Google
 

12 April 2009

Re: [Dokter Umum] Tentang penarikan Phenylpropanolamine, apa betul?

hello mario samuel,

mengenai penarikan obat2xan yang mengandung Phenylpropanolamine, sebenarnya berita pernah di jelaskan oleh pemerintah kita pada bulan desember 2000 yang lalu.

dimana MASYARAKAT selalu dibuat waswas oleh produsen obat. Kali ini giliran obat flu dan obat batuk, yang ditengarai mengandung Phenyl Propanolamine (PPA), yang dapat membuat stroke --khususnya yang memiliki potensi pengidap darah tinggi.

Mengingat efeknya itulah sehingga pemerintah Amerika (Food and Drug Administration) dan Singapura, menarik semua jenis obat-obatan yang mengandung PPA tadi. Selain dikonsumsi para penderita flu dan batuk, obat-obatan ini juga biasa dikonsumsi para wanita yang ingin melangsingkan badan, karena zat tersebut dapat menahan rasa lapar.

Phenylpropanolamine adalah sintetis dari senyawa sympathomimetic amine yang secara struktural mirip dengan presor amines epinephrine, phenylephrine, aphedrine dan stimulan sistem saraf pusat seperti ephedrine dan amphetamine.

Hasil penelitian Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS (FDA-US) menyebutkan, pemakaian PPA dalam obat dan makanan, mengakibatkan percepatan stroke pada pemakainya.

Hampir seluruh obat flu dan batuk di dunia dan Indonesia, menggunakan formulasi PPA yang berfungsi melegakan pernapasan. Di Indonesia sejumlah obat flu dan obat batuk yang mengandung PPA, antara lain Decolgen, Decolsin, Combi Flu, Contrex, Inza, Komix, Mixagrip, Neozep Forte, Procold, Stopcold, Sanaflu, dan Ultraflu.

Sejumlah negara telah menarik peredaran obat flu/batuk seperti Malaysia, Singapura, dan AS. Sedangkan di Australia dan Inggris hanya meminta produsen mengurangi jumlah takaran PPA maksimal 100-150 mg per hari.

Selain itu, penggunaan obat tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan dan harus dihentikan penggunaannya jika terjadi jantung berdebar, pusing, susah tidur dan tidak boleh digunakan penderita jantung, ginjal, gangguan fungsi hati, darah tinggi, dan diabetes.

Ada 2078 sampel penelitian dirancang menggunakan sistem acak, lintas etnis dan usia (19-48). Hasilnya, PPA memang meningkatkan risiko stroke hemorrhagis sampai 16 kali, utamanya pada perempuan muda.

Pada dosis tinggi, pemakaian obat PPA memang meningkatkan tekanan darah. Inilah yang --bila berlangsung terus--kemudian bisa memicu serangan stroke.

PPA merupakan sediaan yang umum terdapat pada obat flu dan batuk-pilek serta penurunan nafsu makan. Setiap tahun, milyaran dosis dikonsumsi di AS, membuat PPA termasuk obat paling banyak dijual bebas (dikonsumsi tanpa resep dokter).

Di AS dan Singapura ada sedikitnya 53 merek mengandung PPA yang beredar, dan sudah ditarik per 3 dan 14 November lalu. Sementara di Indonesia, menurut penelitian PIRAC, ada 126 merk beredar luas dan umumnya sebagai obat bebas (tanpa resep).

PPA kadang-kadang juga bisa memperburuk kondisi penderita diabetes mellitus (kencing manis), pembesaran sel prostat, dan glaucoma (sejenis penyakit mata).

Sebaiknya masyarakat membaca dengan teliti pada sampul obat. Sebaiknya tidak mengkonsumsi melebihi dosis maksimal 75 mg per hari untuk dewasa, dan 37,5 mg bagi anak-anak (6-12 tahun). Sebenarnya obat batuk dan flu yang banyak beredar, umumnya cuma mengandung zat berkhasiat penurun panas, pengencer dahak, penekan batuk, dan antihistamin.

wokeh, sekian penjelasan dari saya and semoga bermanfaat yaa,,..


cheers,
irma

----- Original Message -----
From: mario samuel
To: Dokter Umum
Sent: Wednesday, April 08, 2009 9:55 PM
Subject: [Dokter Umum] Tentang penarikan Phenylpropanolamine, apa betul?

Mohon perhatian yth dokter dokter, apa berita ini betul? karena saya terima email dari kawan. Mohon konfirmasi karena menyangkut obat"an yang biasa masyarakat konsumsi.

regards
Mario Samuel

--- On Wed, 4/8/09, Yoanita Pribadi <nit8nit@yahoo.com> wrote:

From: Yoanita Pribadi <nit8nit@yahoo.com>
Subject: [FTE_99_UAJ] Fw: FYI
To: "FTE '99 Atma Jaya" <fte_99_uaj@yahoogroups.com>, "Incasi Raya" <incasi@yahoogroups.com>
Date: Wednesday, April 8, 2009, 12:24 PM

Subject: FW: FYI

fyi

From: Merry Hanatri (DHL ID) [mailto:merry. hanatri@dhl. com]
Sent: 03 April 2009 11:33
Subject: FYI
DRUG RECALL VERY SERIOUS !!! Phenylpropanolamine adlh obat influensa (decongestant) yg sejak 1 Mrt ini oleh Badan pngawasn obat & pangan Amerika (FDA) dtarik dr predarannya krn trbkti dpt mnybbkn STROKE di OTAK sbg dampak sampingnya Di Indonesia trdpt kira2 100 obat2an yg mngandung phenylpropanolamine & sring dpkai ol masy Obat2 itu a.l: Decolgen, Decolsin, Sinutab, Allerin, Bodrexin, Contac 500, Cosyr (trutama utk anak2), Flucyl, Fludane, Flugesic, Inza, Komix, Mixaflu, Mixagrip, Nalgestan, Neozep forte Nodrof, Paratusin, Procold, Rhinopront, Rhinotussal, Sanaflu, Siladex, Stopcold,
Triaminic drops (utk anak2), Tusalgin. ( tlg sebar luaskan)

Best Regards,

Merry, Rank - up Staff Siemens Business Park Build F Jl MT Haryono Kav 58-60 Jkt 12780 Direct: 021 - 7917 6872 I
Fax: 021 - 7917 8769 I Email: merry.hanatri@ dhl.com
Toll free: 0800 - 1333 - 333 (24 hours) For tracking your shipment: www.dhl.com; salessupport. id @dhl.com
P Please cons id er the environment before printing this mail. Keep our earth green.













---

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:dokter_umum-digest@yahoogroups.com
mailto:dokter_umum-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
dokter_umum-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: