dear boedy,
Sejak usia 4 tahun anak boleh diajarkan berpuasa, tapi latihan berpuasa
ini sebaiknya hanya berpuasa setelah makan pagi sampai tengah hari,
karena anak balita tengah berada pada fase pertumbuhan. Banyak organ
tubuh yang belum berkembang sehingga masih membutuhkan asupan gizi yang
lebih lengkap dan lebih banyak dari orang dewasa. Selain itu, cara kerja
enzim-enzim dalam usus anak pun berbeda dari orang dewasa. Pada orang
dewasa, puasa berguna untuk membersihkan perut dan mengistirahatkan
usus. Sedangkan pada anak, usus justru harus bekerja terus untuk
mengaktifkan enzim-enzim yang membantu pertumbuhan.Itulah sebabnya, pada
anak-anak, yang penting adalah makan sedikit-sedikit tapi sering,
termasuk juga minumnya harus sering karena kebutuhan cairannya banyak.
Walaupun demikian, pada anak balita yang belum bisa berpuasa, anak dapat
dibangunkan untuk melakukan sahur bersama. Tujuan utamanya bukan agar
anak berpuasa di esok harinya. Tapi, dengan ikut sahur, anak menjadi
tahu kalau keluarganya sedang menjalankan ibadah puasa.
Di usia sekolah, barulah waktu berpuasa diperpanjang secara bertahap
hingga magrib. Namun, segera hentikan jika ia tampak sakit atau lemas.
Orang tua agar bersikap bijak dan peka melihat kebutuhan anak. Jika
terlihat lesu bahkan dehidrasi (kekurangan cairan), izinkan atau
anjurkan anak berbuka puasa. Apabila anak menolak berbuka, berikan
pengertian bahwa sekarang berpuasa sebagai latihan saja setelah itu bisa
berpuasa lagi. Oleh sebab itu, ketika anak telah berhasil berpuasa
hingga waktu tertentu, hargai usaha mereka dengan memberikan pujian atau
pelukan.
Agar kondisi tubuh anak tetap prima selama berpuasa, orang tua harus
memperhatikan pola makan anak dan sebaiknya memenuhi kriteria berikut :
Menu makanan berbuka dan sahur untuk anak sama dengan orang dewasa.
Saat berbuka, beri makanan yang mengandung gula, karena gula mudah
diserap menjadi sumber energi. Contohnya, teh manis hangat dan kue-kue
manis. Minuman hangat lebih dianjurkan mengingat kondisi lambung yang
sebelumnya kosong.
Oleh karena gula bersifat mudah diserap, maka energi yang dihasilkan
juga memiliki waktu yang relatif singkat. Pada malam hari, ada baiknya
anak makan lagi sebelum tidur atau pada saat-saat senggang di waktu
malam.
Untuk sahur, perbanyaklah makanan dari jenis protein dan lemak seperti
daging, nasi, telur, ikan, dan lainnya. Makin besar lemak dan protein
yang dikonsumsi saat sahur, otomatis cadangan energi yang dimiliki si
buah hati juga lebih besar. Meski juga harus diingat, si kecil tak boleh
makan sampai kekenyangan, karena dampaknya pun kurang baik. Lambungnya
penuh dan perutnya terasa tak enak.
Jenis makanan tambahan seperti vitamin atau susu juga tetap perlu
diberikan. Jangan memberi makanan dan minuman yang merangsang selama
berbuka puasa, karena akan mengganggu kerja lambung, misalnya makanan
asam, bersantan, pedas.
Perbanyak konsumsi serat karena akan membantu melancarkan buang air
besar
semoga bermanfaat and terima kasih,,..
cheers,
irma
On Tue, 2008-09-23 at 03:18 +0700, Boedy Rahardjo ? wrote:
> Dear All,
>
> Anak saya laki-laki umur 5th+2bln berat 27kg ( posturnya cukup tinggi
> dan
> gemuk dibanding teman seusianya) , Alhamdulillah tahun ini mau
> menjalankan
> ibadah puasa walaupun dari pihak orang tua belum memaksakannya dan
> sampai
> hari ini (hari ke 22) belum pernah bocor. Kalau saya perhatikan
> aktifitas
> selama puasa tetap lincah dan jarang mengeluh karena puasa. pokoknya
> seperti orang tidak puasa lah.
>
> Yang saya kwatirkan adalah berat badannya lumayan turun secara
> siknifikan,
> sampai hari ke 20 saja sudah turun sekitar 3kg, dari 27 ke 24kg.
> Padahal kan
> anak seusian 5th perlu asupan gizi yang baik untuk perkembangannya.
>
> Kira-kira bijaksana ngak membiarkan anak seusiah tsb berpuasa sebulan
> penuh.
>
> Terimakasih
>
>
>
>
>
------------------------------------
[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
mailto:dokter_umum-digest@yahoogroups.com
mailto:dokter_umum-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
dokter_umum-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar