Sangat menarik membicarakan SOP. Benarkah SOP adalah (satu-satunya) sumber kebenaran?
Di post yll sy menuliskan bahwa dalam herarki ilmu ada urutan sebagai berikut: epistemologi-ontologi-aksiologi, filsafat ilmu, ilmu, sains, metodologi, metode, guideline, SOP.
Artinya, dengan metode yg berbeda, akan menghasilkan SOP yg berbeda. Apalagi kalau epistemologi yg beda, sangat mungkin menghasilkan filsafat ilmu, ilmu, sains, metodologi, metode, guideline dan SOP yg beda pula.
Yg mana yg benar? Tergantung dari mana kita beranjak berpikir.
Soal SOP, sangat mungkin SOP berbeda antara satu RS dan RS lain padahal metodenya sama. Misal, di RS A, utk infeksi saluran kencing pakai ceftriakson, sementara RS B melarangnya. Yg mana yg benar? Kalau kita pake logika aristotelian, harus salah satu yg benar karena A tidak sama dengan B, maka jika A benar, maka B salah. Ya, begitulah cara berpikir kita, aristotelian!
Padahal jika ditelisik knapa beda, ternyata memang ditemukan pola bakteri yg beda antara RS A dan RS B pada kasus infeksi saluran kencing. Ini kisah nyata, diceritakan saat seminar urologi di jogja minggu lalu. So, semua benar. Kalau anda menggunakan ceftriaxon di RS B, anda salah, padahal di RS A benar.
Nah, saya menghimbau kepada sejawat dokter untuk memberlakukan SOP dengan bijak. Semua guideline dan SOP ada ilmu di belakangnya. Kalau dalam bahasa agama Islam, semua hukum fiqh ada landasan ushul fiqhnya. Ada Basic Sciencenya. (Sy paham sekali bahwa di milis ini DR.Donny banyak berbicara di ranah basic science ini.)
Begitu pula dalam memberlakukan local wisdom. Tidak boleh serta merta dicap sebagai mitos, pameo, non-ilmiah dan oleh karena itu salah. Dulu orang ilmiah menyalahkan orang2 yg mandi di sumber air panas utk menyembuhkan peny gatal. Mitos, syirik, tidak ilmiah. Lama kelamaan orang tahu bahwa air itu mengandung belerang yg bisa digunakan utk menyembuhkan peny gatal. Ya gitulah perkembangan pengetahuan manusia.
Ini tidak berarti bahwa saya melepaskan Evidence Based Medicine. EBM adalah konsekuensi logis dari sains. Namun sy juga tidak bisa acuh terhadap kebenaran yg masih tersimpan di perut bumi dan di kolong langit.
Soal pilihan orang akan mencari kebenaran (utk kesehatan) melalui jalan yg beda2, melalui kedokteran barat, timur, utara atau selatan, adalah hak setiap manusia. Bagi saya sebagai dokter, sy akan menganjurkan pasien kepada metode2 yg saya pahami bahwa itu benar, dan melarang jika itu membahayakan. Tapi semua pilihan kembali ke pasien. Sy tak berhak memaki pasien sy hanya karena piihannya berbeda dgn saya.
Semoga bermanfaat
Alim
______
Powered by Telkomsel BlackBerry®
-----Original Message-----
From: "Dr.(Naturopathy) Ir. Donny Hosea MBA. PhD" <puyuh23@indo.net.id>
Sender: dokter_umum@yahoogroups.com
Date: Thu, 26 Apr 2012 16:25:47
To: <dokter_umum@yahoogroups.com>
Reply-To: dokter_umum@yahoogroups.com
Subject: Re: [Dokter Umum] Digigit kucing
Hello dr. andi,
Baiklah silahkan anda menyimak pada home dokter_umum terdapat kalimat:
==============================
Description
milis ini merupakan ajang konsultasi kesehatan umum
dimana setiap miliser mempunyai "hak yang sama" dalam memberi dan
menerima informasi dari miliser yang lain
terutama dalam bidang kesehatan umum
arsip milis sekaligus blog milis ini : http://dokter-umum.blogspot.com/
mirror arsip : http://www.mail-archive.com/dokter_umum@yahoogroups.com/
Forum Kesehatan Medisiana : www.medisiana.com
==============================
Dg demikian pengkotakan bahwa jawaban oleh dokter saja yg boleh adalah
tdk sesuai dg maksud n tujuan diadakanya milis ini.
Bila anda memutuskan utk menggunakan lumpur sebagai obat luka, maka
silahkan saja,
tetapi perlu saya sampaikan bahwa lumpur dg kandungan belerang n trace
mineral,
serta ganggang tertentu, memang ternyata bisa membantu menyembuhkan luka
terutama borok,
karena kandungan mineral n reaksi bahan2 yg ada, serta kemampuan anti
bacteria dari ganggang2 tersebut n bahan kimia yg ada.
Lumpur pun dijual dlm rangka kosmetika utk dipakai sebagi lulur baik utk
detoksifikasi maupun membantu sirkulasi.
Jadi memang benar bahwa ilmu sangat berkembang dg sangat cepat.
perlu disadari bahwa, Saya bukan tdk mau mengikuti SOP (tdk pernah saya
katakan demikian yg saya katakan adalah bila sop menghasilkan kematian
lalu kenapa mesti ikuti sop tersebut? setalah ada pernyataan sop),
saya dlm hal ini "tdk" membicarakan SOpnya yg saya bicarakan adalah
prinsip dasar atau logika pemikiran terhadap persoalan yg diangkat.
10 tahun milis ini berada, setiap tahun ada saja org2 yg seperti anda
ingin mengubah mukadimah milis yg menerima semua pendapat n membawanya
kedalam kancah ilmu kedokteran baku yg diyakininya, pada hal jelas bahwa
ilmu health care bukan monopoly, tetapi begitu berkembang, n patut
dipelajari lebih lengkap dibanding sekedar mengikuti prosedur.
Human is human, sangat beda dg mesin.
Saya contohkan
Kalau mesin mulai terbatuk2, maka merupakan gejala bahwa pembakaran
kurang sempurna, sehingga montir akan mencari pada urusan pengapian bisa
busi, n distributornya,
system transmisi bahan bakarnya atau
system pengapian alias timingnya yg harus di sesuaikan agar diperoleh
waktu bakar n waktu pendistribusian agar terjadi pembakaran dg baik n
saling membantu setiap cylindernya.
Manusia kalau mulai terbatuk2, maka perlu mencari lebih dalam faktor2
pencetusnya,
jangan karena proseduralnya lalu menunjukan seolah ada kuman TBC lalu
harus dipaksakan ybs makan obat TB,
walau hasilnya tubuh ybs bertambah lemah, n si batuk tetap konsisten,
jadi batuk tdk harus TB.
Demikian juga hasil ops usus buntu dg sebagaian bekas jahitan menjadi
borok menahun lalu sampai pada prosedur yg menganalisa n memutuskan
diagnosa sebagai TB usus oleh sekian banyaknya dokter dg pendapat yg
sama, pada hal case sebenarnya adalah tertinggalnya kasa pada bagian
bekas ops yg membusuk dimana ybs sembuh hanya dlm 1minggu setelah casa
tersebut dikeluarkan.
Utk itulah dimilis ini kita bicarakan, n utk itulah jawaban saya tdk
mengacu pada prosedure tetapi mengacu pada logika pemikiran.
mengenai alkohol h2o2 dan betadine, kenapa tdk sekalian rivanol?
Bila demikian apakah sop masih bisa dipertahankan utk case ini, dimana
semuanya yg disebutkan sebagai antis septik sdh tdk digunakan?
Perlu saya sampaikan disini, bahwa:
Cukup banyak dokter yg sangat membantu tanpa pamrih di milis ini
dg meluangkan waktu mereka selama hampir 10 tahun utk menjawab berbagai
pertanyaan yg disampaikan,
n tdk jarang yg saya minta maaf karena tdk dipostkan jawabanya karena
hanya berpatokan pada sakit apa obatnya apa,
n bahkan menganjurkan obat2 dlm daftar G yg pasti diketahui membutuhkan
pengawasan yg cukup ketat dlm penggunaanya.
Disini kita mencoba utk membuka cakrawala pola pikir anggota utk kembali
ke basic, natural, bukan mendidik anggota utk mendapatkan sakit n obat
saja sesuai prosedur.
Jadi terima kasih sepenuhnya dari lubuk hati saya yg paling dalam bagi
para dokter yg membantu kami,
sehingga milis ini bisa berdiri sampai saat ini 10 tahun,
walau setiap tahun ada saja pelecehan terjadi.
Seperti yg disampaikan dlm [Dokter Umum] File - PERATURAN MILIS DOKTER UMUM
Bersama teman2:
Salam,
moderator DOKTER UMUM
dr. I Made Cock Wirawan, S.Ked
dr. Dani Iswara, S.Ked
Dr. (Naturopathy) Ir.Donny Hosea MBA. PhD
On 4/26/2012 1:38 PM, Andi Ark wrote:
> Barusan saya baca artikel juga, mengenai alkohol h2o2 dan betadine. Menurut penelitian dan who sudah membenarkan bahwa memang dengan air yang mengalir saja.
> Dan untuk bapak doktor(bukan dokter loh ya) donny yang terhormat. Saya pun tidak akan menanggapi email ini jika bukan membaca jawaban bapak atas email dr. Cholid sebelumnya. Kalau memang sop tidak mau bapak ikuti kenapa bapak harus ikut cuci pake air. Sekalian aja pake tanah sama lumpur,
>
> Satu yang bisa saya pesankan. Hati2 dengan jawaban dr orang2 di group ini. Kita tidak dapat ketahui benar tidak nya yang menjawab adalah seorang dokter. Banyak orng yang awam yang sok pintar dan sok tahu menjawab pertanyaan- pertanyaan di group ini. Saya berpesan untuk. Tetap membawa suatu masalah kesehatan dan menginsultasikannya dengan seorang dokter yang sudah di akui oleh negara dan mengikuti standard operasional prosedur dalam mengobati suatu penyakit.
>
> Bayangkan jika tidak ada standard dalam melakukan sesuatu. Akan jadi suatu yang carut marut dan irelevan di indonesia ini.
> Salam,
>
> dr. Andi
>
> Sent from my iPad
>
> On 25 Apr 2012, at 20:07, "Dr.(Naturopathy) Ir. Donny Hosea MBA. PhD"<puyuh23@indo.net.id> wrote:
>
>> Betul sekali,
>> bahkan rivanol dlm plester ber antiseptik dihilangkan n diganti dg
>> plester steril biasa tanpa bahan apapun, atau bebrapa menggunakan silver
>> antiseptik.
>> Salam,
>>
>>
>> On 4/25/2012 7:44 PM, dokterMade wrote:
>>> Saya baca baca artikel di luar negeri bahkan iodine pun sekarang udah
>>> nggak dipake lagi, cukup bersihkan luka dengan sabun pada air yang
>>> mengalir, kalau perlu dijahit silakan dijahit lalu terakhir diolesi salep
>>> antibiotika.
>>>
>>> On Wed, 25 Apr 2012 18:39:59 +0800, Rizky M<rizkydr@primbonbb.com> wrote:
>>>
>>>> Di UGD tempat sy bekerja, H202 sudah jarang (bahkan tidak) dipakai
>>>> lagi untuk pencucian luka krn akan menghambat penyembuhan dan merusak
>>>> sel2 baru..
>>>> Sent from AndroBerry
>>>>
>>>> -----Original Message-----
>>>> From: Andi Ark<andi_ark@yahoo.com>
>>>> Sender: dokter_umum@yahoogroups.com
>>>> Date: Sat, 21 Apr 2012 16:37:04
>>>> To: dokter_umum@yahoogroups.com<dokter_umum@yahoogroups.com>
>>>> Reply-To: dokter_umum@yahoogroups.com
>>>> Subject: Re: [Dokter Umum] Digigit kucing
>>>>
>>>> Sepengalaman saya di ugd, tidak pernah ada yang namanya luka di
>>>> bersihkan dengan alkohol. Karena sifat alkohol yang merusak jaringan
>>>> maka tidak di pakai sebagai Hanya dengan povidine iodine atau betadin,
>>>> kalaupun ada kandungan alkohol di dalamnya maka hanya sebagai pelarut
>>>> saja dan bukan bahan utama.
>>>> Dan untuk kasus alkohol 90%, sepengatahuan saya menurut literatur yg
>>>> saya baca saat saya masih sekolah. Dr bidang mikrobiologi sendiri
>>>> alkohol 70%lah yang afinitas daya bunuh kuman nya paling tinggi, bukan
>>>> 90 %.
>>>> Dan pengalaman waktu d ugd juga, pasien yg kena luka gigitan, yg
>>>> sifatnya dalam, malah kami lakukan cross incisision dan di cuci dengan
>>>> H2O2 lalu di bilas dengan NaCl dan jika luas luka kecil dan tidak ada
>>>> perdarahan aktif. Tidak dilakukan penjahitan untuk menutup luka.
>>>> Mengenai SOP, SOP itu sendiri pasti tidak asal di buat, hal itu pasti
>>>> dari pelbagai sumber referensi dan penelitian. Yang memang akurat dan di
>>>> akui dunia international. Dan bukan berlindung dalam payung SOP ataupun
>>>> organisasi jika stelah di obati dengan suatu standard. Tp hasil yg di
>>>> inginkan tidak kunjung di capai.
>>>> Kita harus ingat tubuh manusia itu sangat amat kompleks. 1 diantara
>>>> 10000000 pasti ada variasi, dimana pengobatan tidak selalu membuahkan
>>>> hasil yang di inginkan, semisal alergi obat oral, dokter sudah
>>>> menanyakan dan pasien tidak tahu ada alergi sebelumnya. Maka hal ini
>>>> bukan suatu kelalaian dari dokter. Akan tetapi variasi yang ada.
>>>> Salam
>>>>
>>>> Sent from my iPad
>>>>
>>>> On 21 Apr 2012, at 14:58, "Dr.(Naturopathy) Ir. Donny Hosea MBA. PhD"
>>>> <puyuh23@indo.net.id> wrote:
>>>>
>>>>> Hello,
>>>>> Saya pikir anda tdk menyimak yg saya tulis dg saksama, baik n benar,
>>>>> SOP tdk harus 100% benar, cukup banyak SOP yg justru membuat jiwa
>>>>> manusia meninggalkan raganya.
>>>>> Dalam hal ini biar meninggal, tetapi karena sdh sesuai SOP lalu
>>>>> dibenarkan sesuai organisasi?
>>>>> SOP hanya patokan, utk itu saya memberikan penjabaran prinsip secara
>>>>> sederhana; dlm hal ini ada 3 sisi yg dilihat
>>>>> Yg anda sampaikan sebagai SOP sdh dilakukan oleh ybs, lalu kenapa ada
>>>>> infeksi juga (suhu tubuh meningkat)? artinya ada yg salah juga bukan?
>>>>> Saya tdk pernah menulis antibiotik utk menurunkan panas.
>>>>> Swing nyeri alkohol belum pernah sampai menimbulkan coma (tdk tercatat),
>>>>> jadi masih bisa digunakan dg kendala melihat bersarnya luka n ketahanan
>>>>> ybs (dlm hal ini menilik dari cara ybs menangani luka, yg masih gampang
>>>>> dicuci, masih gampang diberi revanol.
>>>>> Juga yodium tincture masih berbahan pelarut alkohol n dlm tulisan saya
>>>>> ada catatan: "nah kalau ybs tahan terhadap alkohol" )
>>>>> Jadi menghafalkan SOP bukan cara,
>>>>> yg benar adalah mengetahui prinsip2 dasar n cara kerjanya, itulah yg
>>>>> saya sampaikan dlm jawaban saya
>>>>> Salam,
>>>>>
>>>>> On 4/20/2012 6:58 PM, Cholid Yamani wrote:
>>>>>> Maaf sebelumnya.
>>>>>> Menurut cara penanganan medis yang saya ketahui, ada beberapa koreksi.
>>>>>> Mohon di koreksi kembali dengan sejawat dokter yang lain bila saya
>>>>> salah.
>>>>>> Penanganan yang tidak benar bukan hanya tidak menyembuhkan pasien,
>>>>> juga menambah berat perlukaan, menyampingkan keamanan dan kenyamanan
>>>>> pasien, serta dapat memberikan pendidikan yang kurang benar.
>>>>>> 1. Orang dewasa digigit "anak kucing". Walau tidak digambarkan jelas
>>>>> kondisi luka, kemungkinan hanya lecet, tidak sampai robek. cukup
>>>>> dibersihkan. Bersihkan luka dengan air mengalir dan sabun, digosok. Ini
>>>>> cara penanganan petama, terutama bila ada resiko rabies. Bila hanya
>>>>> lecet, tidak perlu tindakan jahit luka. Apalagi perdarahan yang
>>>>> memerlukan obat penghenti darah.
>>>>>> 2. Setelah bersih, keringkan luka, kemudian di beri antiseptik
>>>>> (povidone iodine, mis. Betadine). Bila tidak ada Betadine, boleh beri
>>>>> Rivanol. Rivanol bisa untuk kompres luka, walau sudah jarang digunakan.
>>>>> Pemberian Alkohol pada luka justru tidak dianjurkan, apalagi
>>>>> konsentrasi tinggi. Luka yg diberi alkohol akan memberikan sensasi
>>>>> nyeri/ perih hebat bagi pasien.
>>>>>> 3. Bila hanya luka lecet, tidak perlu ditutup kassa verban, hanya
>>>>> akan memperlambat pengeringan luka. Biarkan terbuka, beri Betadine
>>>>> sehari 2 kali.
>>>>>> 4. Luka gigitan binatang, seperti anjing, kucing, kera, kelelawar,
>>>>> mempunyai resiko terkena rabies. Hewan peliharaan yang tidak di vaksin
>>>>> rabies, mempunyai resiko menularkan rabies. Apalagi hewan liar, walau
>>>>> tinggal dilingkungan bersih.
>>>>>> 5. Tetanus beresiko pada luka yang dalam dan kotor. Kecil
>>>>> kemungkinannya pada luka lecet.
>>>>>> 6. Kalo demam, ada kemungkinan luka nya terinfeksi. Segera di
>>>>> periksakan ke dokter. Bila memang terinfeksi, memerlukan antibiotik.
>>>>> Antibiotik berfungsi untuk membunuh/ menghambat perkembangan bakteri,
>>>>> bukan untuk menurunkan panas.
>>>>>> Semoga bisa membantu. Maaf atas koreksi yang saya berikan.
>>>>>> Terima kasih,
>>>>>> dr.Cholid.
>>>>>>
>>>>>> ________________________________
>>>>>> From: Dr.(Naturopathy) Ir. Donny Hosea MBA. PhD<puyuh23@indo.net.id>
>>>>>> To: dokter_umum@yahoogroups.com
>>>>>> Sent: Friday, April 20, 2012 3:07 PM
>>>>>> Subject: Re: [Dokter Umum] Digigit kucing
>>>>>>
>>>>>>
>>>>>>
>>>>>> Hello,
>>>>>> Prinsipnya sederhana:
>>>>>>
>>>>>> 1. melihat luka yg disebabkan:
>>>>>> di jait bila dalam, di berikan penghenti darah bila ngucur, di beri
>>>>>> antiseptik yg sekaligus membuat pembekuan bila ada darahnya, n memkasa
>>>>>> jaringan agar tdk terbuka.
>>>>>> 2. Melihat sisi penyebab gigitan:
>>>>>> Adakah kemungkinan bacteria atau virus dlm badan ybs yg kemeudian
>>>>> akibat
>>>>>> gigitan (kena gigi, isi kandungan yg ada disekitar gigi, n
>>>>> berkolaborasi
>>>>>> dg luka yg terjadi lalu bisa beredar dlm tubuh yg digigit) nah kalau
>>>>> yg
>>>>>> begini biasanya, lalu diberikan serum pencegahan, misalnya rabies
>>>>>> tetanus dlsbnya.
>>>>>> 3.Melihat kemungkinan yg akan terjadi dg hasil luka tersebut:
>>>>>> Maka disini lalu berperan kemungkinan kontaminasi dg sekeliling,
>>>>>> kemungkinan bahan2 tubuh kurang sehingga terjadi perbaikan jaringan yg
>>>>>> mungkin lama dstnya.
>>>>>> Nah dg demikian perlu di perhitungkan kalau2 terjadinya infeksi.
>>>>>>
>>>>>> Nah kalau yg mengigit adalah meskipun kucing jalanan tetapi cukup baik
>>>>>> linghkungan hidupnya, maka no 2 tdk perlu.
>>>>>> Kalau semua luka tubuh mulai dari digigit semut, terpotong, luka jatuh
>>>>>> dlsbnya dari ybs tdk pernah lebih dari 3 hari, n sdh mengering (juga
>>>>>> teragantung dalamnya luka sih), yg artinya sign bahwa bahan2 tubuh
>>>>> cukup
>>>>>> baik utk memperbaiki jaringan yg pecah, maka item no 3 tdk diperlukan.
>>>>>>
>>>>>> Jadi tinggal item no 1, nah kalau ybs tahan terhadap alkohol (pada
>>>>>> umumnya tdk diperhatikan lagi, main tancapaza alkohol) maka penggunaan
>>>>>> alkohol grade tinggi sebaiknya digunakan dibandingkan dg rivanol.
>>>>>> Jadi mencuci sdh benar, rivanolnya tdk baik, baiknya alkophol 90%, di
>>>>>> kasi ke luka sambil dibersihkan.
>>>>>>
>>>>>> Nah persoalanya muncul demam keesokan harinya, maka item 3 artinya
>>>>> ada,
>>>>>> enatah karena luka tdk bersih, atau karena kontaminsai, maka perlu
>>>>> luka
>>>>>> diperbaiki dg baik n bila panasnya cukup tingghi ya perlu antibiotik.
>>>>>>
>>>>>> OK,
>>>>>> Salam,
>>>>>>
>>>>>> On 4/18/2012 5:50 AM, Didit Agus I wrote:
>>>>>>> Dear rekans,
>>>>>>>
>>>>>>> Senin malam kemarin, rekan saya, awalnya ingin menolong anak kucing
>>>>>>> yang jatuh dari atap dan diberikan ke induknya. Naasnya, anak kucing
>>>>>>> liar ini yang dipegang kemudian menggigit jari manisnya, hingga rasa
>>>>>>> ke tulang katanya.
>>>>>>>
>>>>>>> Setelah anak kucing terlepas, dia mencuci tangan bekas gigitan dengan
>>>>>>> sabun dan revanol.
>>>>>>>
>>>>>>> Namun, paginya dia demam tapi tetap masuk kerja dan tidak dirasa.
>>>>>>>
>>>>>>> Mohon dibantu bagaimana solusi terbaik bagi rekan saya?
>>>>>>> Dan apa efek gigitan itu?
>>>>>>>
>>>>>>> Terima kasih
>>>>>>> Ditz
>>>>>>>
[Non-text portions of this message have been removed]
------------------------------------
[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
dokter_umum-digest@yahoogroups.com
dokter_umum-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
dokter_umum-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
26 April 2012
Re: [Dokter Umum] Soal SOP
Diposting oleh imcw di 21.32
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar