Google
 

25 Februari 2009

Re: [Dokter Umum] MERTUA KENA STRUK RINGAN, BAGAIMANA SOLUSI SUPAYA BISA SEMBUH DGN BIAYA MINIM?

Yang kami maksud dengan biaya minim adalah seminimal mungkin hingga pasien bisa sehat seperti sedia kala. Pengalaman paman kami yang merawat mertuanya di RS Pemerintah, biaya sangat besar hingga 25 juta tanpa operasi selama sekitar 3 minggu (penyakit struk menyerang kaki).
 
Pengobatan alternative itu sebetulnya bagus atau tidak? Jujur aja kami lebih suka pengobatan resmi kedokteran karena banyak sekali pengobatan alternative yang beroprasi tanpa ijin yang jelas.
 
Yulian

 

________________________________
From: agt <antoni.ginting@kpi.co.id>
To: dokter_umum@yahoogroups.com
Sent: Thursday, February 26, 2009 7:30:49 AM
Subject: RE: [Dokter Umum] MERTUA KENA STRUK RINGAN, BAGAIMANA SOLUSI SUPAYA BISA SEMBUH DGN BIAYA MINIM?


Dear Yulian.

Keinginan anda adalah keinginan setiap orang, termasuk para saudara2 kita
yang rela antri di pengobatan Ponario? Dan dari situ baru kita sadar betapa
mahalnya kesehatan itu.

Kalau yang anda maksud dengan biaya minim itu seperti apa ya? Karna setahu
saya orang yang sudah kena stroke walaupun ringan tak kan pernah lepas lagi
dari obat2an.
Sesuai yang dianjurkan oleh dokter. Kalau sering kesemutan berarti ada
pembuluh darah yg sdh mulai penyempitan (koroner), tentu saja konsul ke
dokter lebih baik.

Untuk alternative, banyak juga yg berhasil sesuai dengan keyakinan dan
tingkat keseriusan. Dan mungkin bisa juga di tambah dengan konsumsi
suplemen.

Semoga mertua anda bisa sembuh sesuai Harapan keluarga

Best Regards,
Antoni Ginting

-----Original Message-----
From: dokter_umum@ yahoogroups. com [mailto:dokter_umum@ yahoogroups. com] On
Behalf Of yuliankml
Sent: 21 Februari 2009 0:30
To: dokter_umum@ yahoogroups. com
Subject: [Dokter Umum] MERTUA KENA STRUK RINGAN, BAGAIMANA SOLUSI SUPAYA
BISA SEMBUH DGN BIAYA MINIM?

Para Member Milis yg terhormat, terutama Para Dokter, kami mohon
bantuan segera.

Mertua laki-laki kami, umur 58 tahun kemungkinan terkena struk
ringan. Gejalanya tidak bisa bicara (seperti orang cadel, semakin
hari semakin cadel) dan sering mengalami kesemutan. Beliau punya
penyakit asam urat mungkin sejak 5 tahun lalu dan ketahuan kadar
gulanya tinggi pada bulan lalu.

Atas inisiative saya dan istri, Rabu (18/2) lalu kami bawa beliau ke
RS Fatmawati langsung ke poli syaraf, oleh dokter si pasien diminta
untuk rawat inap. Namun sayang saat itu semua kamar kelas 1, 2, 3
penuh (mungkin juga kelas VIP) dan kami diminta menunggu sampai jam
14, tapi tetap saja kamar tidak ada hingga akhirnya kami pulang ke
rumah. Hari itu kami sempat lakukan rontgen di dada dan tidak sempat
CT Scan karena antrian sudah banyak. Hasil rontgen diambil esok
harinya dengan hasil paru / jantung kondisi bagus, menurut seorang
dokter ahli radiologi. Untuk info bahwa Bapak Mertua kami berhenti
merokok 15 tahun lalu dan sangat suka makanan berkolesterol tinggi.
Bila terkena serangan asam urat, beliau selalu minum jamu di warung
jamu, lalu sembuh.

Malam harinya kami bawa mertua kami itu ke pengobatan alternative
(atas saran saudara kami). Di sana pasien diurut oleh ahlinya dan
diberikan obat. Kami bayar sejumlah Rp. 100,000. Oleh si ahli
pengobatan alternative ini kami diminta datang kembali satu minggu
kemudian.

Kemudian tadi pagi (20/2) datang lagi seorang ahli pengobatan
alternative lain (atas rekomendasi saudara kami yang lain) dan lagi-
lagi Bapak Mertua kami diurut dan kami membayar Rp. 100,000. Si ahli
pengobatan tradisional ini akan datang intensive setiap hari hingga
pasien sembuh.

Bisakah pengibatan alternative dengan cara diurut seperti history di
atas disebut theraphy? Bagaimana solusinya supaya Bapak Mertua kami
yang sangat kami sayangi ini bisa sembuh dan menjalankan hidupnya
normal kembali seperti minggu-minggu yang lalu? Jujur saja, semula
kami berencana laksanakan pengobatan rawat inap di RS, tapi kami
sekarang berubah pikiran dikarenakan ketakutan kami akan biaya yang
sangat besar, dan tidak ada dari keluarga kami yang bisa menunggui
beliau setiap hari selama rawat inap di RS.

Kami mohon bantuan Para Pembaca untuk solusinya. Sekarang kami
tertarik pada theraphy yang intensive di RS Fatmawati, namun tanpa
harus rawat inap, bisakah? Adakah? Kira-kira berapa biayanya dan
berapa lama? Kami tidak masalah bila harus lakukan CT Scan dulu
sebelum theraphy.

Demikain kami sampaika. dan terima kasih telah sempatkan waktu baca
message ini.

YULIAN

------------ --------- --------- ------

[ Forum Kesehatan : http://www.medisian a.com ]Yahoo! Groups Links

____________ _________ _________ _________ _________ _________ _

Disclaimer :
____________ _________ _________ _________ _________ _________ _

This message is intended for the lawful recipient(s) explicitly stated in above only.
It may contain confidential information prohibited for any Unauthorized use by any party
other than the lawful addressee. The message, information and statement expressed herein
should also be legally privileged for the lawful recipient(s) .

If you are not the intended recipient(s) or person responsible for delivering it to the intended recipient(s) ,
you must therefore be notified not to copy, print, distribute or take any action in
reliance on it, directly or indirectly.
____________ _________ _________ _________ _________ _________ _
Please consider ENVIRONTMENT before PRINTING this email .

[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:dokter_umum-digest@yahoogroups.com
mailto:dokter_umum-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
dokter_umum-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: