Google
 

19 November 2008

Balasan: [Dokter Umum] Smile [ O O T RENUNGAN]

Makasih Teman

Jabat Erat

--- Amani Goland <goland_mail@yahoo.com> menulis:

> Sahabat-2 yang baik hati,
>
> Berikut ada email dari teman,
> yang
> menurut saya perlu Anda ketahui, bahwa betapa
> indahnya KASIH SAYANG
> itu.
>
> Jika anda pernah mendapat
> kiriman
> sejenis, saya mohon maaf.
>
> Jika
> anda berkenan, barangkali bisa di-sharing dengan
> sahabat, kerabat,
> tetangga atau orang-2 yang anda cintai serta orang-2
> yang tidak anda
> sukai.
>
> Semoga
> bermanfaat.
>
> Salam,
>
> Anton Goland
>
>
==================================================================
>
> Kisah di bawah ini adalah kisah yang saya
> dapat
> dari milis alumni Jerman, atau warga Indonesia yg
> bermukim atau
>
> pernah bermukim di sana . Demikian layak untuk
> dibaca beberapa
> menit, dan direnungkan seumur hidup.
>
> Saya adalah ibu dari tiga orang anak dan baru saja
> menyelesaikan kuliah saya. Kelas terakhir yang harus
> saya ambil adalah Sosiologi. Sang Dosen sangat
> inspiratif, dengan kualitas yang saya harapkan
> setiap orang memilikinya.
>
> Tugas terakhir yang diberikan ke para siswanya
> diberi nama "Smiling." Seluruh siswa diminta untuk
> pergi ke luar dan memberikan senyumnya kepada tiga
> orang asing yang ditemuinya dan mendokumentasikan
> reaksi mereka. Setelah itu setiap siswa diminta
> untuk mempresentasikan didepan kelas. Saya adalah
> seorang yang periang, mudah
> bersahabat dan selalu tersenyum pada setiap orang.
> Jadi, saya
> pikir,tugas ini sangatlah mudah.
>
> Setelah menerima tugas tsb, saya bergegas menemui
> suami saya dan anak bungsu saya yang menunggu di
> taman di halaman kampus, untuk pergi
> kerestoran McDonald's yang berada di sekitar kampus.
> Pagi itu udaranya
> sangat dingin dan kering. Sewaktu suami saya akan
> masuk dalam antrian, saya menyela dan meminta agar
> dia saja yang menemani si Bungsu sambil mencari
> tempat duduk yang masih kosong.
>
> Ketika saya sedang dalam antrian, menunggu untuk
> dilayani, mendadak setiap orang di sekitar kami
> bergerak menyingkir, dan bahkan orang
> yang semula antri dibelakang saya ikut menyingkir
> keluar dari antrian.
>
> Suatu perasaan panik menguasai diri saya, ketika
> berbalik dan melihat
> mengapa mereka semua pada menyingkir ? Saat berbalik
> itulah saya membaui suatu "bau badan kotor" yang
> cukup menyengat, ternyata tepat di belakang saya
> berdiri dua orang lelaki tunawisma yang sangat
> dekil! Saya bingung, dan tidak mampu bergerak sama
> sekali.
>
> Ketika saya menunduk, tanpa sengaja mata saya
> menatap laki-laki yang lebih pendek, yang berdiri
> lebih dekat dengan saya, dan ia sedang
> "tersenyum" kearah saya.
> Lelaki ini bermata biru, sorot matanya tajam, tapi
> juga memancarkan kasih sayang. Ia menatap kearah
> saya, seolah ia meminta agar saya dapat menerima
> 'kehadirannya' ditempat itu.
>
> Ia menyapa "Good day!" sambil tetap tersenyum dan
> sembari menghitung beberapa koin yang disiapkan
> untuk membayar makanan yang akan dipesan. Secara
> spontan saya membalas senyumnya, dan seketika
> teringat oleh saya 'tugas' yang diberikan oleh dosen
> saya.
>
> Lelaki kedua sedang memainkan tangannya dengan
> gerakan aneh berdiri di belakang temannya. Saya
> segera menyadari bahwa lelaki kedua itu
> menderita defisiensi mental, dan lelaki dengan mata
> biru itu adalah "penolong"nya.
>
> Saya merasa sangat prihatin setelah mengetahui bahwa
> ternyata dalam
> antrian itu kini hanya tinggal saya bersama
> mereka,dan kami bertiga tiba2 saja sudah sampai
> didepan counter.
>
> Ketika wanita muda di counter menanyakan kepada saya
> apa yang ingin saya pesan, saya persilahkan kedua
> lelaki ini untuk memesan duluan.
>
> Lelaki bermata biru segera memesan "Kopi saja, satu
> cangkir Nona."
> Ternyata dari koin yang terkumpul hanya itulah yang
> mampu dibeli oleh mereka (sudah menjadi aturan
> direstoran disini, jika ingin duduk di dalam
> restoran dan menghangatkan tubuh, maka orang harus
> membeli sesuatu). Dan tampaknya kedua orang ini
> hanya ingin menghangatkan badan.
>
> Tiba2 saja saya diserang oleh rasa iba yang membuat
> saya sempat terpaku beberapa saat, sambil mata saya
> mengikuti langkah
> mereka mencari tempat duduk yang jauh terpisah dari
> tamu2 lainnya,
> yang hampir semuanya sedang mengamati mereka. Pada
> saat yang bersamaan, saya baru menyadari bahwa saat
> itu semua mata di restoran itu juga sedang tertuju
> ke diri saya, dan pasti juga melihat semua
> 'tindakan' saya.
>
> Saya baru tersadar setelah petugas di counter itu
> menyapa saya untuk ketiga kalinya menanyakan apa
> yang ingin saya pesan. Saya tersenyum dan minta
> diberikan dua paket makan pagi (diluar pesanan saya)
> dalam nampan terpisah.
>
> Setelah membayar semua pesanan, saya minta bantuan
> petugas lain yang ada di counter itu untuk
> mengantarkan nampan pesanan saya ke meja/tempat
> duduk suami dan anak saya.
>
> Sementara saya membawa nampan lainnya berjalan
> melingkari sudut
> kearah meja yang telah dipilih kedua lelaki itu
> untuk beristirahat. Saya letakkan nampan berisi
> makanan itu di atas mejanya, dan meletakkan tangan
> saya di atas punggung telapak tangan dingin lelaki
> bemata biru itu, sambil saya berucap "makanan ini
> telah saya pesan untuk kalian berdua."
>
> Kembali mata biru itu menatap dalam ke arah saya,
> kini mata itu mulai basah ber-kaca2 dan dia hanya
> mampu berkata "Terima kasih banyak, nyonya."
> Saya mencoba tetap menguasai diri saya, sambil
> menepuk bahunya saya berkata "Sesungguhnya bukan
> saya yang melakukan ini untuk kalian, Tuhan juga
> berada di sekitar sini dan telah membisikkan sesuatu
> ketelinga saya untuk menyampaikan makanan ini kepada
> kalian."
>
> Mendengar ucapan saya, si Mata Biru tidak kuasa
> menahan haru dan
> memeluk lelaki kedua sambil terisak-isak. Saat itu
> ingin sekali saya
> merengkuh kedua lelaki itu.
>
> Saya sudah tidak dapat menahan tangis ketika saya
> berjalan meninggalkan mereka dan bergabung dengan
> suami dan anak saya, yang
> tidak jauh dari tempat duduk mereka. Ketika saya
> duduk suami saya
> mencoba meredakan tangis saya sambil tersenyum dan
> berkata "Sekarang saya tahu, kenapa Tuhan
> mengirimkan dirimu menjadi istriku, yang pasti,
> untuk memberikan 'keteduhan' bagi diriku dan
> anak-2ku! " Kami saling berpegangan tangan beberapa
> saat dan saat itu kami benar2 bersyukur dan
> menyadari,bahwa hanya karena 'bisikanNYA' lah kami
> telah mampu memanfaatkan 'kesempatan' untuk dapat
> berbuat sesuatu bagi orang lain yang sedang sangat
> membutuhkan.
>
> Ketika kami sedang menyantap makanan, dimulai dari
> tamu yang akan meninggalkan restoran dan disusul
> oleh beberapa tamu lainnya, mereka satu persatu
> menghampiri meja kami, untuk sekedar ingin 'berjabat
> tangan' dengan kami.
>
> Salah satu diantaranya, seorang bapak, memegangi
> tangan saya, dan
> berucap "Tanganmu ini telah memberikan pelajaran
> yang mahal bagi kami semua yang berada disini, jika
> suatu saat saya diberi kesempatan olehNYA, saya akan
> lakukan seperti yang telah kamu contohkan tadi
> kepada kami."
>
> Saya hanya bisa berucap "terimakasih" sambil
> tersenyum. Sebelum beranjak meninggalkan restoran
> saya sempatkan untuk melihat kearah kedua lelaki
> itu, dan seolah ada 'magnit' yang menghubungkan
> bathin
=== message truncated ===

___________________________________________________________________________
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/


------------------------------------

[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:dokter_umum-digest@yahoogroups.com
mailto:dokter_umum-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
dokter_umum-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: