Jadi selama ini banyak yang salah ya? Ya sudah, minta maaf lahir batin.
KM
________________________________
From: Evi Douren <my_tiger_swan@yahoo.com>
To: Dokter Indonesia Milis <Dokter_Indonesia@yahoogroups.com>; Dokter Manajer Medis Milis <pdmmi@yahoogroups.com>; Dokter UMUM Milis <dokter_umum@yahoogroups.com>
Sent: Sunday, August 19, 2012 4:25 PM
Subject: [Dokter_Indonesia] OOT of the Milist__Arti Sesungguhnya "MINAL AIDIN WAL FAIZIN"
Semoga berkenan dan berguna.
Evi Douren
______
ARTI MINAL AIDIN WAL FAIZIN
By Danny Yatim
Tulisan di bawah ini bukan tulisan saya ya, tetapi saya share di sini sebagai pelurusan kembali salah kaprah yang sudah bertahun-tahun ada di antara kita. Saya ingat waktu kecil pernah nonton acara "Pembinaan Bahasa Indonesia" (Amin Singgih) di TVRI dan ada penjelasan arti sesungguhnya "Minal Aidin Wal Faizin".
Salah kaprah mungkin muncul juga akibat lagu pop Lebaran 1960an oleh Oslan dan Alwi, yang syairnya bersajak: "....Minal Aidin wal Faizin, Maafkan lahir dan batin...."
Yang menarik adalah ketika di mancanegara saya mengucapkan 'minal aidin wal faizin' pada Idul Fitri kepada teman-teman kuliah yang berasal dari Palestina, Lebanon, Pakistan, Turki dan Afrika Selatan, tidak ada satu pun yang mengerti maksud saya karena mungkin (1) aksen saya yang tidak jelas atau (2) ungkapan ini hanya lazim di Indonesia saja
Yang juga menarik dari tulisan di bawah ini adalah soal ejaan. Majalah TEMPO beberapa minggu lalu menurunkan tulisan di rubrik bahasa tentang 'pemelayuan' bahasa Arab yang terjadi berabad lalu, dan kini malah ada kecenderungan 'pengaraban kembali' istilah Arab yang sudah dimelayukan sehingga akhirnya malah jadi salah kaprah ejaan. Mudah-mudahan saya bisa mengunduh kolom di TEMPO itu untuk diunggah menjadi 'notes' ya.
Selamat membaca.
DIY
----------------------------------------------------------
Minal 'Aidin Wal Faizin artinya bukan Mohon Maaf Lahir dan Batin
Sebentar lagi umat muslim akan memasuki hari Raya Iedul Fitri 1431 H, di Indonesia 1 Syawal 1431 H kali ini kemungkinan akan jatuh pada tanggal 10 September 2010. Hari raya ini adalah hari raya terbesar yang dirayakan hampir seluruh masyarakat Indonesia atau bahkan Dunia, di Indonesia perayaannya juga diikuti oleh umat non muslim. Umat non-muslim juga acapkali mengikuti perayaan lebaran dengan menyediakan makanan bagi para tamu atau ikut bersilaturrahmi dari rumah-ke rumah atau sanak saudara. Singkatnya Iedul fitri menjadi hari raya bagi semua lapisan masyarakat tanpa membedakan suku, ras, agama, golongan, partai, dll.
Moment Iedul fitri ini juga dimanfaatkan untuk saling memaafkan atas keslaahan yang telah diperbuat sepanjang tahun ini kepada sanak-saudara, temen jalan, temen-teman sekantor, ataupun bersama kolega bisnis.
Akan tetapi ada hal yang janggal menurut saya tapi mungkin menjadi sesuatu yang lumlah bagi masyarakat jamak. Yakni pemaknaan dan Penulisan "Minal 'Aidin wal Faizin" yang tidak dimengerti maksud ataupun tujuan pengucapan kata-kata itu.
Kesalahan Penulisan Pertama, kesalahan penulisan pada kata "Minal 'Aidin wal Faizin" yang kadang ditulis seperti beberapa contoh dibawah ini, bahkan partai yang mengaku Islam seperti PKS dan PAN juga seringkali salah menulis tulisan tersebut:
1. Minal 'Aidin wal Faizin = Penulisan yang benar
2. Minal Aidin wal Faizin = Juga benar berdasar ejaan indonesia
3. Minal Aidzin wal Faidzin = Salah, karena penulisan "dz" berarti huruf "dzal" dalam abjad arab
4. Minal Aizin wal Faizin = Salah, karena pada kata "Aizin" seharusnya memakai huruf "dal" atau dilambangkan huruf "d" bukan "z"
5. Minal Aidin wal Faidin = Juga salah, karena penulisan kata "Faidin", seharusnya memakai huruf "za" atau dilambangkan dengan huruf "z" bukan "dz" atau "d"
Mengapa hal ini perlu diperhatikan? Karena kesalahan penulisan abjad juga berarti makna yang salah. Seperti dalam bahasa inggris, antara Look dan Lock beda makna padahal cuman salah satu huruf bukan?
Kesalahan Pemahaman Makna Kedua, kata-kata "Minal Aidin wal Faizin" acapkali didengar atau ditulis di media massa, di film, sinetron, acara halal-bihalal, spanduk atau ketika kita bertemu teman atau saudara. Akan tetapi banyak yang menyangka bahwa arti kata "Minal Aidin wal Faizin" adalah "Mohon Maaf Lahir Dan Batin" seperti yang sering kita dengar. Padahal sama sekali bukan.
Kata-kata "Minal Aidin wal Faizin" adalah penggalan sebuah doa dari doa yang lebih panjang yang diucapkan ketika kita selesai menunaikan ibadah puasa yakni : "Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Wa Ja'alanallahu Minal 'Aidin Wal Faizin" yang artinya "Semoga Allah menerima (amalan-amalan) yang telah aku dan kalian lakukan dan semoga Allah menjadikan kita termasuk (orang-orang) yang kembali (kepada fitrah) dan (mendapat) kemenangan".
Sehingga arti sesungguhnya dari "Minal Aidin wal Faizin" adalah "Semoga kita termasuk (orang-orang) yang kembali (kepada fitrah) dan (mendapat) kemenangan".
Demikian sedikit penjelasan semoga berguna bagi kita semua. Mari kita membiasakan kebenaran bukannya membenarkan kebiasaan.. :-)
Fastabiqul Khairot
Sumber: http://agungwasono.blogspot.com/2008/09/kekeliruan-umum-pada-saat-iedul-fitri.html
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
------------------------------------
Moderator:
Dr Sudjoko KUSWADJI MSc(OM) PKK SpOk
Yahoo! Groups Links
[Non-text portions of this message have been removed]
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar