Senin, 08/03/2010 08:01 WIB
Mengertak Gigi Saat Tidur Pertanda Stres di Siang Hari
Vera Farah Bararah : detikHealth
detikcom - Dusseldorf, Tanpa disadari beberapa orang kadang memiliki kebiasaan mengertak giginya saat sedang tidur di malam hari. Ternyata kebiasaan mengertak gigi saat tidur diakibatkan faktor stres yang melanda orang tersebut di siang harinya.
Sebuah penelitian baru di Jerman menunjukkan bahwa orang yang suka mengertakkan giginya pada malam hari tampaknya cenderung disebabkan orang tersebut mengalami stress.
Faktor lain yang turut mempengaruh adalah sebagai kemungkinan untuk pelarian dalam mengatasi beberapa hal yang dianggapnya sulit.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Maria Giraki dari Heinrich-Heine-
Kebiasaan suka mengertak gigi dapat menyebabkan gigi menjadi kasar saat digunakan, gigi menjadi renggang, mengalami sensitifitas yang tinggi, pertumbuhan yang abnormal serta mengalami rasa sakit pada otot-otot yang bertanggung jawab untuk mengunyah.
"Meskipun belum sepenuhnya terbukti, tapi faktor stres diduga telah terlibat dalam kebiasaan ini. Kami bertujuan untuk menyelidiki apakah faktor stres bisa sangat mempengaruhi atau terkait jelas dengan gejala Sleep Bruxism," ujar Giraki, seperti dikutip dari HealthDay, Senin (8/3/2010).
Peneliti mengukur kertakan gigi di malam hari pada semua partisipan dengan menempatan piring tipis dalam mulut setiap partisipan. Dalam penelitian ini tidak ada rentang usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan tertentu. Tapi didapatkan partisipan yang mengalami kebiasaan ini setiap hari dilaporkan karena mengalami stres setiap harinya baik akibat kerjaan atau tidak.
"Hasil penelitian kami mendukung asumsi yang ada bahwa orang-orang yang mengertakkan gigi saat malam hari diakibatkan karena tidak mampu menghadapi stres yang dialaminya dengan cara yang sesuai. Mereka umumnya lebih memilih strategi untuk melarikan diri dan menghindari masalah yang ada," ungkap Giraki.
Karena itu salah satu cara untuk menghilangkan kebiasaan mengertak gigi saat malam hari adalah dengan memandang stres sebagai hal yang positif. Selain itu cobalah untuk menghindari faktor-faktor pemicu stres setiap harinya.
Kind regards,
Lia Brasali-Ariefano, Dr
We want to create hope for the person ... we must give hope, always hope (Mother Teresa)
Sent from my whitTulipeBerry®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar