Google
 

07 Juli 2012

Re: [Dokter Umum] Minta Masukan: kuliah kembali

Hello,
Barangkali saya perlu memberikan pemikiran yg mungkin agak berbeda, tdk
menganjurkan juga tdk melarang, sebagaimana kebiasaan saya memberikan
pandangan kepada anak2 saya.
Begini:

Secara kemapanan hidup, org atau manusia pada umumnya akan menempuh
pendidikan sampai pada taraf bisa memperoleh pekerjaan utk menyambungkan
hidupnya; atau istilah kerenya mulai berkarya.
Kalau 20-30 tahun yg lalu, pendidikan ke profesionalism, seperti dokter,
Accounting, sarjana teknik, kelihatanya lebih menjanjikan dibanding
pendidikan kejuruan seperti yg anda mabil n sdh anda tamatkan n sudah
anda bekerja dg kejuruan tersebut.
Anak saya satu, sarjana kimia, menurut saya sukar pelajaranya, tetapi
menurut dia fine2 saja.
Setelah tamat, sukar sekali mendapatkan pekerjaan yg baik, yg ada
kebanyakan adalah tdk jauh berbeda dg centeng atau kuli penjaga pabrik
yg bekerja shift siang n malam bila sesuai dg jurusan yg dia ambil.
Akirnya dia menajdi pengajar private les yg kelihatanya menggunakan
oataknya dlm fisika, mechanical, n mathematica, jadi paling tidak sesuai
dg apa yg dia pelajari; gaji pas2an, but happy, merasa dibutuhkan, tdk
berhutang, n bisa eksis sebagai manusia yg bukan pengacara
(pengangguaran banyak acara).

Melihat procurement Metro TV misalnya, dg IP 4. sekian, rasanya kok tdk
bisa percaya bahwa peliput berita saja dituntut dg IP yg cukup baik
demikian, tetapi itulah yg terjadi.
Melihat begitu banyak acra baru, n begitu banyak station TV yg
bermunculan dg begitu banyak entertainer baru, rasanya juga kok ndak
bisa percaya bahwa ada peluang kerjaan n kehidupan, pada hal dulu yg
dikenal hanya Inke Maris, termasuk Raja kuis yg kelihatanya hidupnya
cukup sukses, bisa mengambil master dlm bidangnya n ya eksis sampai hari
ini dg program2nya.

Saya kemudian berpikir, apa iya seseorg harus mengambil profesi tertentu
dlm bidang eksakta baru bisa sukses, pada hal seperti anak saya,
mestinya dia ambil IKIP karena toh akirnya jadi guru, atau ada banyak
dokter yg tdk bisa mendapat tempat berpraktek, atau yg salah jurusan
seperti saya yg tdk dihargai dinegri ini n digolongkan sama dg para
dukun, pada hal tingkat pendidikan adalah strata3.
Seingat saya, selepas kita tamat belajar, saya sebagai insinyur yg
memang kuliah sambil belajar, sdh memliki pekerjaan dg gaji pas2an di
perusahaan swasta, sementara istri yg dokter tdk mendaptkan penempatan
dimana pun karena katanya penuh.
Kira2 5 tahun nganggur, akirnya saya temukan lowongan di salah satu RS
dijakarta yg bisa berfungsi utk penyelesaian PPT, dg sedikit memakasa,
istri akirnya mau utk memasukan documentnya ke kanwil tersebut n syukur
bisa diterima di RS tersebut.
Status yg pasang surut, di jalanin saja, sampai hari ini, pekerja
memnuhi syarat terpenuhi, tetapi kepengerusan ijin praktek, dari tahun
ke tahun, dari mentri ke mentri selalu berubah, tdk bertambah mudah
tetapi bertambah macam2, n yg penting UUD.
Jadi meskipun Indonesia kekurangan tenaga medis, dokter, tetapi SKP
dibutuhkan sekian sebagai syarat kepengurusan ijin paraktek, n setiap
SKP adalah duit ujung2nya setaiap 3 tahun anda harus menyediakan waktu
tenaga n uang sekitar 3-5juta utk kepengurusan ijin praktek yg belum
tentu ada pasiennya.

Nah sekarang pada kondisi anda:

Betul anda ditawarkan bantuan dana meskipun tdk anada sebutkan apakah
itu soft loan, atau bea siswa penuh, atau pinjaman berjangka, atau
sekedar dana fakir miskin (sebut saja begitu) jadi tdk perlu diganti, n
hanya utang budi saja.

Sebagai manusia rejeki adalah yg diberikan oleh YMK, jadi setiap org sdh
mempunyai garis kehidupan yg ditentukanya.
6--9 tahun lalu mungkin kondisi tingkat organ tubuh anda sangat bagus,
walau anda tdk menyebut sedikitpun ttg tingkat gizi yg anda dapatkan,
tetapi anda sebutkan betapa sukarnya anda berkuliah sambil mencari dana
sendiri (saya merasakan karena kurang lebih kondisi saya juga demikian
ketika amsih kuliah).
Tetapi seiring dg bertambahnya usia, walau masih muda, tingat penyerapan
Gizi akan sangat mempengaruhi tingkat kecerdasan seseorg.
BIla cara kuliah diIndonesia adalah cara dimana tdk diperlukan menghafal
melainkan mengerti n logika, barangkali anda akan sukses mengikuti
kuliah lagi tetapi tingkat mengahafalkan materi kuliah yg begitu padat,
perlu dipertanyakan kondisi tubuh anda yg akirnya ada pada otak anda.
(dlam hal ini saya tdk tau karena anda tdk memberikan data nya n saya
tdk memeriksa anda)

Selanjutnya ada pepatah yg mengatakan mengharapakan burung diudara,
punai ditangan dilepaskan mungkin bisa berlaku n mencegah anda utk
kemudian frustasi, tetapi bila melihat tulisan anda "Penghasilan? Puji
Tuhan mencukupi.", bagaimana kalau anda membuat sasmita meminta kehendaknya?

1. Hitung2 dana yg anda dapatkan n payback yg harus anda lakukan, n
bagaimana kalau drop out ditengah jalan?
2. Periksa kemampuan anda dg berbagai testing utk masuk universitas
negri n bukan swasta, sehingga penjabaran dana n time of developing
menjadi lebih sedikit ketimbang universitas swasta yg menurut hitungan
anda 6 tahun.
3. Saya tdk tau vibrasi hidup anda berada pada posisi apa, tetapi dg
pertanyaan anda pada milis ini barangkali benar, anda bukan type org yg
mudah di chalenging n penuh dg perhitungan, jadi tempatkan suatu value
hitungan sebagai sasmita, bila value tadi melebih trace hold yg anda set
sesuai kemampuan payback, ya, tdk perlu anda ambil bukan?
4. Betul bahwa kesempatan atau chalenging hanya datang sekali dlm seumur
hidup, tetapi juga anda perlu mempertimbangakan berbagai hal termasuk
kemampuan fisik anda, masih bisakah anda ketika berumur 30 tahunan, anda
sambil belajar sambil koskap, atau jaga malam itu pun kalau dianggab
setiap semester anda lolos dg baik n tdk ada utang pelajaranya.

Barangkali anda perlu menekuni dunia kerja yg sekarang sehingga anda
lebih bisa memuji Tuhan dlm segala keterkaitanya, n tdk hanya pada soal
penghasilanya saja, saya berbicara ttg, lingkungan kerja, human
interaction, pelayanan, perawatan diri, berbagai kasih, dstnya, semua
adalah berkat dlm kehiduapan manusia bukan, n patut disyukuri?

Saya pikir cukup dulu, karena mungkin anda akan menjadi malas
membacanya, semoga bermanfaat,

Salam,



On 7/6/2012 9:33 AM, laurensius_handoko@yahoo.com wrote:
> Dear rekan2 milis...
> Moga pagi ini semua dalam keadaan baik dan penuh semangat.
> Salam kenal, saya member baru.
>
> Saya butuh masukan, sebenarnya dari teman2 milis. Fakta bahwa kita ndak saling kenal malah akan membuat masukan yg diberikan sifatnya objektif. Tolong dibantu yah..
>
> Saat ini, saya usia jalan 26.
> Sudah lulus S1, jurusan pendidikan bhs inggris. Dulu..., waktu kuliah, saya sambil bekerja. Ndak ada orang tua yg nanggung sejak sem 3. Kapok juga :p
>
> Sejak lulus sampai saat ini, saya karyawan swasta. Saya senang senang aja dengan kerjaan saya, walau memang secara posisi dan tanggung jawab, belum ada peningkatan yg berarti (sudah masuk 1.5 tahun kerja).. Penghasilan? Puji Tuhan mencukupi.
>
> Yg jadi sumber kegalauan, 2 bulan terakhir ini, ada dorongan dan bantuan dana untuk kuliah lagi, demi masa depan yg lebih baik.
> TAPI, sumber dana ini maunya saya kuliah di kedokteran. Jadi dokter.
>
> Jujur, dulu waktu lulus SMA memang sempat kepikiran untuk kuliah kedokteran. Bukan karena cita-cita, tapi karena ada minat di bid kesehatan dan secara akademis merasa mampu. Namun saya batalkan karena alasan biaya.
>
> Saat ini, saya bener2 butuh pendapat teman2 dokter yg lebih berpengalaman dan lebih dewasa dalam mengambil keputusan. Apakah sekiranya bijaksana kalau saya ambil kesempatan untuk belajar kembali ini dan meninggalkan kerjaan? Kurang lebih 6 tahun ke depan untuk menepuh pendidikan dokter. Apa menurut teman2, ini kesempatan yg baik? Atau sebaliknya?
>
> Ada teman2 yg punya pengalaman serupa? Really need some advice. All comments would be highly appreciated.
>
> Terima kasihhh...sebelumnya.
>
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
> ------------------------------------
>
> [ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]Yahoo! Groups Links
>
>

--
We care human as human not as sickness object --
"Absolutely Drug less Health Care solution Organization"





------------------------------------

[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
dokter_umum-digest@yahoogroups.com
dokter_umum-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
dokter_umum-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: