Dear friends...
Barusan saya terima e-mail ini...
Mohon penjelasan apakah berita itu benar adanya?
Terus kalo memang berita ini benar lalu bagaimana pencegahan dan penanggulangannya?
Apakah himbauan untuk meminum obat cacing setiap 6 bulan sekali dapat 'MEMBERSIHKAN' tubuh kita dari siklus hidup cacing, maksud saya paling tidak untuk beberapa hari ke depan...karena ada suami temen saya yang kadang mengalami serangan kejang2 gitu...
Thanks 4 your time...
Cacing di otak Berasal dari Makanan Mentah
Kamis, 07/07/2011 13:14 WIB
Sering Epilepsi, Ternyata Ada Cacing 23 Cm di Otaknya
AN Uyung Pramudiarja detikHealth
http://us.health.detik.com/read/2011/07/07/131459/1676585/763/sering-epilepsi-ternyata-ada-cacing-23-cm-di-otaknya?ld991106763
Cacing 23 cm (dok: whatsonningbo)
Nanjing, China, Infeksi cacing parasit tidak hanya terjadi di saluran pencernaan. Baru-baru ini dokter di China berhasil mengeluarkan cacing pita sepanjang 23 cm dari otak seorang pasien yang mengeluh sering kejang padahal tidak punya riwayat epilepsi.
Pasien berjenis kelamin perempuan yang tidak disebutkan namanya itu pertama kali mengalami kejang pada Desember 2010. Hasil tes darah menunjukkan adanya infeksi, namun belum diketahui pasti di mana letaknya sehingga tidak segera ditindaklanjuti.
Setengah tahun kemudian, serangan epilepsi kembali terjadi dan kali ini hasil CT Scan menunjukkan adanya spot tidak dikenal di otak si pasien yang berasal dari Jiangsu, China timur. Tim dokter segera melakukan operasi untuk mengidentifikasi spot yang diduga memicu kejang tersebut.
Seperti dilaporkan Yangtze Evening Post, tim dokter menemukan granuloma yakni sejenis radang di otak yang dapat memicu serangan epilepsi. Setelah diotak-atik lebih dalam, dokter akhirnya menemukan penyebab yang sesungguhnya dari kejang maupun granuloma di otak pasien.
Penyebabnya tak lain adalah seekor cacing, yang ketika diukur panjangnya mencapai 23 cm. Dikutip dari Chinadaily, Kamis (7/7/2011), cacing yang tinggal dan menyerap nutrisi di otak itu dipastikan termasuk jenis cacing pita yang biasa ada di saluran pencernaan.
Para ahli menduga, cacing tersebut berasal dari makanan yang dikonsumsi pasien. Telur cacing pita bisa masuk ke dalam tubuh melalui makanan mentah dan akan menetas di saluran pencernaan, namun dalam beberapa kasus bisa menembus lapisan usus lalu menjelajah ke bagian tubuh yang lain.
Meski menghebohkan para dokter di China, cacing yang hidup di otak sebenarnya sering ditemukan khususnya di Amerika Serikat. Seperti diberitakan detikHealth sebelumnya, lebih dari 20 persen ahli saraf di California mengoperasi pasien untuk mengeluarkan cacing dari otaknya.
(up/ir)
VIVAnews Sejoli dari Victorian, Australia dijangkiti oleh cacing bergigi yang menggerogoti tubuh mereka dari dalam. Cacing-cacing ini masuk ke tubuh dua orang ini melalui ikan yang mereka konsumsi.
Dilansir dari laman Herald Sun, Selasa, 5 Juli 2011, sepasang suami-istri ini memakan ikan yang mereka pancing ketika berkemah di tepian sungai Calder, Australia Barat. Menurut Jurnal Medis Australia, ikan tersebut mengandung larva cacing gnathostomiasis.
Kasus ini adalah yang pertama kalinya terjadi di Australia. Korban, 52 dan 50 tahun, mengaku menggoreng ikan yang mereka dapat sebelum dimakan, entah kenapa cacing masih dapat hidup.
Ahli penyakit menular dari Rumah Sakit Alfred di Melbourne, Andrew Fuller, mengatakan cacing tersebut berukuran 1-3 mm dan memiliki gigi kecil yang tajam. Cacing sekecil ini, ujar Fuller, dapat menjelajah ke seluruh bagian tubuh manusia.
"Mereka bergerak di bawah kulit, menyebabkan gatal yang membuatmu sakit. Mereka sulit dideteksi," ujar Fuller.
Mereka yang terjangkit akan menderita sakit pada otot, demam, muntah-muntah, dan kulit mereka terlihat seperti kulit jeruk. Cacing ini dapat bertahan di tubuh manusia selama 15 tahun. Mereka dapat berjalan hingga ke otak, mata, dan sistem syaraf.
Cacing ini biasanya berada di dalam tubuh ikan air tawar, ular, katak, babi dan ayam yang dimakan mentah maupun dimasak tidak matang. Cacing ini banyak terdapat di Asia Tenggara dan Jepang
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Senin, 21/12/2009 18:00 WIB
Cacing Pita yang Memakan Otak Manusia
http://us.detikhealth.com/read/2009/12/21/180045/1263866/766/cacing-pita-yang-memakan-otak-manusia
Nurul Ulfah - detikHealth
North Caroline, Hilang keseimbangan, pusing-pusing, sulit menelan dan tubuh mati rasa sering didiagnosa sebagai gejala tumor otak. Tapi bisa jadi itu bukan tumor otak melainkan gejala cysticercosis. Penyebabnya adalah cacing pita yang menggerogoti dan memakan otak manusia.
Gejala awal yang dikeluhkan pasien itu memang mirip dengan gejala tumor otak ataupenyakit stroke. Bahkan ketika dilakukan scan MRI, pertumbuhan tidak normal di otak terlihat seperti pertumbuhan tumor.
Namun ketika Dr Peter Nakaji, ahli bedah dari the Barrow Neurological Institute mengoperasi seorang pasiennya dengan kelainan tersebut, ia kaget karena menemukan sesuatu yang aneh pada otak pasiennya.
"Sebagai dokter bedah saya banyak menemukan hal-hal buruk dan aneh, termasuk ketika saya menemukan cacing parasit hidup yang sedang menggerogoti otak pasien. Cacing itu bisa menyebabkan kemunduran otak dengan sangat cepat," ujar Nakaji seperti dikutip dari Livescience, Senin (21/12/2009).
Cacing parasit yang masuk ke dalam otak itu adalah cacing Taenia solium yang hidup pada jaringan hewan babi. "Seseorang yang terinfeksi cacing pita ini bukan berarti jorok, tapi mungkin saja berasal dari makanan yang mengandung parasit cacing tersebut," kata Nakaji.
Kasus cacing parasit pada otak manusia ini semakin meningkat di Amerika. Lebih dari 20 persen ahli saraf di California pernah mendapatkan kasus ini. Cacing parasit yang dikenal dengan cysticercosis ini berasal dari usus babi dan bisa masuk dalam tubuh manusia serta berkembang di organ usus atau otak.
Jika seseorang makan larva cacing yang terdapat dalam daging, maka larva itu akan berujung di usus dan berkembang seperti alien. Seekor cacing bisa menghasilkan 50.000 telur setiap harinya. Tapi jika daging itu tercemar oleh telur dari kotoran babi dan dimasak deengan panas yang tidak sempurna, maka itulah yang memicu tumbuhnya cacing di otak.
"Berbeda dengan larva, telur cacing lebih mungkin untuk melewati aliran darah. Dari sana, telur bisa menjalar ke seluruh bagian tubuh, termasuk otot, permukaan bawah kulit dan otak," Raymond Kuhn, Professor biologi dan ahli parasit dari Wake Forest University, Winston-Salem, North Caroline.
Menurut Kuhn, cysticercosis adalah masalah besar di beberapa negara Amerika Latin dan Meksiko karena kebiasaan orang di sana yang mengonsumsi daging babi setengah matang. Penyakit ini bisa menular jika orang yang terinfeksi punya kebiasaan buruk seperti jarang mencuci tangan.
"Telur-telur cacing Taenia solium itu bisa bertahan hidup di formaldehid, bahan yang keras dan berbahaya sekalipun. Bayangkan jika ia hidup di jaringan yang tidak berbahaya seperti organ tubuh manusia. Jika dibiarkan terus, ia bisa menghabisi organ-organ penting dalam tubuh manusia," ujar Kuhn.
Untuk beberapa kasus, operasi pengangkatan cacing dalam tubuh tidak diperlukan karena cukup dengan obat, cacing tersebut bisa mati. Namun jika cacing tersebut sudah memasuki daerah percabangan pada otak, maka tidak ada lagi langkah yang bisa menyelamatkan pasien selain operasi pengangkatan cacing karena jika dibiarkan risiko kematian pun bisa menghampiri.
(fah/ir)
::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
From Herald Sun:
Horror as tiny worms with teeth attack Victorian couple
http://www.heraldsun.com.au/news/more-news/horror-as-tiny-worms-attack-victorian-couple/story-fn7x8me2-1226087494573
· Lucie van den Berg
· From:Herald Sun
· July 05, 2011 12:00AM
The gnathostomiasis worm. HWT Image Library
A VICTORIAN couple endured a health nightmare after tiny worms with teeth began eating through their bodies.
It is the first time humans have been infected by the parasite in Australia.
It is believed the couple became ill after eating a fish they caught on a WA camping holiday.
Alfred hospital infectious disease physician Andrew Fuller said that when the couple ate the fish, believed to be a black bream, they also ingested the gnathostomiasis larvae.
"The worms are 1-3mm long and have got these sharp little teeth and they can go anywhere they like in the body," Dr Fuller said.
The worm works its way around the human body until it dies or is killed by the immune system.
"They move under the skin and cause itchy lumps that can make you feel sick - and it can be very hard to diagnose."
The infected couple suffered muscle pain, fevers, vomiting and their skin began to look like orange peel.
They were given antibiotics and have recovered.
The worms can stay in a human for 15 years, leaving people chronically ill.
They can make their way into the brain, other organs and the spinal cord.
"They eat your tissues," Dr Fuller said.
He had treated 28 people with the condition, who all contracted it overseas.
Neither of the latest patients had been overseas.
Dr Fuller sent samples of their blood to Bangkok.
The fish was caught in the Calder River, north of Derby, and the incident was reported in The Australian Medical Journal.
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Tidak ada komentar:
Posting Komentar