Google
 

29 Juli 2010

Re: [Dokter Umum] [O O T] Kepercayaan Diri pada Anak

 

Terima kasih bu/mbak Mia atas infonya.
Saat ini saya sedang mengalami hal itu, anak saya tidak suka (merasa tdk bisa)
dg perlajaran bhs inggris gara2 gurunya galak dan sering marah2.
Semoga dg info ini dan usaha kami orang tuanya, anakku bisamenjadi lebih baik.
Amien..

----- Original Message ----
From: miacantik <miacantik@yahoo.com>
Sent: Fri, 30 July, 2010 0:43:19
Subject: [Dokter Umum] [O O T] Kepercayaan Diri pada Anak

July 29, 2010
Tumbuh Kembang



Self esteem sering kali dikaitkan dengan percaya diri walaupun pengertian ini
tidak sempurna. Self-esteem yang sehat adalah tameng bagi anak untuk menghadapi
tantangan dalam kehidupannya. Anak-anak yang merasa nyaman dengan dirinya
terlihat lebih mudah menangani konflik dan tekanan yang negatif. Mereka lebih
mudah tersenyum dan menikmati hidup. Anak-anak yang seperti ini umumnya
realistis dan optimis.
Sebaliknya, anak-anak dengan self esteem yang rendah menganggap tantangan
sebagai sumber ketakutan dan frustrasi. Mereka yang menganggap dirinya buruk
umumnya sulit untuk mendapatkan solusi untuk masalah yang mereka hadapi. Jika
dihadapkan pada tantangan baru, respon mereka adalah "saya tidak bisa".
Sebagai orangtua, anda memiliki peratn penting untuk membangun self esteem yang
sehat bagi anak anda.
Self esteem adalah gabungan dari kepercayaan atau perasaan yang kita miliki
terhadap diri kita sendiri dengan kata lain persepsi kita terhadap diri kita
sendiri. Bagaimana seseorang memandang dirinya mempengaruhi motivasi, sikap
(attitude) dan tingkah laku (behaviour), serta mempengaruhi pengendalian
emosinya.
Self esteem dibangun mulai dari awal kehidupan. Sebagai contoh, bayi yang
belajar berguling yang setelah lusinan kali gagal dan akhirnya berhasil, ia
belajar sikap "saya bisa".
Ketika seorang anak mencoba sesuatu, dan kemudian gagal, coba lagi, gagal lagi
dan akhirnya berhasil, ia sedang membangun ide mengenai kemampuannya sendiri.
Secara bersamaan, ia menciptakan konsep diri berdasarkan hasil interaksi dengan
orang-orang lain. Inilah mengapa keterlibatan orang tua merupakan kunci untuk
menolong anak membentuk persepsi diri yang sehat dan akurat mengenai dirinya.
Self esteem dapat juga didefinisikan sebagai pandangan terhadap kemampuan diri
dikombinasikan dengan perasaan bahwa diri dicintai. Seorang anak yang bahagia
karena suatu pencapaian tetapi tidak merasa dicintai dapat saja memiliki self
esteem yang rendah.
Self esteem dapat berfluktuasi sepanjang pertumbuhan dan perkembangan anak.
Seringkali berubah karena dipengaruhi pengalaman-pengalaman hidup yang dialami
anak dan persepsi-persepsi baru mengenai dirinya. Oleh karenanya, anda perlu
mengetahui tanda-tanda self esteem yang baik dan buruk.
Anak-anak dengan self esteem yang rendah tidak akan mau mencoba hal-hal baru dan
seringkali berbicara negatif mengenai dirinya, misal : saya bodoh, saya tidak
akan bisa mengerti bagaimana mengerjakan hal ini, tidak ada yang peduli pada
saya. Mereka memiliki toleransi yang rendah terhadap rasa frustrasi, gampang
menyerah, menunggu orang lain yang mengambil alih. Mereka cenderung mengkritik
dirinya berlebihan dan gampang sekali kecewa terhadap diri sendiri.
Anak-anak dengan self esteem yang sehat senang berinteraksi dengan anak-anak
lain. Mereka merasa nyaman dan menyukai aktivitas bersama. Ketika dihadapkan
pada tantangan, mereka bisa berusaha untuk menemukan solusi. Mereka tidak akan
mengatakan "saya bodoh/idiot" melainkan "saya tidak mengerti". Mereka mengetahui
kekuatan dan kelemahan mereka, dan dapat menerimanya dengan baik.

Berikut adalah tips yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk membangun self
esteem anak :
- Hati-hati terhadap apa yang anda katakan
Anak-anak sangat sensitif terhadap kata-kata orang tua mereka. Ingatlah untuk
memuji mereka bukan hanya karena hasil yang baik tetapi juga karena proses atau
usaha yang mereka lakukan. Jujurlah.

- Jadilah teladan yang baik
Jika anda keras terhadap diri anda, pesimis atau tidak realistis terhadap
kemampuan dan keterbatasan anda, anak anda akan meniru anda. Tunjukkan self
esteem anda maka mereka akan memiliki teladan yang luar biasa.

- Temukan dan arahkan keyakinan anak anda yang tidak akurat
Bantulah mereka untuk menetapkan standar yang akurat dan lebih realistis untuk
menilai dirinya. Contoh : anak yang cemerlang di sekolah tetapi tidak begitu
pandai matematika dapat berkata : "saya tidak bisa matematika. Saya siswa yang
buruk"
Hal ini adalah generalisasi yang salah.Selain itu, juga merupakan suatu bentuk
keyakinan yang dapat membuat anak menjadi gagal. Bantulah anak anda untuk
memandang situasi dalam perspektif yang benar. Anda dapat mengatakan : "kamu
adalah siswa yang baik. Kamu pintar di sekolah. Matematika hanyalah pelajaran
yang perlu dipelajari lebih lanjut. Kita akan mempelajarinya bersama".

- Spontan dan penuh kasih sayang
Kasih sayang anda dapat mendorong self esteem anak anda. Peluklah ia dan katakan
bahwa anda bangga kepadanya. Tempelkan pesan-pesan untuknya bahwa anda bangga
agar dibaca olehnya. Pujilah dia dengan jujur tanpa berlebihan. Anak-anak
biasanya tahu mana yang benar-benar datang dari hati dan mana yang tidak.

- Berikan feedback yang positif dan akurat
Misal : "mama tahu kamu marah sekali pada kakakmu tetapi mama sangat menghargai
karena kamu tidak berteriak padanya ataupun memukulnya" Kalimat ini memberi tahu
bahwa kita mengerti perasaannya, kita menghargai suaranya yang tidak berteriak
marah dan mendorong anak tersebut untuk melakukan hal yang baik tersebut di lain
waktu.

- Ciptakan lingkungan rumah yang aman dan hangat
Anak-anak yang tidak merasa aman atau disakiti di rumah akan memiliki self
esteem yang rendah. Anak-anak yang sering melihat orang tuanya bertengkar dapat
mengalami depresi. Perhatikan juga apakah ada tanda-tanda anak anda mengalami
penyiksaan oleh orang lain, masalah di sekolah, masalah dengan teman-teman dan
faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi self esteem mereka. Ingatlah untuk
selalu menghargai mereka.

- Tolonglah anak-anak anda agar terlibat dalam kegiatan yang sifatnya
konstruktif/membangun
Kegiatan yang sifatnya membangun kerja sama, bukan kompetisi, dapat membantu
perkembangan self esteem anak. Sebagai contoh : program mentoring dimana anak
yang lebih tua membantu yang lebih muda untuk belajar membaca.

Terapi dapat membantu anak-anak yang self esteem-nya rendah. Mereka belajar
untuk memandang diri mereka dan dunia dengan lebih positif.
salam,

mia

[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.web.id ]Yahoo! Groups Links

__._,_.___
Recent Activity:
[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.web.id ]
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: