Hello,
Tanpa mengetahui core of problem, dg menimbang hanya pada tekanan darah
tinggi atau tekanan darah rendah, kejadian bisa menajdi fatal.
Saya contohkan org bilang tekanan darah rendah, makan daging kambing baik.
Gentika A type bersentuhan dg daging kambing justru memprovokasi tekanan
darah menjadi tdk stabil; sebaliknya B type justru memperoleh manfaat
kandungan L carnitine yg ada di kambeng tadi.
Jadi melihat tdk hanya pada tinggi, atau rendah, atau unstable, akan
menjadi rancu bila tdk mengenal si tubuh dg lebih dalam ttg
karakteristiknya.
Secara kemungkinan bahwa kandungan kopi yg bisa dimanfaatkan oleh B type
n A type, bisa dimanfaatkan oleh tubuh ybs, n memperbesar pembuluh
darah, sehingga suplai oksigen ke otak menjadi lebih baik, yg mestinya
ini diteliti lebih lanjut, apakah demikian.?
Kendala tinggi n rendah perlu disikapi, apakah karena jaringan pembuluh
darah, atau kandungan di darah, atau pengaruh bahan2 lainya yg memicu
kerja jantung, yg dlm hal ini termasuk makanan yg dibiasakan, akan
membantu agar bisa menjustify harus menginterfrensi tubuh dg bahan apa saja.
Contoh saya sering bilang bahwa Pitza bisa sebagai obat sakit kepala,
kenapa bisa, karena ada org tertentu yg begitu masukin keju,
periltastiknya akan bekerja n memaksa keluarnya faeses.
Nah bila sakit kepala dikarenakan ada yg mestinya dibuang tetapi
terhambat, atau dg bahasa kerennya diracuni oleh buangan sendiri, maka
pItza dipakai agar bisa membuang, n setelah terbuang sakit kepala
menjadi reda, n muncul cerita bahwa pitza bisa utk obat sakit kepala
bukan?; pada hal makan keju juga sama, tetapi suaya enak dimulut, ada
tambahan serat dll, maka pitza menjadi pilihan.
Jadi kalau anda tanya saya boleh atau tdk? saja tdk bisa menajwab karena
prinsip kehati2an diperlukan meskipun itu adalah makanan.
Di sate sendiri tdk hanya ada daging kambing tetapi bisa mengandungi
pengawet supaya daging tadi tdk berbau (ada daging yg direndam di
formalin encer sekdar utk mehan agar daging tdk membusuk), bisa juga
mengadungi msg, ketika sate di bakar, bisa juga mengadung oksigenated
oil yg semuanya dlm kombinasi maupun berdiri sendiri bisa meracuni yg
memakannya utk org2 tertentu.
Gule kambeng pun bukan hanya ada kambeng tetapi ada santen, ada bumbu2,
termasuk yg bisa memprovokasi seperti lada, tomato, sayuran kol dstnya.
jadi utk kondisi dimana tdk diketahui apa n kenapa, lalu menambah
variable bisa kenapa n bagaimana, maka akan menjadi uncertainly condition.
Kecuali ybs dlm kondsi normal memakai produk2 makanan itu menunjukan
reaksi yg sdh diketahui, maka bisa kita merangsang tubuhnya menggunakan
yg sdh diketahui tersebut.
Disamping apa yg dikatakan oleh dr. Cahaya, ada juga kendala ttg
kandungan butir darah merah yg ada di tubuh ybs, bila kandungan sangat
sedikit, n kekentalan juga sangat encer, maka tekanan bisa menjadi
menurun n pengikatan oksigen yg akan disampaikan keotak juga sedikit n
itu bisa memberikan dorongan terjadi apa yg dialami ybs.
So, in fact kita hanya bisa mereka2 dg data yg ada, tetapi utk bisa
memastikanya perlu data n pemeriksaan yg lebih lengkap.
Jadi tensi rendah perlu di lengkapi lagi kenapa bisa rendah? plus plus,
plus, tidak hanya berhenti disana n dianikan dg provokator atau obat saja.
Salam,
On 5/21/2013 7:34 PM, Muhammad Nur Hidayat wrote:
> To bu mega:
> Dikasih minum kopi karena kata dokter bapak saya yg darah tinggi tidak
> boleh minum kopi, krn tensi nya bs naik. Jd kesimpulan saya kalo darah
> rendah,kasih saja kopi.
>
> To dokter donny dkk:
> Dok, jadi boleh ga dikasih kopi? Benar ga kesimpulan saya itu, rencana
> besok malah mau beli gule dan sate kambing.
>
> To pak cahya:
> Saya belum ajak periksa ke dokter, tapi kata beliau memang tensi rendah.
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> ------------------------------------
>
> [ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]Yahoo! Groups Links
>
--
We care human as human not as sickness object --
"Absolutely Drug less Health Care solution Organization"
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (6) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar