Google
 

21 Januari 2013

Re: [Dokter Umum] Fw: [ppiindia] Setelah Diping-Pong, Pasien Difteri Tewas

 

Boss,

Selama mental nya masih mental pekerja dg acuan "sdh benar" karena SOP
nya sdh diikuti,
Selama human adalah object for money making.
Selama Money for humanism, n no money no humanism,
Selama practice adalah utk mengacu pada ROI (return of interest)
dlsb

Jadi barangkali yg perlu di educated bukan RS atau dokternya tetapi
calon patient nya sehingga ketika menjadi patient tau benar bahwa hal2
"selama" diatas perlu di dobrak demi kemanusiaan.

Karena, Selama masih bertindak takut salah, maka mengorbankan manusia
bisa tdk di tanggapi, karena tindakan harus item atau putih, tdk ada yg
abu2, pada hal tindakan base on result mungkin jadinya abu2.

Ikut prihatin n berduka atas di sia2 kan nya lagi satu kehidupan manusia
yg sangat berarti,

Salam,

On 1/22/2013 8:48 AM, Kartono Mohamad wrote:
>
>
> ----- Forwarded Message -----
> From: Al Faqir Ilmi alfaqirilmi@yahoo.com>
> To:
> Sent: Tuesday, January 22, 2013 8:36 AM
> Subject: [ppiindia] Setelah Diping-Pong, Pasien Difteri Tewas
>
>
>
> Setelah Diping-Pong, Pasien Difteri Tewas
>
> Bangkalan, Seruu.com - Untuk kesekian kalinya seorang anak dibawah umur
> penderita Difteri, meninggal dunia setelah sempat dirawat intensif
> selama 5 hari di RSUD Syamrabu Bangkalan. Idintitas pasien diketahui bernama Musfiqoh (15) meninggal di rumahnya, Desa Maneron, Kecamatan Sepuluh.
>
> Sebelum meninggal dunia pasien dirawat di RSUD Syamrabu. Bahkan, pihak
> rumah sakit menyatakan sudah sembuh. Sehingga, dibawa pulang ke rumahnya
> oleh keluarganya.
>
> "Saya menggunakan jalur Surat Pernyataan
> Miskin (SPM), tapi dipingpong oleh pihak RSUD dan Puskesmas Sepulu.
> Ceritanya, ketika awal sakit, keluarga langsung membawa Musfiqoh ke
> Puskesmas Klampis," ujar Paman Korban, Mesdi, Senin (21/1/2013).
>
> Misdi menjelaskan, dari hasil diagnose sementara dinyatakan terkena
> penyakit difteri. Kemudian puskesmas tersebut memberi rujukan untuk
> dibawa ke RSUD Bangkalan. Sayangnya, setelah di bawa Ke RSUD Syamrabu,
> pihak Rumah sakit malah mengatakan tidak sakit kepada pasien. Dan
> menyarankan untuk dirawat di Puskesmas setempat yaitu Puskesmas Sepulu.
>
> "Ketika dibawa ke Sepulu ditolak lagi. Dengan alasan tidak mampu
> mengobati pasien difteri, kemudian disarankan untuk kembali ke RSUD.
> Kami sabar saja karena ingin sembuh kembali lagi ke RSUD yang akhirnya
> meninggal dunia," ungkapnya.
>
> Sementara itu, Kordinator Dewan
> Kesehatan Rakyat (DKR) Kecamatan Sepuluh, Moh. Arif Rahman Hakim, sangat
> kecewa dengan pola pelayanan yang diberikan instansi kesehatan di
> Bangkalan. Baik RSUD maupun Puskesmas. Khususnya, bagi para pasien yang
> menggunakan SPM, Jamkesmas, Jamkesda dan lain sebagainya.
>
> "Anggaran pemerintah untuk biaya warga miskin ditambah. Tapi pelayanan
> kesehatan tetap buruk. Ini kan malah terbalik. Seharusnya semakin banyak
> anggaran, semakin banyak alokasi untuk melayani warga miskin,"
> tukasnya.
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> ------------------------------------
>
> [ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]Yahoo! Groups Links
>
>
>

--
We care human as human not as sickness object --
"Absolutely Drug less Health Care solution Organization"

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (2)
Recent Activity:
[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: