Google
 

26 April 2012

Re: [Dokter Umum] Digigit kucing

 

Hello,
Terima kasih, memang yg saya maksudkan tentu sdh sesuai prosedur utk
sampai ke diagnosa n perlu obat TB.
Hanya saja karena ini kasus anak saya dg dokter ahli paru, yg kemudian
atas anjuran bersama istri saya diteruskan obat TB sampai 3 kali, n
hasil rotgent tdk pernah baik, akirnya saya stop n ternyata bukan TB
sebenarnya yg terjadi, tetapi faktor lainya, anaknya kembali normal.
Sorry ini hanya contoh, tdk perlu diambil hati masalahnya, karena
mencontohkan mobil batuk2 jadi perlu pembanding dg manusia yg batuk2 yg
ternyata perlu dilihat secara keseluruhan si manusianya berserta
lingkunganya (mencari lebih dalam faktor2 pencetus n penyebab nya),
Salam

On 4/26/2012 6:40 PM, Zulfahmi Zulfa wrote:
> Maaf, sebelumnya, saya ingin menambahkan dan mungkin sedikit membetulkan tulisan dari bapak Moderator..
>
> Ditulisan dibawah bapak mengatakan "Manusia kalau mulai terbatuk2, maka perlu mencari lebih dalam faktor2 pencetusnya,
> jangan karena proseduralnya lalu menunjukan seolah ada kuman TBC lalu
> harus dipaksakan ybs makan obat TB,
> walau hasilnya tubuh ybs bertambah lemah, n si batuk tetap konsisten,
> jadi batuk tdk harus TB"
> Saya tidak menyalahkan bapak, tidak mungkin bapak tidak tahu hal ini, tapi mungkin bapak lupa, jadi saya menambahkan saja..
> Begini, tidak bisa dx TB itu ditegakkan tanpa adanya pemeriksaan penunjang semisal Foto rx dan pemeriksaan lab
> Jadi tulisan bapak diatas agak kurang benar, "prosedural menunjukkan seolah ada kuman TBC lalu harus dipaksakan ybs makan obat TB"
> Batuk memang tidak harus TB, jika ada dokter yang cuma dari gejala klinis dan langsung tanpa menganjurkan pemeriksaan
> lebih lanjut dan langsung memberi obat TB, itu yang salah.. saya tekankan, "dokternya yang salah, bukan SOP/prosedural nya pak"
>
> Maaf pak, saya hanya menambahkan bapak, sebelum org lain mungkin menyalahkan atas tulisan anda
>
> Kalau komentar saya, SOP harus terus dilakuakn walaupun ada yg berakibat kematian, Karena SOP lebih banyak memberi manfaat dari pada mudharat.
> seperti yang dikatakan dr.andi "Bayangkan jika tidak ada standard dalam melakukan sesuatu. Akan jadi suatu yang carut marut dan irelevan di indonesia ini."
> saya sangat setuju dengan beliau. SOP tidak sembarangan dibuat, SOP dibuat juga oleh orang2 yang sangat pintar,
> Jadi kalau saya, haram hukumnya jika mengindahkan SOP.. sungguh berbahaya..
>
> Maaf aas kelancangan saya,
> terimakasih
>
> dr.fami
>
>
>
>
> ________________________________
> From: Dr.(Naturopathy) Ir. Donny Hosea MBA. PhD<puyuh23@indo.net.id>
> To: dokter_umum@yahoogroups.com
> Sent: Thursday, April 26, 2012 4:25 PM
> Subject: Re: [Dokter Umum] Digigit kucing
>
>
>
> Hello dr. andi,
> Baiklah silahkan anda menyimak pada home dokter_umum terdapat kalimat:
> ==============================
> Description
> milis ini merupakan ajang konsultasi kesehatan umum
> dimana setiap miliser mempunyai "hak yang sama" dalam memberi dan
> menerima informasi dari miliser yang lain
> terutama dalam bidang kesehatan umum
>
> arsip milis sekaligus blog milis ini : http://dokter-umum.blogspot.com/
>
> mirror arsip : http://www.mail-archive.com/dokter_umum@yahoogroups.com/
>
> Forum Kesehatan Medisiana : www.medisiana.com
> ==============================
> Dg demikian pengkotakan bahwa jawaban oleh dokter saja yg boleh adalah
> tdk sesuai dg maksud n tujuan diadakanya milis ini.
>
> Bila anda memutuskan utk menggunakan lumpur sebagai obat luka, maka
> silahkan saja,
> tetapi perlu saya sampaikan bahwa lumpur dg kandungan belerang n trace
> mineral,
> serta ganggang tertentu, memang ternyata bisa membantu menyembuhkan luka
> terutama borok,
> karena kandungan mineral n reaksi bahan2 yg ada, serta kemampuan anti
> bacteria dari ganggang2 tersebut n bahan kimia yg ada.
> Lumpur pun dijual dlm rangka kosmetika utk dipakai sebagi lulur baik utk
> detoksifikasi maupun membantu sirkulasi.
> Jadi memang benar bahwa ilmu sangat berkembang dg sangat cepat.
>
> perlu disadari bahwa, Saya bukan tdk mau mengikuti SOP (tdk pernah saya
> katakan demikian yg saya katakan adalah bila sop menghasilkan kematian
> lalu kenapa mesti ikuti sop tersebut? setalah ada pernyataan sop),
> saya dlm hal ini "tdk" membicarakan SOpnya yg saya bicarakan adalah
> prinsip dasar atau logika pemikiran terhadap persoalan yg diangkat.
> 10 tahun milis ini berada, setiap tahun ada saja org2 yg seperti anda
> ingin mengubah mukadimah milis yg menerima semua pendapat n membawanya
> kedalam kancah ilmu kedokteran baku yg diyakininya, pada hal jelas bahwa
> ilmu health care bukan monopoly, tetapi begitu berkembang, n patut
> dipelajari lebih lengkap dibanding sekedar mengikuti prosedur.
> Human is human, sangat beda dg mesin.
> Saya contohkan
> Kalau mesin mulai terbatuk2, maka merupakan gejala bahwa pembakaran
> kurang sempurna, sehingga montir akan mencari pada urusan pengapian bisa
> busi, n distributornya,
> system transmisi bahan bakarnya atau
> system pengapian alias timingnya yg harus di sesuaikan agar diperoleh
> waktu bakar n waktu pendistribusian agar terjadi pembakaran dg baik n
> saling membantu setiap cylindernya.
>
> Manusia kalau mulai terbatuk2, maka perlu mencari lebih dalam faktor2
> pencetusnya,
> jangan karena proseduralnya lalu menunjukan seolah ada kuman TBC lalu
> harus dipaksakan ybs makan obat TB,
> walau hasilnya tubuh ybs bertambah lemah, n si batuk tetap konsisten,
> jadi batuk tdk harus TB.
> Demikian juga hasil ops usus buntu dg sebagaian bekas jahitan menjadi
> borok menahun lalu sampai pada prosedur yg menganalisa n memutuskan
> diagnosa sebagai TB usus oleh sekian banyaknya dokter dg pendapat yg
> sama, pada hal case sebenarnya adalah tertinggalnya kasa pada bagian
> bekas ops yg membusuk dimana ybs sembuh hanya dlm 1minggu setelah casa
> tersebut dikeluarkan.
>
> Utk itulah dimilis ini kita bicarakan, n utk itulah jawaban saya tdk
> mengacu pada prosedure tetapi mengacu pada logika pemikiran.
>
> mengenai alkohol h2o2 dan betadine, kenapa tdk sekalian rivanol?
> Bila demikian apakah sop masih bisa dipertahankan utk case ini, dimana
> semuanya yg disebutkan sebagai antis septik sdh tdk digunakan?
>
> Perlu saya sampaikan disini, bahwa:
> Cukup banyak dokter yg sangat membantu tanpa pamrih di milis ini
> dg meluangkan waktu mereka selama hampir 10 tahun utk menjawab berbagai
> pertanyaan yg disampaikan,
> n tdk jarang yg saya minta maaf karena tdk dipostkan jawabanya karena
> hanya berpatokan pada sakit apa obatnya apa,
> n bahkan menganjurkan obat2 dlm daftar G yg pasti diketahui membutuhkan
> pengawasan yg cukup ketat dlm penggunaanya.
>
> Disini kita mencoba utk membuka cakrawala pola pikir anggota utk kembali
> ke basic, natural, bukan mendidik anggota utk mendapatkan sakit n obat
> saja sesuai prosedur.
>
> Jadi terima kasih sepenuhnya dari lubuk hati saya yg paling dalam bagi
> para dokter yg membantu kami,
> sehingga milis ini bisa berdiri sampai saat ini 10 tahun,
> walau setiap tahun ada saja pelecehan terjadi.
>
> Seperti yg disampaikan dlm [Dokter Umum] File - PERATURAN MILIS DOKTER UMUM
>
> Bersama teman2:
>
> Salam,
> moderator DOKTER UMUM
> dr. I Made Cock Wirawan, S.Ked
> dr. Dani Iswara, S.Ked
> Dr. (Naturopathy) Ir.Donny Hosea MBA. PhD
>
> On 4/26/2012 1:38 PM, Andi Ark wrote:
>> Barusan saya baca artikel juga, mengenai alkohol h2o2 dan betadine. Menurut penelitian dan who sudah membenarkan bahwa memang dengan air yang mengalir saja.
>> Dan untuk bapak doktor(bukan dokter loh ya) donny yang terhormat. Saya pun tidak akan menanggapi email ini jika bukan membaca jawaban bapak atas email dr. Cholid sebelumnya. Kalau memang sop tidak mau bapak ikuti kenapa bapak harus ikut cuci pake air. Sekalian aja pake tanah sama lumpur,
>>
>> Satu yang bisa saya pesankan. Hati2 dengan jawaban dr orang2 di group ini. Kita tidak dapat ketahui benar tidak nya yang menjawab adalah seorang dokter. Banyak orng yang awam yang sok pintar dan sok tahu menjawab pertanyaan- pertanyaan di group ini. Saya berpesan untuk. Tetap membawa suatu masalah kesehatan dan menginsultasikannya dengan seorang dokter yang sudah di akui oleh negara dan mengikuti standard operasional prosedur dalam mengobati suatu penyakit.
>>
>> Bayangkan jika tidak ada standard dalam melakukan sesuatu. Akan jadi suatu yang carut marut dan irelevan di indonesia ini.
>> Salam,
>>
>> dr. Andi
>>
>> Sent from my iPad
>>
>> On 25 Apr 2012, at 20:07, "Dr.(Naturopathy) Ir. Donny Hosea MBA. PhD"<puyuh23@indo.net.id> wrote:
>>
>>> Betul sekali,
>>> bahkan rivanol dlm plester ber antiseptik dihilangkan n diganti dg
>>> plester steril biasa tanpa bahan apapun, atau bebrapa menggunakan silver
>>> antiseptik.
>>> Salam,
>>>
>>>
>>> On 4/25/2012 7:44 PM, dokterMade wrote:
>>>> Saya baca baca artikel di luar negeri bahkan iodine pun sekarang udah
>>>> nggak dipake lagi, cukup bersihkan luka dengan sabun pada air yang
>>>> mengalir, kalau perlu dijahit silakan dijahit lalu terakhir diolesi salep
>>>> antibiotika.
>>>>
>>>> On Wed, 25 Apr 2012 18:39:59 +0800, Rizky M<rizkydr@primbonbb.com> wrote:
>>>>
>>>>> Di UGD tempat sy bekerja, H202 sudah jarang (bahkan tidak) dipakai
>>>>> lagi untuk pencucian luka krn akan menghambat penyembuhan dan merusak
>>>>> sel2 baru..
>>>>> Sent from AndroBerry
>>>>>
>>>>> -----Original Message-----
>>>>> From: Andi Ark<andi_ark@yahoo.com>
>>>>> Sender: dokter_umum@yahoogroups.com
>>>>> Date: Sat, 21 Apr 2012 16:37:04
>>>>> To: dokter_umum@yahoogroups.com<dokter_umum@yahoogroups.com>
>>>>> Reply-To: dokter_umum@yahoogroups.com
>>>>> Subject: Re: [Dokter Umum] Digigit kucing
>>>>>
>>>>> Sepengalaman saya di ugd, tidak pernah ada yang namanya luka di
>>>>> bersihkan dengan alkohol. Karena sifat alkohol yang merusak jaringan
>>>>> maka tidak di pakai sebagai Hanya dengan povidine iodine atau betadin,
>>>>> kalaupun ada kandungan alkohol di dalamnya maka hanya sebagai pelarut
>>>>> saja dan bukan bahan utama.
>>>>> Dan untuk kasus alkohol 90%, sepengatahuan saya menurut literatur yg
>>>>> saya baca saat saya masih sekolah. Dr bidang mikrobiologi sendiri
>>>>> alkohol 70%lah yang afinitas daya bunuh kuman nya paling tinggi, bukan
>>>>> 90 %.
>>>>> Dan pengalaman waktu d ugd juga, pasien yg kena luka gigitan, yg
>>>>> sifatnya dalam, malah kami lakukan cross incisision dan di cuci dengan
>>>>> H2O2 lalu di bilas dengan NaCl dan jika luas luka kecil dan tidak ada
>>>>> perdarahan aktif. Tidak dilakukan penjahitan untuk menutup luka.
>>>>> Mengenai SOP, SOP itu sendiri pasti tidak asal di buat, hal itu pasti
>>>>> dari pelbagai sumber referensi dan penelitian. Yang memang akurat dan di
>>>>> akui dunia international. Dan bukan berlindung dalam payung SOP ataupun
>>>>> organisasi jika stelah di obati dengan suatu standard. Tp hasil yg di
>>>>> inginkan tidak kunjung di capai.
>>>>> Kita harus ingat tubuh manusia itu sangat amat kompleks. 1 diantara
>>>>> 10000000 pasti ada variasi, dimana pengobatan tidak selalu membuahkan
>>>>> hasil yang di inginkan, semisal alergi obat oral, dokter sudah
>>>>> menanyakan dan pasien tidak tahu ada alergi sebelumnya. Maka hal ini
>>>>> bukan suatu kelalaian dari dokter. Akan tetapi variasi yang ada.
>>>>> Salam
>>>>>
>>>>> Sent from my iPad
>>>>>
>>>>> On 21 Apr 2012, at 14:58, "Dr.(Naturopathy) Ir. Donny Hosea MBA. PhD"
>>>>> <puyuh23@indo.net.id> wrote:
>>>>>
>>>>>> Hello,
>>>>>> Saya pikir anda tdk menyimak yg saya tulis dg saksama, baik n benar,
>>>>>> SOP tdk harus 100% benar, cukup banyak SOP yg justru membuat jiwa
>>>>>> manusia meninggalkan raganya.
>>>>>> Dalam hal ini biar meninggal, tetapi karena sdh sesuai SOP lalu
>>>>>> dibenarkan sesuai organisasi?
>>>>>> SOP hanya patokan, utk itu saya memberikan penjabaran prinsip secara
>>>>>> sederhana; dlm hal ini ada 3 sisi yg dilihat
>>>>>> Yg anda sampaikan sebagai SOP sdh dilakukan oleh ybs, lalu kenapa ada
>>>>>> infeksi juga (suhu tubuh meningkat)? artinya ada yg salah juga bukan?
>>>>>> Saya tdk pernah menulis antibiotik utk menurunkan panas.
>>>>>> Swing nyeri alkohol belum pernah sampai menimbulkan coma (tdk tercatat),
>>>>>> jadi masih bisa digunakan dg kendala melihat bersarnya luka n ketahanan
>>>>>> ybs (dlm hal ini menilik dari cara ybs menangani luka, yg masih gampang
>>>>>> dicuci, masih gampang diberi revanol.
>>>>>> Juga yodium tincture masih berbahan pelarut alkohol n dlm tulisan saya
>>>>>> ada catatan: "nah kalau ybs tahan terhadap alkohol" )
>>>>>> Jadi menghafalkan SOP bukan cara,
>>>>>> yg benar adalah mengetahui prinsip2 dasar n cara kerjanya, itulah yg
>>>>>> saya sampaikan dlm jawaban saya
>>>>>> Salam,
>>>>>>
>>>>>> On 4/20/2012 6:58 PM, Cholid Yamani wrote:
>>>>>>> Maaf sebelumnya.
>>>>>>> Menurut cara penanganan medis yang saya ketahui, ada beberapa koreksi.
>>>>>>> Mohon di koreksi kembali dengan sejawat dokter yang lain bila saya
>>>>>> salah.
>>>>>>> Penanganan yang tidak benar bukan hanya tidak menyembuhkan pasien,
>>>>>> juga menambah berat perlukaan, menyampingkan keamanan dan kenyamanan
>>>>>> pasien, serta dapat memberikan pendidikan yang kurang benar.
>>>>>>> 1. Orang dewasa digigit "anak kucing". Walau tidak digambarkan jelas
>>>>>> kondisi luka, kemungkinan hanya lecet, tidak sampai robek. cukup
>>>>>> dibersihkan. Bersihkan luka dengan air mengalir dan sabun, digosok. Ini
>>>>>> cara penanganan petama, terutama bila ada resiko rabies. Bila hanya
>>>>>> lecet, tidak perlu tindakan jahit luka. Apalagi perdarahan yang
>>>>>> memerlukan obat penghenti darah.
>>>>>>> 2. Setelah bersih, keringkan luka, kemudian di beri antiseptik
>>>>>> (povidone iodine, mis. Betadine). Bila tidak ada Betadine, boleh beri
>>>>>> Rivanol. Rivanol bisa untuk kompres luka, walau sudah jarang digunakan.
>>>>>> Pemberian Alkohol pada luka justru tidak dianjurkan, apalagi
>>>>>> konsentrasi tinggi. Luka yg diberi alkohol akan memberikan sensasi
>>>>>> nyeri/ perih hebat bagi pasien.
>>>>>>> 3. Bila hanya luka lecet, tidak perlu ditutup kassa verban, hanya
>>>>>> akan memperlambat pengeringan luka. Biarkan terbuka, beri Betadine
>>>>>> sehari 2 kali.
>>>>>>> 4. Luka gigitan binatang, seperti anjing, kucing, kera, kelelawar,
>>>>>> mempunyai resiko terkena rabies. Hewan peliharaan yang tidak di vaksin
>>>>>> rabies, mempunyai resiko menularkan rabies. Apalagi hewan liar, walau
>>>>>> tinggal dilingkungan bersih.
>>>>>>> 5. Tetanus beresiko pada luka yang dalam dan kotor. Kecil
>>>>>> kemungkinannya pada luka lecet.
>>>>>>> 6. Kalo demam, ada kemungkinan luka nya terinfeksi. Segera di
>>>>>> periksakan ke dokter. Bila memang terinfeksi, memerlukan antibiotik.
>>>>>> Antibiotik berfungsi untuk membunuh/ menghambat perkembangan bakteri,
>>>>>> bukan untuk menurunkan panas.
>>>>>>> Semoga bisa membantu. Maaf atas koreksi yang saya berikan.
>>>>>>> Terima kasih,
>>>>>>> dr.Cholid.
>>>>>>>
>>>>>>> ________________________________
>>>>>>> From: Dr.(Naturopathy) Ir. Donny Hosea MBA. PhD<puyuh23@indo.net.id>
>>>>>>> To: dokter_umum@yahoogroups.com
>>>>>>> Sent: Friday, April 20, 2012 3:07 PM
>>>>>>> Subject: Re: [Dokter Umum] Digigit kucing
>>>>>>>
>>>>>>>
>>>>>>>
>>>>>>> Hello,
>>>>>>> Prinsipnya sederhana:
>>>>>>>
>>>>>>> 1. melihat luka yg disebabkan:
>>>>>>> di jait bila dalam, di berikan penghenti darah bila ngucur, di beri
>>>>>>> antiseptik yg sekaligus membuat pembekuan bila ada darahnya, n memkasa
>>>>>>> jaringan agar tdk terbuka.
>>>>>>> 2. Melihat sisi penyebab gigitan:
>>>>>>> Adakah kemungkinan bacteria atau virus dlm badan ybs yg kemeudian
>>>>>> akibat
>>>>>>> gigitan (kena gigi, isi kandungan yg ada disekitar gigi, n
>>>>>> berkolaborasi
>>>>>>> dg luka yg terjadi lalu bisa beredar dlm tubuh yg digigit) nah kalau
>>>>>> yg
>>>>>>> begini biasanya, lalu diberikan serum pencegahan, misalnya rabies
>>>>>>> tetanus dlsbnya.
>>>>>>> 3.Melihat kemungkinan yg akan terjadi dg hasil luka tersebut:
>>>>>>> Maka disini lalu berperan kemungkinan kontaminasi dg sekeliling,
>>>>>>> kemungkinan bahan2 tubuh kurang sehingga terjadi perbaikan jaringan yg
>>>>>>> mungkin lama dstnya.
>>>>>>> Nah dg demikian perlu di perhitungkan kalau2 terjadinya infeksi.
>>>>>>>
>>>>>>> Nah kalau yg mengigit adalah meskipun kucing jalanan tetapi cukup baik
>>>>>>> linghkungan hidupnya, maka no 2 tdk perlu.
>>>>>>> Kalau semua luka tubuh mulai dari digigit semut, terpotong, luka jatuh
>>>>>>> dlsbnya dari ybs tdk pernah lebih dari 3 hari, n sdh mengering (juga
>>>>>>> teragantung dalamnya luka sih), yg artinya sign bahwa bahan2 tubuh
>>>>>> cukup
>>>>>>> baik utk memperbaiki jaringan yg pecah, maka item no 3 tdk diperlukan.
>>>>>>>
>>>>>>> Jadi tinggal item no 1, nah kalau ybs tahan terhadap alkohol (pada
>>>>>>> umumnya tdk diperhatikan lagi, main tancapaza alkohol) maka penggunaan
>>>>>>> alkohol grade tinggi sebaiknya digunakan dibandingkan dg rivanol.
>>>>>>> Jadi mencuci sdh benar, rivanolnya tdk baik, baiknya alkophol 90%, di
>>>>>>> kasi ke luka sambil dibersihkan.
>>>>>>>
>>>>>>> Nah persoalanya muncul demam keesokan harinya, maka item 3 artinya
>>>>>> ada,
>>>>>>> enatah karena luka tdk bersih, atau karena kontaminsai, maka perlu
>>>>>> luka
>>>>>>> diperbaiki dg baik n bila panasnya cukup tingghi ya perlu antibiotik.
>>>>>>>
>>>>>>> OK,
>>>>>>> Salam,
>>>>>>>
>>>>>>> On 4/18/2012 5:50 AM, Didit Agus I wrote:
>>>>>>>> Dear rekans,
>>>>>>>>
>>>>>>>> Senin malam kemarin, rekan saya, awalnya ingin menolong anak kucing
>>>>>>>> yang jatuh dari atap dan diberikan ke induknya. Naasnya, anak kucing
>>>>>>>> liar ini yang dipegang kemudian menggigit jari manisnya, hingga rasa
>>>>>>>> ke tulang katanya.
>>>>>>>>
>>>>>>>> Setelah anak kucing terlepas, dia mencuci tangan bekas gigitan dengan
>>>>>>>> sabun dan revanol.
>>>>>>>>
>>>>>>>> Namun, paginya dia demam tapi tetap masuk kerja dan tidak dirasa.
>>>>>>>>
>>>>>>>> Mohon dibantu bagaimana solusi terbaik bagi rekan saya?
>>>>>>>> Dan apa efek gigitan itu?
>>>>>>>>
>>>>>>>> Terima kasih
>>>>>>>> Ditz
>>>>>>>>
>>>>>>>>
>>>>>>>> ------------------------------------
>>>>>>>>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> ------------------------------------
>
> [ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]Yahoo! Groups Links
>
>
>
>

--
-- We care human as human not as sickness object. --.

"Absolutely Drug less Health Care solution Organization" ...

__._,_.___
Recent Activity:
[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: