Google
 

05 Juni 2009

[Dokter Umum] [artikel] Rheumatoid Arthritis

*Rheumatoid Arthritis*

Serangan penyakit Rheumatoid Arthritis perlu diwaspadai. Bila berlangsung
lama tanpa pengobatan memadai, penyakit ini bisa menyebabkan kelainan bentuk
pada persendian dan peradangan kronis pada persendian. Kondisi dikhawatirkan
menyebabkan hilangnya fungsi persendian dan kecacatan sehingga kualitas
hidup penderita menurun. "Ada lebih dari 100 jenis reumatik yang memiliki
gejala mirip sehingga masyarakat sulit membedakannya. Banyak yang menduga,
semua keluhan nyeri sendi akibat asam urat," kata Prof Harry Isbagio dari
Divisi Reumatologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia dalam diskusi di Jakarta, Rabu (20/5). Padahal, hanya
tujuh persen dari gangguan reumatik yang disebabkan asam urat.

Rheumatoid arthritis (RA) merupakan penyakit autoimun, yaitu reaksi sistem
imun terhadap jaringan tubuh sendiri karena terjadi gangguan pada fungsi
normal dari sistem imun. Hal ini menyebabkan sistem imun menyerang jaringan
sehat. "Peradangan sendi merupakan ciri khas RA yang bisa berakibat pada
hilangnya bentuk dan fungsi sendi yang mengarah pada kerusakan fungsi sendi
secara permanen. Penderita tidak dapat bebas bergerak karena menderita kaku
dan nyeri pada sendi," katanya.

RA dan penyakit penyertanya bahkan bisa menyebabkan kematian dini. "Sebab,
pada kasus berat, RA dapat menyerang organ-organ penting, seperti mata,
paru-paru, dan pembuluh darah," kata Harry. Gejala penyakit ini biasanya
bertahap, dimulai nyeri dan kaku sendi pada jari tangan, dan kemudian sering
disertai kemerahan pada sendi. Selanjutnya terjadi pembengkakan sendi
seperti pada tangan, leher, bahu, siku, pinggul, lutu, dan jari kaki.

Sampai kini penyebab Rheumatoid Arthritis tidak dapat diketahui. Namun, ada
beberapa faktor yang diduga bisa menjadi pemicunya, antara lain infeksi
kuman dan faktor genetik. Penyakit ini paling banyak diderita mereka yang
berusia di atas 40 tahun dan sebelum usia 60 tahun.

"Meski prevalensi rendah, penyakit ini sangat progresif dan sering
menyebabkan kecacatan. Kerusakan sendi mulai terjadi pada enam bulan pertama
sejak terserang penyakit ini dan cacat sendi permanen terjadi dalam waktu
2-3 tahun bila tidak diobati dengan benar," ujarnya.

Pengobatan
Selain diagnosis secara tepat sejak dini, perawatan yang optimal untuk
penyakit RA melibatkan kombinasi obat-obatan, istirahat, latihan-latihan
yang menguatkan sendi, serta pendidikan bagi pasien dan keluarga. "Beberapa
jenis terapi nonfarmakologik bagi pasien RA adalah perlindungan sendi,
fisioterapi, dan rehabilitasi medik untuk mencegah terjadinya peradangan dan
menghindari kecacatan," kata dokter spesialis rehabilitasi medik dari
FKUI-RSCM, dr Nury N Handikin.

Selain obat-obatan penghilang nyeri dan radang, pasien juga harus sesegera
mungkin mendapat pengobatan awal yang progresif dengan obat perubah
perjalanan penyakit konvensional (disease modifying antirheumatic drugs
(DMARD)).

Sumber : harian kompas, 22 mei 2009


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:dokter_umum-digest@yahoogroups.com
mailto:dokter_umum-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
dokter_umum-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: