Dear All,
mungkin ada yg bisa memberi saya masukan terutama bagi yang sudah pernah mengalaminya...2 minggu yg lalu saya makan di sebuah restoran dan memesan satu bakso udang, tidak lama setelah saya memakan bakso udang itu, timbul bentot2 di kaki seperti di gigit nyamuk...disusul bentol2 di lengan tidak lama setelah saya sampai dirumah ( kira2 setengah jam setelah makanan itu disantap).
Karena seperti digigit serangga,lalu saya kasih minyak anti gigitan serangga, tengah malam gatal2 menjadi semakin parah dan jelas sekali kalo bentol2nya menjadi besar persis seperti bentol2 alergy. Karena terlalu malam untuk membeli obat alergy sayapun memutuskan untuk mengabaikan rasa gatal dan mencoba untuk tidur. Besok paginya saya membeli san langsung meminum obat alergy Incidal...gatal2 dan bentol2 seketika mereda, pada sore harinya bentol dan gatal muncul kembali dan saya makan incidal untuk kedua kali tapi hal tersebut malahan membuatnya semakin parah.
Sudah tidak tahan akan gatal dan bentol2 sudah mulai meluas kemana-mana lalu saya lari ke UGD, disitu saya diberikan suntikan anti alegy di lengan dan di paha dan juga diberi obat 2 macam, keesokan harinya bentol dan gatal hilang semuanya,karena mungkin saya rasa sudah sembuh lalu saya hentikan mengkonsumsi obat yg diberikan dokter tapi ternyata besok siangnya bentol2 kembali muncul di kaki kiri san semakin malam bentol2 semakin parah..keesokan harinya saya memutuskan untuk ke dokter langganan keluarga saya, disana saya kembali diberi obat (menggantikan obat yg diberikan oleh dokter di UGD sebelumnya) dan juga diberikan sekali suntikan...bukannya mereda, gatal2 dan bentol semakin parah.
malahan kali ini sudah menyerang bagian dalam..saya tidak bisa makan dan minum karena di kerongkongan saya juga ternyata ada bentol2 yg mengganjal makanan dan minuman untuk masuk...akhirnya saya putuskan untu klari k UGD tempat saya mendapat pertolongan untuk pertama kalinya...sayapun menjalani lagi 2x suntik dan diberikan 2 jenis obat, Seperti biasa setelah disuntik semua bentol dan gatal hilang tapi selang 3 hari bentol2 mulai terlihat muncul kembali.
yang saya ingin tanyakan alergy macam apakah ini? mengapa kok sepertinya "bandel" sekali...saya bukan orang yg mempunya masalah dengan alergy, kalaupun pernah memakan udang dan gatal2 itu lebih disebabkan karena kondisi udang yg tidak fresh...saya gemar menyantap udah dalam bentuk mentah dan bakar tapi tidak pernah terjadi apa2. Perlu diketahui pada saat menyantap udang tersebut saya sedang mengalami gangguan lambung...dalam artian lambunng saya tersebut terus mengeluarkan bunyi seperti yg sedang memproduksi gas berlebih...apakah hal tersebut bisa memacu Alergy ganas yang saya alami sekarang ini?
Sejauh ini yg bisa menghilangkan (at least untuk sementara) bentol2 dan gatal ini adalah obat suntik yg saya dapatkan dari UGD itu (di lengan dan di paha) obat2an lainnya tidak bisa mencegah mereka bahkan dari dokter yg sudah pengalaman merawat saya dari kecilpun tidak bisa berbuat banyak. Bentol2 yg terjadi pada saya bentuknya sangat besar...oval dan menipis di bagian tengah,sehingga terlihat seperti telur dadar (merah dan ada warna putih di tengahnya) besarnya beragam malahan pada saat muncul untuk kedua kalinya...kaki kiri saya sudah 90% tertutup benjolan tersebut.
Sayapun sekarang cemas akan alergy ini, sedangkan rasanya saya tidak bisa untuk terus-terusan disuntik.
Semoga bapak/ibu ada yg mempunyai masukan untuk saya..sebelum dan sesudahnya terima kasih banyak.
Salam,
Erwin
メッセージ
Obesitas Memicu Penuaan
Dini
Selasa, 21 Juli 2009 | 03:36 WIB
Jakarta,
Kompas - Proses penuaan yang ditandai penurunan fungsi organ tubuh terbukti bisa
dicegah, dihambat, bahkan dipulihkan.
Salah satu upaya efektif adalah mengurangi
faktor risiko, terutama obesitas dengan segala komplikasinya.
Menurut
Prof Walujo Soerjodibroto dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia dalam simposium ilmiah
Perhimpunan Kedokteran Anti-Penuaan
Indonesia, Sabtu (18/7) di Jakarta, obesitas dengan komplikasi merupakan faktor
risiko terpenting penuaan dini.
Di Indonesia, menurut Ketua Pusat Studi
Kedokteran Anti-Penuaan Universitas Udayana Prof Wimpie Pangkahila,
kualitas hidup manusia Indonesia termasuk
rendah, ditandai dengan usia harapan hidup yang lebih rendah dibandingkan negara
lain di Asia
serta tingginya angka
kesakitan.
Proses penuaan terjadi sejak dalam kandungan sampai lanjut
usia. Hal ini tak hanya terkait masalah estetika atau penampilan,
tetapi juga kemampuan organ tubuh. Bila
fungsi organ tubuh terganggu karena sakit, usia fisiologis seseorang bisa lebih
tua
daripada umurnya sehingga kualitas hidup
menurun.
Obesitas adalah salah satu hal yang memengaruhi perkembangan
penyakit dan kualitas hidup. Menurut dr Suharto dari
Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran
Olahraga, obesitas terkait dengan risiko kelainan kardiovaskular seperti
jantung koroner,
hipertensi, diabetes melitus, dan
usia harapan hidup.
Mengubah pola pikir
Masalah
obesitas ini tergolong kronis dan sangat sulit diatasi. Menurut Walujo, upaya
pencegahan dini lebih mudah mencapai keberhasilan,
yaitu saat kondisi pasien masih
overweight.
Selama ini terapi obesitas identik dengan pengurangan makan
yang tak nyaman dan sering gagal. "Idealnya, terapi obesitas melibatkan dua
aspek utama,
yaitu mengurangi makan dan meningkatkan
pengeluaran energi dengan olahraga," katanya.
"Kalau program diikuti
dengan baik, pasien mendapat reward berupa rasa nyaman dan berhasil menurunkan
berat badan.
Bila tidak disiplin, ia mengalami hal tidak
menyenangkan," ujarnya.
Pasien juga perlu bantuan, seperti obat-obatan, konsultasi nutrisi dan kesehatan, termasuk modifikasi perilaku,
aku- punktur,
serta segala cara untuk meningkatkan kemauan
terapi tanpa merugikan kesehatan.
Latihan fisik teratur jadi faktor
penentu pencegahan dan penanggulangan obesitas. "Untuk menyeimbangkan asupan
kalori dengan pengeluaran,
perlu aktivitas otot terkendali. Penurunan
berat badan akan terjadi dengan perubahan positif dalam fungsi kardiovaskular,
respirasi, metabolisme, dan kesehatan umum," kata Suharto.
Cheers,
Grace
[Non-text portions of this message have been removed]
[Non-text portions of this message have been removed]
------------------------------------
[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
mailto:dokter_umum-digest@yahoogroups.com
mailto:dokter_umum-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
dokter_umum-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar