Pak Didit,
Membersihkan mata dengan air steril memang langkah yang baik untuk
kelilipan ringan. Jika iritasi tidak berkurang, kemungkinan ada benda
asing yang masih ada, baik tersembenyi oleh kelopak mata (konjungtiva),
atau di bagian kornea. Minta bantuan orang lain yang cukup teliti untuk
menemukannya. Dan seperti yang disarankan sebelumnya, bisa menggunakan
cotton bud yang sudah diolesi dengan salep antibiotik untuk mata guna
mengambil benda asing, misalnya pasir.
Jika rasa mengganjal masih ada dan tidak ditemukan benda asing, coba
diperiksakan ke klinik mata, siapa tahu ada benda memasuki kornea, dan
ini berbahaya. Ataupun sekadar meninggalkan sensasi benda asing saja,
sisa-sisa reaksi peradangan, namun untuk dipastikan, tetap sebaiknya
diperiksakan.
Menggunakan helm dengan penutup cukup membantu untuk perjalanan bermotor
jarak pendek, tapi untuk jarak panjang dan kecepatan tinggi, insidensi
kelilipan meski dengan helm ini biasanya bisa saja terjadi. Apalagi jika
melintasi daerah berdebu, atau hutan. Coba gunakan "google" Pak,
kacamata untuk berkendara sepeda motor, seperti yang sering digunakan
saat paralayang atau bermain ski, tapi saya kurang tahu di mana bisa
menyediakan ini. Dengan "google", mata akan cukup terlindungi saat
berkenara motor.
Diperiksa oleh dokter itu perlu, apalagi jika kita tidak bisa menemukan
benda asing yang menyebabkan gangguan dan rasa mengganjal.
Pada anak-anak prinsipnya sama, namun kita meski hati-hati agar tidak
melukai kornea mata, jika terluka dan meninggalkan parut maka bisa
mengganggu lapang pandang anak seumur hidupnya. Bayi yang belum bisa
berkomunikasi dengan baik rasanya akan sulit mengatakan jika ada yang
mengganjal di matanya, orang tua mungkin bisa menemukan sebab tangisan
bayi mereka karena ada sesuatu di mata. Anak-anak sebaiknya ditangani
oleh ahlinya, dengan sedikit anastesi tetes mungkin akan menenangkan
mereka saat hendak diambil benda asing di mata mereka.
On 22/07/2011 9:15, Didit Agus I wrote:
> Yang jadi pertanyaan saya:
> 1. Sudah benarkan pertolongan pertama yang saya lakukan buat kasus
> kelilipan?
> 2. Bagaimana langkah aman tidak kelilipan?
> 3. Bagaimana baiknya, jika sampai saat ini (hampir dua hari) masih terasa
> mengganjal (belum sempat ke dokter, apa perlu ya) ?
> 4. Dan bagaimana jika kasus ini terjadi pada balita atau anak-anak?
--
Regards,
Cahya Legawa
[Non-text portions of this message have been removed]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar