Google
 

22 Juli 2009

[Dokter Umum] Obesitas Memicu Penuaan Dini

メッセージ
Obesitas Memicu Penuaan
Dini

Selasa, 21 Juli 2009 | 03:36 WIB

Jakarta,
Kompas - Proses penuaan yang ditandai penurunan fungsi organ tubuh terbukti bisa
dicegah, dihambat, bahkan dipulihkan.
Salah satu upaya efektif adalah mengurangi
faktor risiko, terutama obesitas dengan segala komplikasinya.

Menurut
Prof Walujo Soerjodibroto dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia dalam simposium ilmiah
Perhimpunan Kedokteran Anti-Penuaan
Indonesia, Sabtu (18/7) di Jakarta, obesitas dengan komplikasi merupakan faktor
risiko terpenting penuaan dini.

Di Indonesia, menurut Ketua Pusat Studi
Kedokteran Anti-Penuaan Universitas Udayana Prof Wimpie Pangkahila,
kualitas hidup manusia Indonesia termasuk
rendah, ditandai dengan usia harapan hidup yang lebih rendah dibandingkan negara
lain di Asia
serta tingginya angka
kesakitan.

Proses penuaan terjadi sejak dalam kandungan sampai lanjut
usia. Hal ini tak hanya terkait masalah estetika atau penampilan,
tetapi juga kemampuan organ tubuh. Bila
fungsi organ tubuh terganggu karena sakit, usia fisiologis seseorang bisa lebih
tua
daripada umurnya sehingga kualitas hidup
menurun.

Obesitas adalah salah satu hal yang memengaruhi perkembangan
penyakit dan kualitas hidup. Menurut dr Suharto dari
Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran
Olahraga, obesitas terkait dengan risiko kelainan kardiovaskular seperti
jantung koroner,
hipertensi, diabetes melitus, dan
usia harapan hidup.


Mengubah pola pikir

Masalah
obesitas ini tergolong kronis dan sangat sulit diatasi. Menurut Walujo, upaya
pencegahan dini lebih mudah mencapai keberhasilan,
yaitu saat kondisi pasien masih
overweight.

Selama ini terapi obesitas identik dengan pengurangan makan
yang tak nyaman dan sering gagal. "Idealnya, terapi obesitas melibatkan dua
aspek utama,
yaitu mengurangi makan dan meningkatkan
pengeluaran energi dengan olahraga," katanya.

"Kalau program diikuti
dengan baik, pasien mendapat reward berupa rasa nyaman dan berhasil menurunkan
berat badan.
Bila tidak disiplin, ia mengalami hal tidak
menyenangkan," ujarnya.

Pasien juga perlu bantuan, seperti obat-obatan, konsultasi nutrisi dan kesehatan, termasuk modifikasi perilaku,
aku- punktur,
serta segala cara untuk meningkatkan kemauan
terapi tanpa merugikan kesehatan.

Latihan fisik teratur jadi faktor
penentu pencegahan dan penanggulangan obesitas. "Untuk menyeimbangkan asupan
kalori dengan pengeluaran,
perlu aktivitas otot terkendali. Penurunan
berat badan akan terjadi dengan perubahan positif dalam fungsi kardiovaskular,
respirasi, metabolisme, dan kesehatan umum," kata Suharto.

Cheers,
Grace


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:dokter_umum-digest@yahoogroups.com
mailto:dokter_umum-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
dokter_umum-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: