Halo Mbak Fatimah
Kelihatannya gejala yg anda alami adalah gejala anemia. Yg paling sering adalahanemia krn kekurangan vit.B12 pada Anda yg vegetarian.
Solusinya bisa mengkonsumsi suplemen penambah darah (pastikan yg tidak ada kandungan ekstrak hati sapi), bisa juga dengan suntikan vit.B12 setiap minggu selama 4 minggu
Selebihnya aturlah pola makan agar lebih bervariasi :) semoga tidak menjadi hambatan dalam vegetariannya
Best Regard
-----Original Message-----
From: Fatimah Zahrah fatimahzahrah1@ymail.com>
Sender: dokter_umum@yahoogroups.com
Date: Fri, 15 Feb 2013 13:37:48
To: dokter_umum@yahoogroups.comdokter_umum@yahoogroups.com>
Reply-To: dokter_umum@yahoogroups.com
Subject: [Dokter Umum] Vegetarian atau Tidak?
Salam, dokter.
Saya adalah mahasiswi, dan saya sudah memutuskan untuk menjadi vegetarian lebih dari setahun yang lalu--saya tidak memakan daging, tapi saya masih menerima konsumsi susu dan telur. Awalnya, kondisi fisik saya baik-baik saja, ketika saya menjadi vegetarian, saya tidak pernah kena flu, demam, atau sakit musiman lainnya, keputihan saya yang dulu persisten juga tidak balik lagi.
Tapi, beberapa bulan terakhir ini saya jadi susah konsentrasi kuliah, dan suka menguap. Badan saya lemas, dan tiap saya melakukan pekerjaan berat yang dulu saya baik-baik saja melakukannya, saya malah mudah capek dan capeknya itu diiringi jantung berdebar keras yang dulu tak pernah saya alami. Saya juga mudah pusing, sering berkunang-kunang. Ketika saya membaca beberapa jurnal, itu adalah symptom-nya kekurangan protein.
Apa yang harus saya lakukan? Saya padahal sudah mengatur pola makan saya agar cukup protein nabatinya. Apakah saya harus berhenti menjadi vegetarian? Saya sudah terlanjur eneg jika memakan daging lagi. Berapa asupan protein yang harus saya konsumsi agar saya kembali fit?
Terimakasih atas perhatiannya.
[Non-text portions of this message have been removed]
[Non-text portions of this message have been removed]
| Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (2) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar