
Nah bangkai ikan tentunya lebih murah dari ikan hidup bukan? n tentu
saja kita tdk tau kenapa si ikan menjadi bangkai?
Disamping itu produksi industry terhadap bahan2 seperti kecap, misalnya
sangat rawan dg produk2 yg mengganggu syaraf, semitsal neopartame yg tdk
perlu di masukan sebagai daftar bahan pada hal sangat beracun, juga
generasi baru msg, pewarna dll
Kalau dulu kecap manis berwarna hitam karena warna kedele yg hitam
digunkan, maka kini warna hitam berasal dari warna pewarna, n jensi
kedelenya bisa saja gmo, terasi pada sambel pun menggunkan waran merah,
n tepung, bukan merupakan kulit udang yg dihancurkan dg memasaknya, jadi
bahan baku terasi yg dulunya 100% kulit udang n daging udang, kini
menadi 90 % bahan lainya agar menyerupai terasi, n 10 baunya udang;
belum lagi bahan2 makanan peternak ikan lele yg juga mengandungi
berbagai macam bahan yg tdk diketahui.
reportnya bila ingin di teliti, bila ingin di periksa maka perlu
mencapai kriteria "evident base" yg artinya keunikan manusia di
hilangkan utk mendaptkan standardisasi produk.
Perhatikan bahwa semakin sering terberita ttg keracunan makanan yg
muncul di TV tetapi hasilnya toh tdk ada kelanjutan yg berarti baik bagi
bentuk kercunan yg umum, maupun dari jenis nerve poissioning.
Berbahagialah anda karena tubuh anda amsih bekerja dg baik n menolak apa
yg anda makan n enak dilidah.
Salam,
On 5/30/2012 10:15 PM, kiki_uyo_neak_ratau wrote:
> Saya ingin menanyakan, barusan saya baru saja pergi makan ke warung pecel lele di depan rumah. Dan pergi ke warung tersebut dengan jalan kaki. Setelah makan saya langsung pulang, ketika di jalan saya langsung muntah sebanyak 3 kali. Jarak antara rumah dan warung kurang lebih 100 meter.
> Saya memang jarang makan, untuk hari ini saja saya makan cuma 2 kali. Siang tadi sekitar jam 1.30 sebnyak 1 piring dan malam ini 1/2 piring. Apakah ini penyakit maag atau penyakit lain???
> Bagaimana cara mengatasinya?? Karena ini kejadian pertamakalinya saya muntah setelah makan.
>
>
>
> ------------------------------------
>
> [ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]Yahoo! Groups Links
>
>
--
We care human as human not as sickness object --
"Absolutely Drug less Health Care solution Organization"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar