Google
 

18 Maret 2009

Re: [Dokter Umum] [Ask]Tentang kanker payudara

Dear Bapak Chriss,
Saya tidak berpengalaman tentang pemberian ASI pada anak atau permasalahan yg sering timbul karena saya belum menjadi Ibu :). Tapi saya mencoba sedikit memberi informasi. Dari yang saya baca dan dengar cerita teman2, kalo anak tidak mau ASI, ASInya dikeluarkan dengan carah di perah aja karena katanya kalau tidak dikeluarkan akan menumpuk dan akan memicu kanker. Selain itu juga katanya payudara menjadi sakit.
Begitu pak, yang bisa saya sampaikan.

Regard,
Fina

--- On Thu, 3/19/09, chris_boo_lah <chris_boo_lah@yahoo.com> wrote:

From: chris_boo_lah <chris_boo_lah@yahoo.com>
Subject: [Dokter Umum] [Ask]Tentang kanker payudara
To: dokter_umum@yahoogroups.com
Date: Thursday, March 19, 2009, 1:09 AM


Dear Dokter and all member dokter umum yang kami hormati,

Sudah hari ke-4 tapi blon juga ada tanggapan neeh.... Kebetulan ada

posting tentang kangker payudara jadi sekalian saya mau

tanya soal ini.

Istri saya kan masih menyusui anak kami yang pertama, sekarang sudah 17

bulan usianya. Karena sakit, beberapa hari ini (sudah ada 6 hari) tidak

mau menyusui ASI. Karena setiap kali dia meminta ASI, setelah diberi

oleh istri justru anak menolak atau tidak mau. Begitu juga kalau sengaja

diberi oleh istri saya.

Karena anak kami tidak mau menyusui sama sekali, maka kami berpikir

untuk menstop ASInya sekalian alias kalau kata orang sunda bilang

`disapih'. Tapi kami beri susu kaleng.

Nah... sekarang problemnya dan yang mau saya tanyakan adalah... setelah

beberapa hari ini anak kami tidak mau minum ASI ibunya, maka payudara

istri saya kan bengkak. Dan istri merasakan sakit katanya, sebagai suami

saya juga tidak tega melihatnya. Karena setiap kali tersenggol terasa

sakit.

Yang saya takutkan, kalau sampai air susu ini tidak dikeluarkan akan

bisa mengakibatkan kangker payudara. Apa betul ini Dokter dan member

dokter umum semua? Soalnya kami awam soal hal ini. Tapi dari apa yang

dibilang oleh `orang-orang tua', itu tidak apa-apa wajar

katanya. Soalnya ASI terus berproduksi, jadi didiamkan saja jangan

dikeluarkan ASInya. Sebab kalau dikeluarkan akan begitu terus atau ASI

terus berproduksi dan tidak akan berhenti.

Bagaimana pendapat dokter dan semua member dokter umum yang terhormat?

Betulkah dengan mendiamkan ASI yang masih terus subur berproduksi tidak

akan menyebabkan kangker. Mungkin masukan dan pengalaman dari anda semua

bisa membantu saya. Terimakasih.

Hormat kami,

Chris dan Dimas

[Non-text portions of this message have been removed]











[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:dokter_umum-digest@yahoogroups.com
mailto:dokter_umum-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
dokter_umum-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: