Hello,
Daftar immunisasi terbaru bisa di baca/ download di: http://idai.or.id/wp-content/uploads/2013/02/Jadwal_Imunisasi_IDAI2011.pdf
Kalau menurut pengetahuan saya, selama kontaminant tdk memberikan dampak bagi anak2, n lingkungan hidup anak mengembangkan system immum nya, maka tdk perlu dilakukan immunisasi; (Jangan sembarang terpengaruh iklan ttg product yg bisa menaikan system immun, pada hal bisa saja justru menurnkan system kekebalan tubuh karna tdk compatible n mengkonsusmikanya)
tetapi menurut sop idai, bila mmr belum diberikan maka campak perlu diberikan ketika di sd, sebaliknya bila mmr sdh diberikan, maka tdk perlu diberikan campaknya.
Jadi:
pertama sudah diberikan pada saat usia 6-9 bulan, apakah perlu pengulangan ?
tdk perlu
kedua, jika memang belum pernah diberikan, berarti sebaiknya diikutkan dalam program imunisasi ini ?
MMR sudah = tdk perlu.
Terus terang ke3 anak saya yg sekarang dah dewasa, hanya sekali dicecoki dokter anak dg polio, sisanya tdk ada lagi imunisasi.
semuanya dijaga agar tdk terkontamiansi.
Makan, n minum dijaga.
Yg penting, bila ingin immunisasi kan, perhatikan kondisi anak sebelumnya agar cukup sehat, tdk ada infeksi apapun, kondisi tubuh tdk dlm kondisi down (capek, kurang tidur, kurang minum, mabuk, sakit perut, kurang darah, dll). Sehingga dg demikian system tubuh anak bisa mengantisipasi masuknya sang kuman utk segera bekerja
Salam,
Yusrizalterimakasihmohon tanggapan dokter..kedua, jika memang belum pernah diberikan, berarti sebaiknya diikutkan dalam program imunisasi ini ?pertama sudah diberikan pada saat usia 6-9 bulan, apakah perlu pengulangan ?artinya ada dua kemungkinan.Kalau menurut jadwal, imunisasi campak diberikan pada saat usia 6 -9 bulan, dan sy sepertinya yakin kalau diusia tsb sudah diberikan imunisasinya, hanya saja sedikit sulit mengidentifikasi di buku kesehatannya.kami cek ulang kembali buku kesehatannya, tp sangat sulit mengidentifikasi apakah sudah pernah diberikan imunisasi campak atau belum.ini ibunya baru pulang, dan setelah dibicarakan kembali ternyata yg waktu itu terkena cacar air, bukan campak.dear Dr. Donny Hosea,mohon maaf atas kesalahan penulisan nama..
salam
2013/10/21 Dr.(Naturopathy) Ir. Donny Hosea MBA. PhD. Acs <puyuh23@indo.net.id>
Sorry,
My name: Dr. Donny Hosea n bukan Conny Hosea
Harap diperhatikan karna salah nama lain artinya,
Yg penting adalah mengembangkan Immunitas putri anda agar mencapai kesempurnaan yg sebnaik mungkin.
Terima kasih,
Salam,
On 10/21/2013 6:50 PM, yus rizal wrote:
yusrizalsalamsemakin mantab keputusan yg akan kami ambil untuk kedua putri kami dengan tidak mengikut sertakan di program imunisasi disekolahnyadear Dr. Conny Hosea dan dr. Astrawinata Gterimakasih banyak atas sharing informasinya mengenai masalah ini.
2013/10/21 Dr.(Naturopathy) Ir. Donny Hosea MBA. PhD. Acs <puyuh23@indo.net.id>
Hello Rizal,
menarik utk dibahas pertanyaan anda ini:pertanyaanya:
apakah ada efek samping jika tetap hendak diikutkan imunisasinya ?
sebegitu pentingkah immunisai sehingga harus dilengkapi?
Apa fungsi n cara kerja immunisasi?
Kenapa sdh memiliki immunitas tetap berniat mengikuti / mengumpan tubuh dg bahan immunisasi tersebut?
Sebegitu magis kah immunisasi sehingga bila tdk di immunisasi anda akan menjadi kurang yakin n takut terserang?
Skarang mari kita jawab beberapa pertanyaan diatas.
Utk itu kita ambil pengertian dulu, apakah immunisasi itu?
Secara umum, imunisasi ya n tdk bisa di jabarkan dg melihat pada kesehatan Anda atau yg mau diberikan immunisasi tersebut, usia, gaya hidup dan pekerjaan.
Faktor ini kita sebut dlm bahasa Ingris sebagai factor HALO.
Apakah itu HALO?
H = Health beberapa kondisi kesehatan atau faktor dapat membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit dapat dicegah dengan vaksin . Misalnya , kelahiran prematur , asma, diabetes , jantung, paru-paru , limpa atau kondisi ginjal , kehamilan , sindrom Down dan HIV akan berarti Anda dapat mengambil manfaat dari imunisasi tambahan atau lebih sering di immunisasi tertentu.
Ingat bahwa disini factor utama adalah mencegah, bukan menyelesaikan masalah, n bila sesorg sdh pernah mengalami serangan kuman yg sama dg yg dilemahkan didalam vaccine, maka fungsi vaccine dapat dikatakan sebagai sdh tdk ada;
Kenapa karena serangan dg kuman yg dilemahkan belum atau mungkin sdh tdk mampu mengganggu fungsi immunitas tubuh lagi, sebab ybs sdh pernah sembuh n memiliki kekebalan dg kuman yg jauh lebih sakti dari kuman di botol vaccsine.
A = Age; pada usia yang berbeda Anda membutuhkan perlindungan dari penyakit dapat dicegah dengan vaksin yang berbeda . Sebagai contoh, Jadwal Program Imunisasi Nasional Australia menetapkan imunisasi yang dianjurkan untuk bayi , anak-anak, orang tua dan orang-orang lain yang beresiko , seperti orang2 Aborigin dan Torres Strait Islander . Jadi bukan utk semua org n harus 100%, biar jadwal sdh lewat musti n harus diikuti.
L = Life style atau Gaya Hidup - pilihan gaya hidup dapat berdampak pada kebutuhan imunisasi . Perjalanan ke luar negeri , perencanaan keluarga , aktivitas seksual , merokok , dan bermain olahraga kontak yang dapat mengekspos Anda langsung ke darah orang lain , sedemikian juga dg perawatan pertumbuhan misalnya dilantai, dg kontaminat2 yg bertebaran dari sendal, lantai, sampah, binatang dlsb, akan memberikan arti bagi Anda bila bisa mendapatkan manfaat dari imunisasi tambahan tetapi perlu di evaluasi kesehatan yg akan menerima imminasi tersebut apakah dalam kedaan cukup sehat utk menerima immunisasi tersebut
O = Occupation : Pekerjaan - Anda mungkin memerlukan imunisasi tambahan atau lebih sering jika Anda bekerja dalam pekerjaan yang mengekspos Anda terhadap penyakit dapat dicegah dengan vaksin atau menempatkan Anda ke dalam kontak dengan orang yang lebih rentan terhadap masalah dari dicegah dengan vaksin penyakit seperti bayi atau anak kecil , wanita hamil , orang tua , dan orang-orang dengan kondisi kesehatan kronis atau akut . Pekerja di perawatan manula , anak , kesehatan , layanan darurat atau perbaikan dan pemeliharaan saluran air limbah perlu mendiskusikan kebutuhan imunisasi mereka dengan dokter mereka
Jadi immunisasi atau vaccsine sebagai langkah utk merangsang kekebalan tubuh menjabarkan suatu serangan kuman snaagt bergantung pada kehidupan anda n keluarga didlam lingklup kehidupan yg anda jalani, dan bukan hanya itu, bila sebenarnya tubuh sdh terlatih utk menyikapi serangan dg cepat tanggas, maka pemberian kuman yg dilemahkan justru mengkaburkan pengindentifikasi kuman tersebut.
Sehingga ketika kuman yg sebenarnya menyerang dg kekuatan 100%, tetapi karna tubuh pernah menerima erengan boongan/ jadi2an dg immunsasi yg hanya berkisar 30-40 % maka persiapan tubuh setelah identifikasi penyerangan hanya disiapakan peralawanan sebesar data base base penyerangan waktu lampau, itulah yg menyebabkan kenapa org yg sdh di immunisasi masih bisa terkena serangan karna intensitasnya yg jauh lebih besar.
Jadi Immunisai bukan magis/ obat/ benteng, sehinga harus diberikan meskipun sdh lewat jadwalnya karena yg diberikan adalah produk yg dilemahkan agar tubuh sadar bahwa ada jenis penyerangan kuman seperti itu n tau bagaimana mengantisipasikanya.
Jadi tetap saja system tubuh anda jauh lebih berperan dibandingkan sang immunisasi tersebut.
So seperti kata dr. Astrawinata G. Bila sudah pernah kena campak, berarti sudah kebal terhadap virusnya. Tidak perlu ikut imunisasi juga tidak apa2. karna yg didapart oleh anak anda adalah kuman dlm kapasitas penuh, n tubuhnya si anak sudah tau n BERHASIL SEMBUH dari SERANGAN PENUH sang kuman, yg artinya si anak sdh lebih sakti dari si kumanya n dg sendirinya lebih sakti dari si immunisasi.
Efek lurus mungkin tdk ada apa2, efect samping tergantung bahan pembuatan sang kuman yg dilemahkan tersebut.
Salam,
On 10/21/2013 12:48 PM, yus rizal wrote:
yusrizalsalamterimakasih dok..apakah ada efek samping jika tetap hendak diikutkan imunisasinya ?
2013/10/21 Astrawinata Guatama <astra.wg@gmail.com>
Bila sudah pernah kena campak, berarti sudah kebal terhadap virusnya. Tidak perlu ikut imunisasi juga tidak apa2. Semoga membantu.
Best Regards,
Astrawinata G.On 21 Oct 2013 11:13, "yus rizal" <tristansoft@gmail.com> wrote:
yusrizalterimakasihmohon sharingnya..kira kira apakah perlu saya mengikutkan si adek dalam imunisasi campak ini disekolahnya, mengingat memang pihak sekolah juga tidak mengharuskan untuk ikut, hanya berupa pemberitahuan dan himbauan.sekarang usia si adek 6 + dan si kakak 10 +.justru waktu itu yg agak parah malah ibunya, 3 orang yg terkena waktu itu beserta kakaknya yg juga belum imunisasi campak.Alhamdullillah tidak parah parah amat, hanya sekitar 7 sampai 10 titik cacar.seingat saya, anak saya dulu, saya lupa persisnya umur berapa, memang belum imunisasi campak, tetapi sudah pernah terkena campak..selamat pagii..di SD anak saya akan diadakan imunisasi campak dari puskesmas wilayah sekolahnya, untuk anak kelas 1..
-- We care human as human not as sickness object –
"Absolutely Drug less Health Care solution Organization"
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (9) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar