@dr hezron mejuah-juah :) mudah2an terus mengutamakan pelayanan ya
@dr i made mudah2an, saya yakin masih banyak dokter yg benar2 mengabdi tanpa
memikirkan komisi obat saja.
@pak fredy sepertinya yg kita maksud adalah dokter yg sama, tapi kemarin
saya itu ke tempat prakteknya yg di Jl. M*****a. Bener2 kapok deh berobat ke
dokter itu lagi. Saya juga bertanya2, apakah dibenarkan ya dokter langsung
kasi obat begitu tanpa ada resep. Ini dokter merangkap apoteker apa ya
hehehe...
@dr hendrick saya pun puas dengan obat generik. Pernah waktu saya msh
tinggal di Jakarta, saya sakit diare dan ke UGD RS swasta, dikasi obat ini
itu hampir 300rb dan tidak sembuh2. Akhirnya saya berobat ke teman saya yg
dokter, dia kasi obat generik dalam waktu 2 hari saya membaik. Saya heran
kok dokternya bisa under estimate sama obat generik. Kalau memang tidak
bagus, kenapa tidak dilarang DepKes, logikanya kan begitu. Kemarin itu
karena saya membawa karyawan saya, jadi serba tidak enak karena nanti
dianggap dianggap ngga niat mengobati kalau banyak tanya & protes sama
dokternya. Pun karena saya mendapat kesan dokternya kurang bersahabat untuk
diajak diskusi makanya saya tidak menanyakan diagnosa. Buat saya salah satu
kriteria dokter yg baik itu mau menjelaskan tentang penyakit yg diderita dan
memberitahu tindakan pencegahan supaya tidak terjadi lagi, itu aja sih. Kan
kita ngga mau sakit yg sama sampai dua atau tiga kali :)
@dr yosua maaf kalau saya terkesan menjudge semua dokter umum seperti itu,
tapi tidak ada maksud menjudge sama sekali. Pengalaman sebelumnya suami saya
pernah masuk UGD RS Swasta di sini krn sesak nafas, dokternya juga begitu,
tanpa observasi langsung vonis rawat inap 4 hari. Akhirnya saya tolak dan
memilih observasi 12 jam di UGD terlebih dahulu. Terbukti suami saya
berangsur2 membaik dan tidak perlu rawat inap sama sekali. Adik ipar saya
juga begitu di RS Swasta yg lain, gejala tipes & dirawat inap tapi dokter yg
merawat sangat iriiiit bicara. Saya yakin ada dokter umum yg baik, sabar,
dan tidak komersil di Pontianak, mungkin saya belum ketemu aja dokter yg
pas.
Rgds,
Irene Barus-Henuhili
2010/11/5 Yosua hardja <josu.jazz.asoy@gmail.com>
> Dear Irene Barus-Henuhili
>
> Pertama² sebagai rekan sejawat dari dokter tersebut saya mohon maaf. Dan
> mohon supaya tidak men judge semua dr.umum seperti itu. Memang etika nya
> tidak seperti itu, namun itu semua kembali ke pribadi masing². Saya juga
> terkadang heran melihat masih ada hal seperti itu.
>
>
>
>
> Ikuti saya @anak_tunggal
> Dikirim oleh AsoyBerry®
>
[Non-text portions of this message have been removed]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar