Hello,
Peredaran darah manusia adalah dalam bentuk losed loop atau jaringan tertutup.
Darah tdk pernah keluar dari jaringan, berputar dg bentuk pemompaan yg remas2 n baru lepas ketika di colok, dibuka atau di ambil sebagaian melalui luka, kepotong / ops atau infusan donor.
Nah closed loop tadi selalu memelihara agar tekanan pemompaan pada seluruh jaringan menjadi P in = P out atau tekanan yg datang = tekanan yg keluar.
Pengukuran tekanan darah, tidak bisa hanya mengambil masuknya saja atau keluarnya saja, atau hanya pemompaan per detik saja, tetapi perlu melihat secara keseluruhan karena ini adalah bentuk closed loop.
jadi ketika anda mengatakan Hypertensi, yg anda lihat adalah tekanan pemompaan tinggi.
bagaimana dg tekanan baliknya, bagaimana dg jumlah remasan per detiknya?
saya katakan diatas, P in = P out, jadi bila P out tinggi, apakah P in juga tinggi? apakah pemompaan juga tinggi?
dari pengukuran tersebut baru bisa kita analisakan, apakah Hypertensi nya terjadi karena berkurangnya volume darah akibat dari p-engurangan karana di donorkan, ataukah ada penyebab lainya.
Jadi apa benar jika orang sering donor darah bisa meningkatkan potensi penyakit hipertensi?
Banyak factor yg ikut berperan dari sekadar keluarkan darah lalu terjadi.
Hypertensi bukan penyakit, kenapa? karena bukan terjadi sebagai akibat interfrensi kuman, melainkan terjadi karana kelainan fungsi distribusi darah n peralatanya.
Demikian,
Dok, apa benar jika orang sering donor darah bisa meningkatkan potensi penyakit hipertensi?
Karena ada teman saya yg cerita bahwa sebelum rutin donor darah, bapak-suami-dan bapak mertuanya gak punya riwayat hipertensi, pola hidup dan pola makannya juga sehat.
-- We care human as human not as sickness object –
"Absolutely Drug less Health Care solution Organization"
Posted by: "Dr.(Naturopathy) Ir. Donny Hosea MBA. PhD. Acs" <puyuh23@indo.net.id>
Reply via web post | • | Reply to sender | • | Reply to group | • | Start a New Topic | • | Messages in this topic (2) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar