Google
 

24 Juni 2009

[Dokter Umum] PARADIGMA BARU UKURAN KESEJAHTERAAN RAKYAT ( O O T )

Kawan2 Yang berbahagia,
Dengan rendah hati dan sebagai ungkapan kepedulian untuk tanah air, terkirim artikel terbaru yang dipublikasikan oleh Majalah Indonesia Media.

Semoga tulisan ini (PARADIGMA BARU UKURAN KESEJAHTERAAN RAKYAT)
full artikelnya dapat dilihat di link dibawah ini.

Dr. Taruna Ikrar, PhD*/INDONESIA MEDIA

[Postdoctoral Scholar, University of California, School of Medicine, Irvine, CA, 92617, USA, President Center For Interregional Study (CFIS)]

Satu dekade proses demokratisasi di Indonesia telah membuahkan keberhasilan di bidang politik. Indonesia yang kini telah menjadi negara demokratis terbesar ketiga di dunia, memperlihatkan kemajuan yang luar biasa dalam sektor politik. Kenyataan ini merupakan buah dari perjalanan reformasi 10 tahun yang lalu. Cita-cita reformasi adalah sejalan dengan cita-cita dasar bangsa Indonesia, yaitu menjadi bangsa yang berdaulat, demokratis, dan masyarakat adil, makmur, sejahtera, serta bebas KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme).

Selanjutnya buah dari reformasi dan demokratisasi tersebut, melahirkan perubahan sistem pemilihan presiden dari parlemen menjadi pemilihan secara langsung. Sehingga Presiden RI yang terpilih betul-betul, merupaan penjelmaan hati nurani rakyat secara keseluruhan. Dengan demikian Presiden sebagai pemimpin eksekutif tertinggi yang juga memiliki tanggung jawab yang sangat besar untuk mensejahterakan seluruh tumpa darah Indonesia. Presiden seharusnya mempunyai semangat yang dilandasi oleh Cita-cita reformasi tersebut, dengan mempunyai komitmen yang tinggi untuk memuliakan bangsa ini agar dihormati oleh bangsa lain. Sehingga di masa yang akan datang, tidak ada lagi anak bangsa kita yang diperlakukan sewenang-wenang oleh bangsa lain, dihinakan oleh bangsa lain. Dan untuk itu, bangsa yang mulia adalah bangsa yang punya karakter, dan bangsa yang berkarakter adalah bangsa yang mandiri, bukan bangsa yang selalu menjual dirinya kepada kepentingan asing. Olehnya bangsa Indonesia tidak boleh menjadi bangsa yang kerdil, yang selalu inferior di hadapan bangsa asing. Indonesia pada dasarnya punya Sumber Daya Manusia yang sangat mampu untuk mengelola Sumber Daya Alam kita untuk kemaslahatan bangsa dan negara.

Dengan landasan tersebut Presiden terpilih, nantinya mempunyai tanggung jawab yang besar untuk memajukan Sumber Daya Manusia Indonesia, minimal dalam bingkaian seperti dibawah ini:

1. Pendidikan: Merupakan jalan terpenting untuk mencerdaskan bangsa. Dengan pendidikan, Indonesia akan mempunyai manusia manusia yang unggul, terampil, berbudi luhur, serta mempunyai kekuatan spiritual dan motivasi yang tinggi untuk membangun bangsanya. Kita bisa menyaksikan banyak contoh bangsa-bangsa lain, yang telah maju, bukan semata dari segi Sumber Daya Alamnya (seperti Jepang dan Jerman, miskin sumber daya alam, tetapi sangat tinggi dan merata pendidikan rakyatya, terbukti menjadi Negara yang sangat kuat dan terpandang didunia)

2. Peningkatan kesejahteran seluruh tumpa darah dan masyarakat Indonesia, yang meliputi sandang, pangan dan perumahan.

Menurut Badan Pusat Statistik Negara (BPSN), menjelaskan bahwa ukuran kemiskinan didasarkan pada jumlah kalori yang dimakan seseorang, yaitu 2.100 kalori. Kalau konsumsi perhari di atas batas minimal kalori tersebut, tidak dianggap miskin tapi kalau di bawah itu, dianggap miskin," jadi semata-mata ukurannya pada kalori makanan (pangan). Padahal dalam kehidupan, manusia bukan hanya membutuhkan pangan, lebih dari itu ada kebutuhan akan sandang dan perumahan.

Berdasarkan ilmu gizi, 2.100 Kalori itu sebanding dengan 1 piring nasi. yang harganya kalau dirupiahkan tentunya 500 Rupiah, jika 1 $US sebanding dengan 10.000 Rupiah, berarti standar kemiskinan di Indonesia hanya 1/20 $US atau 5 cen. Ukuran ini sangat kontras bila dibandingkan dengan standar garis kemiskinan Bank Dunia senilai 2$US per hari. Sehingga standar kemiskinan yag digunakan dewasa ini oleh pemerintah terlalu rendah bila dibandingan standar kemiskinan yag digunaaan dunia (40x lebih rendah). Dengan demikian, berarti kalau kita menggunakan ukuran Internasional, berarti masih sangat banyak masyarakat Indonesia yang hidup dibawah garis kemiskinan. Memaparkan secara nyata dan jujur akan tingkat kemiskinan, bukan bermaksud menghina bangsa Indonesia, tapi bertujuan mendapatkan gambaran yang nyata, untuk selanjutnya mencarikan jalan keluar dari masalah tersebut. Dengan demikian akan menjadi motivasi atau pendorong bagi pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan secara nyata di Negara Indonesia. Negara yang terkenal sangat kaya akan sumber daya alam. Dalam bahasa populernya, bahwa profil kesejahteraan rakyat Indonesia masih jauh dibawah rata-rata tingkat kesejahteraan dunia, sehingga Sudah saatnya pemerintah mengoreksi standar kesejahteraan rakyat. Dengan mengikuti standar internasional, dengan memfokuskan bukan hanya pada pangan atau Kalori yang dikonsumsi oleh masyarakat, dan sudah seharusnya lebih memfokuskan pada semua kebutuhan pokok yang lain, termasuk sandang, pangan, dan perumahan.

3. Aspek yang termasuk sangat penting sebagai ukuran kesejahteraan adalah Kesehatan. Jika kesehatan Masyarakat Indonesia meningkat dan terjaga, maka konsentrasi dalam bekerja, bersekolah, dan beraktivitas menjadi baik, yang pada akhirnya, produktivitas masyarakat akan meningkat (Tentu hal ini akan terjadi sebaliknya jika masyarakat kita dalam keadaan sakit-sakitan).

Untuk Peningkatan derajat kesehatan masyarakat minimal ada 4 hal yang harus segera dibenahi oleh pemerintah, yang menjadi tanggungjawab presiden yang baru, yaitu:

a) Peningkatan anggaran kesehatan masyarakat: dengan jalan ini, pengeluaran dan biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat akan menurun, karena beralih menjadi subsidi pemerintah, dan selanjutnya dilakukan pengendalian biaya kesehatan yang bersumber dari pemerintah yang lebih berfokus pada tindakan preventif atau pencegahan penyakit.

b) Dalam menjalankan peran pemerintah sebagai regulator kesehatan, melibatkan semua unsur, baik kalangan pemerintah, perusahaan, individu, keluarga, dan masyarakat pada umumnya.

c) Jaminan pelayanan kesehatan (Asuransi Kesehatan), sudah saatnya seluruh lapisan masyarat mempunyai asuransi dan jaminan kesehatan. Dengan pola ini, akan terjadi subsidi silang dalam penangan kesehatan. Artinya masyarakat yang kebetulan sakit dan membutuhkan biaya besar, akan mendapatkan subsidi dari masyarakat yang mampu dan tidak sakit (Cross Subsiding). Asuransi tersebut menjadi satu kesatuan dengan program wajib pajak, sehingga masyarakat yang telah membayar panjak, berarti secara otomatis telah mendapatkan Jaminan Asuransi Kesehatan, yang profitnya diambil secara optimal dari pajak tersebut. Jika ini dijalankan dengan baik, akan berdampak positif secara signifikan terhadap peningkatan kesehatan dan kesejahteraan orang banyak, pasien, termasuk dokter, pelayan kesehatan, dan masyarakat luas.

d). Pemerataan pelayanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia sampai ketingkat perifer/pedesaan. Kepastian keterjangkauan pelayanan kesehatan akan menyentuh seluruh lapisan masyarakat (Ensure Affordable Care for All).

Jika semua aspek diatas terpenuhi, maka tentunya kualitas masyarakat Indonesia akan meningkat. Yang secara signifikan akan meningkatkan Sumber Daya Manusia Indonesia. Kelak bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang dimuliakan, bukan karena kekuatan persenjataan, tetapi karena aspek tingkat kesejahteran dan kualitas sumber daya manusianya yang handal, yang mampu mengelolah sumber daya alam dengan baik demi kesejahteraan seluruh tumpa darah Indonesia.

Majulah bangsaku, majulah tanah airku, Selamat memilh Presiden Baru yang mampu mengemban amanat rakyat, menjadikan bangsa Indonesia Bangsa yang Makmur, Sejahtera, dan Mulia.


Sekedar berbagi 'dan semoga Bermanfaat.. ...

dari Indonesia Media
http://www.indonesiamedia.com/
http://www.indonesiamedia.com/2009/6/MID/opini/PARADIGMA.html

[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:dokter_umum-digest@yahoogroups.com
mailto:dokter_umum-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
dokter_umum-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: