Google
 

15 Maret 2009

[Dokter Umum] (Lanjutan) Waspada!!!! Penyebab Rasa Manis Makanan&Minuman Kita

Dear all,
Berikut saya posting lagi lanjutan dari informasi berikutnya. Semoga bermanfaat.

Regard,
Fina

Waspada!!!! Penyebab Rasa Manis
Makanan&Minuman Kita

 

Pemanis buatan lainnya yang
kita kenal dan ada di masyarakat bahkan sudah masuk ke perut kita adalah Acesulfame-K

Asesulfam K adalah senyawa 6-metil-1,2,3-oksatizin-4(3H)-on-2,2-dioksida
atau merupakan asam asetoasetat dan asam sulfamat.

Acesulfame K (acesulfame-kalium) telah disetujui FDA sebagai aditif pemanis
untuk makanan pada tahun 1988. Potensi kemanisan relatif (sweetness potency
relative) sekitar 200x sukrose. Acesulfame-K dinyatakan sebagai pemanis buatan
bebas kalori yang bersih, cepat memberikan rasa manis. Memiliki kestabilan yang
baik pada suhu tinggi dan daya larut yang baik sehingga pemanis ini dianggap
cocok untuk berbagai produk. Aman dikonsumsi dengan batasan ADI maksimal 15 mg/kg
berat badan (BB). Angka ini setara dengan 750 mg mg per hari untuk manusia yang berat badannya 50 kg. Acesulfame-K umumnya
beredar di pasaran dalam dosis 20 mg per sachet. Maka, untuk mencapai nilai ADI
bagi seseorang dengan berat badan 50 kg, jumlah sachet yang dikonsumsi adalah maksimal
38 sachet dalam 1 hari.

 

Acesulfame-K sering digunakan sebagai kombinasi dengan
pemanis buatan yang lain seperti aspartam, sakarin atau siklamat, untuk
menghilangkan after taste yang tidak
enak pada suatu jenis pemanis buatan. Pada tahun 1995 pemanis ini juga
digunakan pada minuman beralkohol. Secara komersial acesulfame-K menggunakan
merk Sunette atau Sweet One dalam bentuk sachet dan tablet..

 

Acesulfame-K ditemukan seorang kimiawan Karl Clauss tahun
1967. Dia menemukan rasa manis secara tidak sengaja ketika menjilatkan jarinya
untuk mengambil kertas di laboratorium. Patennya dimiliki oleh Hoechst AG,
Jerman. Acesulfame-K rasanya manis, beberapa orang merasakan adanya aftertaste
yang pahit hampir seperti sakarin, tetapi sebagian lain tidak merasakannya.

 

FDA merekomendasikan acesulfame-K digunakan pada produk
roti-rotian, makanan beku, yogurt, kembang gula, permen karet, produk susu
kering, sirup dan saus. Juga untuk produk pasta gigi, mouth wash dan pelapis
obat.

 

Di Jakarta,
distributor /suplier acesulfame-K adalah CV. Indochem Jaya, Bekasi yang
merupakan perusahaan dagang kimia yang bekerja sama dengan sebuah perusahaan
dari Singapura sebagai pemasok pemanis buatan (Acesulfame - K) dan PT Indo
Utama Kimia.

 

Pemanis buatan lainnya yang sering dijumpai di minuman ringan/soft drink,  energi drink dan makanan ringan adalah
Siklamat. Siklamat adalah pemanis buatan yang masih populer di Indonesia. Pemanis
buatan ini merupakan garam natrium dari asam siklamat. Sifat siklamat sangat
mudah larut dalam air dan mempunyai tingkat kemanisan 30 x gula. Siklamat pada
manusia mempunyai nilai ADI maksimal 45% atau setara dengan 11 mg/kg berat
badan (BB). Angka ini setara dengan 550
mg per hari untuk manusia yang berat badannya 50 kg. Siklamat umumnya beredar
di pasaran dalam dosis 40 mg per sachet. Maka, untuk mencapai nilai ADI bagi
seseorang dengan berat badan 50 kg, jumlah sachet yang dikonsumsi adalah maksimal
14 sachet dalam 1 hari.

Asam siklamat adalah
suatu asam-asam dengan berat molekulnya 179,24. secara teknis dapat dibuat
dengan cara sulfonasi senyawa siklohexilamin. Atau dapat juga diperoleh dari
siklohexil-isosianat (N=C=O) yang direaksikan dengan H2SO4.

Pada tahun 1970-an di
Amerika, Canada dan Inggris siklamat dilarang penggunaannya karena produk
degradasinya yaitu sikloheksil amina bersifat karsinogenik (menyebabkan
kanker).

Sedangkan di
Indonesia menurut peraturan menteri kesehatan Republic Indonesia (No.
10179/A/SK/74) tahun 1974 kadar maksimum siklamat yang diperbolehkan dalam
makanan berkalori rendah dan untuk penderita diabetes mellitus adalah 2,0 ppm
(part per million atau mg per g bahan makanan). Untuk bahan minuman kadar
maksimum siklamat yang diperbolehkan adalah hanya 0,06 ppm.

Siklamat pemanis buatan yang diduga sebagai pemicu kanker
kandung kemih dan memunculkan banyak gangguan pada kesehatan, diantaranya
tremor, migrain dan sakit kepala, kehilangan daya ingat, bingung, imsomnia,
iritasi, asma, hipertensi, diare, sakit perut, alergi, impotensi dan gangguan
seksual, kebotakan dan kanker otak.

 

Di dunia perdagangan Siklamat dikenal juga sebagai
assugrin, sucaryl dan sucrosa.Masih banyak nama lain dari Siklamat. Biasanya, produsen minuman dan
makanan merahasiakan nama pemanis buatan Siklamat. Pada kemasan biasanya produsen
menggantikannya dengan nama kimia yang masyarakat awam kurang mengetahuinya,
seperti : Cyclohexanesulfamic acid sodium
salt, Sodium cyclamate, Sodium cyclohexanesulfamate. Siklamat bisa
diperoleh di toko bahan kue.

 

Hingga saat ini, Badan Pengawasan
Obat dan Makanan RI (BPOM) lembaga negara yang bertugas mengawasi tingkat
kemanan dan kesehatan makanan dan minuman serta obat-obatan yang dikonsumsi di
Indonesia,   berpendapat pemanis buatan masih aman
dikonsumsi umum asalkan memenuhi komposisi. Menurut
Farmakolog  FKUI Prof Dr Iwan Darmansjah
SP FK, pemanis buatan seperti aspartame dan siklamat digunakan dalam
jumlah moderat tidak masalah, terutama bagi mereka yang sedang diet gula. Karena
itu pencantuman komposisi pemanis pada produk amat penting, sebab ada acceptable daily intake (ADI) atau batas
jumlah pemanis yang boleh dikonsumsi seseorang sepanjang hidup.

Di Indonesia, Pemerintah melalui Departemen Kesehatan Republik Indonesia  (Depkes RI) melalui Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes RI) No 208
Tahun 1985  tentang pemanis buatan dalam Pasal 11
Ayat 2 berbunyi, label makanan yang mengandung pemanis buatan juga harus
mencantumkan tulisan, "mengandung pemanis buatan" (a),
"mengandung gula dan pemanis buatan", jika makanan tersebut selain
mengandung pemanis buatan juga mengandung gula (b), serta tulisan "untuk
penderita diabetes, dan atau orang yang 
membutuhkan makanan berkalori rendah"(c).

 

Dalam memilih pemanis buatan
untuk produksi makanan dan minuman, produsen biasanya mencampur lebih dari satu
macam pemanis buatan. Hal tersebut selain untuk menghilangkan after taste  yang kurang enak dari satu jenis pemanis
buatan tertentu, adalah untuk menekan harga pokok produksi produk mereka. Dari
informasi yang saya dapat, harga pemanis buatan yang paling murah adalah
Siklamat yaitu sekitar Rp. 27.500,-/kg. Sedangkan Acesulfame-K lebih kurang Rp.
150.000,-/kg dan Aspartame sekitar Rp. 250.000,-/kg.

 

Nah dengan adanya informasi ini,
saya berharap kawan-kawan bisa menjadi lebih faham sehingga tidak lagi
terperdaya atau menjadi inferior complex dengan adanya selebaran gelap atau
isyu-isyu negatif yang disebarkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,
yang menakut nakuti kita sekaligus merusak berbagai merek makanan dan minuman
tertentu. Ada Pemanis buatan yang aman dikonsumsi  seperti Aspartam, asalkan dikonsumsi sesuai
dengan aturan pakai. Ada juga pemanis buatan yang tidak aman dikonsumsi. Dan
tentu saja, penting bagi kita sebelum kita atau anggota keluarga kita
mengkonsumsi suatu makan dan minuman, untuk terlebih dahulu membaca atauran
pakai, kandungan, komposisi, efek samping dan masa kadaluarsanya. Selain itu,
jangan mencampur minuman-minuman tertentu yang kita belum tahu efek sampingnya.

 

Jagalah kesehatan tubuh kita yang
menjadi aset utama kita hidup di dunia ini. Semoga bermanfaat. Kepada para
moderator milist saya ucapkan terima kasih atas pemuatan informasi berantai
ini.

 

(sumber :http://www.republika.co.id/koran,
http://www.akupercaya.com/forum
diskusi/sport&health
,

http://www.indoforum.org/community/health
centre,

http://www.indonetwork.co.id,
http://dwilovaniez.blogspot.com/,
http://www.webmaster-melayu@yahoogroups.com, http://www.untag-sby.ac.id/

http://www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task=viewarticle&artid=222&Itemid=3)


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:dokter_umum-digest@yahoogroups.com
mailto:dokter_umum-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
dokter_umum-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: