Hello,
Yang pertama, saya bukan dokter, saya Doctor dalam bidang Naturopathy, dengan demikian barangkali pola berpikirnya menjadi beda.
Begini,
Standarddisasi merupkan hal yg dilakukan terhadap industry, supay dg demikian secara statistical kita bisa mengacukan suatu product semitsal, berapakah jumalah error yg kita dapat dari hasil produksi produk kita, dan dg demikian kita tau bahwa system yg kita terapkan baik atau buruk karena bila presentace error melewati 10 % artinya buruk sekali system kita baik human maupun engine dan flow sehingga kita perlu memeperhatikan sang human dan meng adjust engine kita agar errornya dibawah 1% atau bila perlu menjadi ppm (part permillion).
Human adalah human, dan human being adalah unique, meski mungkin dagingnya kelihatan sama tetapi didalamnya ada berbagai komponent yang menjadikannya unique.
Otak.
manusia memilki otak yang sangat baik yang bahkan setara dengan super komputer, tergantung bagaimana ybs mengolahnya, karena manusia bisa meskipun secara team, membuat komputer yg super untuk berbagai kebutuhan dan membuat sang mesin yag hanya mengerti ya dan tidak, satu dan nol bisa berinteraksi sedemikian menyelesaikan berbagai problem rumit dan bahkan bisa mensimulasikan kondisi yg tidak terpikirkan oleh manusia setelah perangat lunak (Software)nya dibuat oleh manusia dengan kebebasan.
Oleh karena itu berbagai informasi oleh manusia bisa di telaah, apakah info tadi baik, benar, masuk logika, bermanfaat atau justru sampah yg hanya ingin mengeruk keuntungan.
Moral:
Dengan Otak dan pengajaran moral, manusia diajak, manusia diajar, manusia dilatih agar simpel, bila tidak ingin dilakukan hal yg sama oleh orang lain, ya jangan melakukan hal yg sama pada org lainnya.
Atitude:
dari moral yg diajarkan muncul dasar atitude, dimana hidup seseorang yg dibentuk tersebut apakah memikirkan kehidupan yang baik bagi manusia ataukah menjadi tidak perduli dan hanya mementingkan diri sendiri.
Saya berikan contoh, ketika baru belajar jalan, apakah sdh mulai dilatih tentang hak, dan kewajiban?
Tidak, kerena katanya masih kecil!
Jadi ketiika ybs terantuk meja, yg disalhkan adalah sang meja, meja dipukul, demi hasil yg mau dicapai, tangisanya diam, pada hal anak menajdi memosional mungkin bukan kerena terantuk meja, tetapi kera sang anak sdh cukup lelah, ngantuk dan emosionalnya muncul.
Dg cara demikian, artinya bahwa ybs tdk di lihat, tdk diperdulikan, dan target result adalah supaya tdk merengek dan menagis, pada hal, menyalahkan meja yg nota bene adalah benda mati tdk bisa protes, justru membangkitkan pengertian bahwa hak anak adalh tdk perduli apapun yg disekeliling, selalu dia benar, n yg salah harus yg lain.
Kejadian yang sama misalnya sang baby sitter, atau mungkin tantenya, ibunya, atau siapapun, menyuap sang anak, n sang anak karena satu n lain hal tdk bisa menikamati makanan yang disajikan.
dalam hal ini jangan lupa bahwa sebagai manusia ada rtekasi tubuh untuk menolak makanan yang diberikan, karena oleh tubuh secara kinetik di deteksi makanan tadi akan membahayakan tubuh yg bersangkutan;
Anehnya org lain disalahkan, anak dibujuk dg berbagai mainan, supaya menghabiskan hidangannya walaupun itu In compatible dg tubuh ybs.
So, menyikapi pertanyaan anda, maaf Saya tdk bisa katakan yang ini bagus, benar, lauar baisa, karena bukan saya yang buat dan dg sendirinya bukan saya yang harus bertanggung jawab terhadap apa yg disampaikan mereka;
Saya pikir bukan itu saja, bukan hanya website penjualan TV Online pun merupakan hal yg perlu tanggung jawab bukan sekedar utk menjual product.
Saya pernah ingin menyamapaikan kebenaran pada siaran iklan tertentu yg ditayangakan dlm bentuk interaksi, tetapi begitu ditelphone, langsung dijegal, apa yg hendak di sampaikan, bila tdk sehalauan, atau membahayakan hasil mempengaruhi org utk membeli, maka tdk bisa saudara saya angkat utk berbicara.
jadi sejak tahun 2000 ketika saya menginisiasi kemampuan study saya utk memperbaiki pola pikir, Saya pikir sdh ada n sdh banyak informasi yang menyesatkan n hanya bertujuan menjual produk tertentu, kembali pada Otak, moral dan atitude, anda yang menyimak informasi perlu tdk mempercayai mentah2, termasuk yang saya tuliskan, cari, sdh banyak yg menulis, banyak yang copy paste, tetapi banyak yg memang berdasarkan pemikiran dan study, contoh,
Ada 100 orang, tdk disebutkan gendernya melakukan test sukarela, pil anti hamil yg dibuat oleh persh tertentu, hasilnya 90% berhasil tdk hamil.
Pertanyaannya, bila 100 orang tadi, 90 nya pria, mungkinkah hamil tanpa minum maupun minum pil tadi? maka jawabanya dont'care, minum atau tdk minum ya tetap tdk bisa hamil, karena Pria.
tinggal yg 10, kalau mereka adalah perermpuan tapi nenek2 yg sdh menopause bisakah mereka hamil dengan atau tanpa minum pil tersebut?
Jawabnya tdk akan hamil karena cell telur mereka sdh tdk diproduksi lagi.
jadi bagus kalau disebut 90% berhasil, pada hal bisa disebut 100% berhasil kerena semua yg ikut tdk akan hamil bukan?
Jadi pergunakan ilmu penghetahuan, cukup simpel2 saja, lalu telusuri kebenarannya utk setiap kasus.
Semoga bermanfaat,
Salam,
Yth dr. Donny,
Saat ini di internet banyak bermunculan informasi-informasi kesehatan. Namun, di antara sekian banyak website kesehatan yang memberi info kesehatan, website yang mana yang info kesehatannya dapat benar-benar diandalkan? Maksud saya, yang isinya betul2 dapat dipertanggungjawabkan karena telah diuji atau memang diasuh oleh dokter-dokter tertentu.
Mohon informasinya.
Terima kasih.
salam,
ellen
-- We care human as human not as sickness object –
"Absolutely Drug less Health Care solution Organization"
Posted by: "Dr.(Naturopathy) Ir. Donny Hosea MBA. PhD. Acs" <puyuh23@indo.net.id>
| Reply via web post | • | Reply to sender | • | Reply to group | • | Start a New Topic | • | Messages in this topic (2) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar