Dear Dr.(Naturopathy) Ir. Donny Hosea MBA. PhD,
Terima kasih atas informasinya
Salam,
riza
From: "'Dr.(Naturopathy) Ir. Donny Hosea MBA. PhD. Acs' puyuh23@indo.net.id [dokter_umum]" <dokter_umum@yahoogroups.com>
To: dokter_umum@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, February 25, 2015 2:55 PM
Subject: Re: [Dokter Umum] Anak suka memukul wajah sendiri
Hello,
Secara psikologis, anak ingin melakukan apa saja dg kecendrungan merusak diri sendiri agar mendapatkan perhatian dari ortunya.
Apalagi setelah dicoba, ternyata itu berhasil membuat Riza atau ibunya panik.
maka jadilah itu semacam senjata utk mendaptkan apa yg dia inginkan.
Mulailah dg menerapkan pada anak hukuman n penghargaan, dimana bila dia melakukan hal baik merugikan org lain mau pun diri sendiri, maka ia mendapatkan hukuman.
Hukuman bisa dg bentuk apa yg paling disukainya.
tetapi harus dg jelas memberikan aturan main yg baik.
Contoh, bila dia menampar mukanya, maka:
1. bisa dg menapar dg kekerasan secukupnya agar dia tau bahwa tamparan itu bisa merusak karena perihnya muka, tetapi bila dia dlm seminggu tdk melakukan penghakiman diri, maka dia mendapatkan es cream misalnya.
2. Memberikan pengertian yg jelas bahwa ada kemungkinan bila menampar muka, akan menyebabkan gigi patah, atau luka berkepanjangan n tunjukan misalnya dg gambar2 yg jelas.
Nah bila masih melakukan juga maka kita lakukan hal yg sama, n menujukan bahwa bila dia tdk menyayangi dirinya, maka kita juga tdk perlu sayang. terhadap apa yg dia tamparkan.
Bentuk sayang bukan berarti anak tdk boleh sama sekali menderita, tetapi mengajarkan bahwa menderita yg dibuat2 justru membuat rasa sayang itu hilang.
Semoga bermanfaat,
Salam,
Secara psikologis, anak ingin melakukan apa saja dg kecendrungan merusak diri sendiri agar mendapatkan perhatian dari ortunya.
Apalagi setelah dicoba, ternyata itu berhasil membuat Riza atau ibunya panik.
maka jadilah itu semacam senjata utk mendaptkan apa yg dia inginkan.
Mulailah dg menerapkan pada anak hukuman n penghargaan, dimana bila dia melakukan hal baik merugikan org lain mau pun diri sendiri, maka ia mendapatkan hukuman.
Hukuman bisa dg bentuk apa yg paling disukainya.
tetapi harus dg jelas memberikan aturan main yg baik.
Contoh, bila dia menampar mukanya, maka:
1. bisa dg menapar dg kekerasan secukupnya agar dia tau bahwa tamparan itu bisa merusak karena perihnya muka, tetapi bila dia dlm seminggu tdk melakukan penghakiman diri, maka dia mendapatkan es cream misalnya.
2. Memberikan pengertian yg jelas bahwa ada kemungkinan bila menampar muka, akan menyebabkan gigi patah, atau luka berkepanjangan n tunjukan misalnya dg gambar2 yg jelas.
Nah bila masih melakukan juga maka kita lakukan hal yg sama, n menujukan bahwa bila dia tdk menyayangi dirinya, maka kita juga tdk perlu sayang. terhadap apa yg dia tamparkan.
Bentuk sayang bukan berarti anak tdk boleh sama sekali menderita, tetapi mengajarkan bahwa menderita yg dibuat2 justru membuat rasa sayang itu hilang.
Semoga bermanfaat,
Salam,
On 2/24/2015 8:52 AM, riza ady mulyo riz33a@yahoo.com [dokter_umum] wrote:
Pagi Dokter,
Dok, anak saya perempuan umur 1,8 Tahun. jika mainannya tidak diturutin atau lagi kesel kadang suka memukul wajah sendiri menggunakan ke dua tangan, kadang hanya mengerutkan gigi. menandakan dia sedang kesal kepada kita sebagai orang tua.tetapi jika main dengan temannya, jika mainan di rebut malah tidak pernah memukul wajah sendiri. malah kadang menggunakan inisiatifnya sendiri mencari mainan yang lainnya.bagaimana dengan kecenderungan sifat anak saya dok?
mohon bantuan penjelasannya
best regards,Riza
--
-- We care human as human not as sickness object –
"Absolutely Drug less Health Care solution Organization"
__._,_.___
Posted by: riza ady mulyo <riz33a@yahoo.com>
| Reply via web post | • | Reply to sender | • | Reply to group | • | Start a New Topic | • | Messages in this topic (5) |
[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar